Sepanjang 2021, Perluasan Pertashop di Jateng dan DIY Capai 931 Unit 

Melalui OVOO mendorong desa-desa mendirikan Pertashop

Semarang, IDN Times – Perluasan pendirian Pertashop di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta meningkat pesat selama 2021. Sepanjang tahun itu, sudah ada 931 unit Pertashop di wilayah Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT), dari tahun sebelumnya yang hanya 104 unit.

1. Pertashop memeratakan energi hingga ke pedesaan

Sepanjang 2021, Perluasan Pertashop di Jateng dan DIY Capai 931 Unit Ilustrasi Pertashop di wilayah Jateng dan DIY. (dok. Pertamina Patra Niaga JBT)

Area Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Regional JBT, Brasto Galih Nugroho mengatakan, pihaknya optimistis jumlah tersebut akan terus bertambah pada tahun 2022. Hal itu sejalan dengan komitmen Pertamina untuk mewujudkan pemerataan energi yang berkualitas dan berkeadilan bagi masyarakat, khususnya bagi kawasan pedesaan yang terpencil dan terpelosok.

“Pertashop pertama kali dikenalkan awal tahun 2020 sebagai salah satu solusi yang dihadirkan Pertamina dalam memeratakan energi, khususnya untuk daerah-daerah pedesaan atau yang belum terjangkau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Ukuran instalasi yang tidak terlalu besar membuat Pertashop mampu menembus pedalaman sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat,” ungkapnya, Selasa (4/1/2022).

Baca Juga: Nataru 2021 Konsumsi BBM dan LPG Jateng DIY Diprediksi Naik 10 Persen

2. Tawarkan permodalan kepada pengusaha melalui KUR

Sepanjang 2021, Perluasan Pertashop di Jateng dan DIY Capai 931 Unit Pertamina 139 unit Pertashop sudah beroperasi di seluruh wilayah Sumbagsel hingga Februari 2021. (Dok. Pertamina)

Meningkatnya jumlah Pertashop, imbuh Brasto, merupakan hasil sinergi dan kerja sama antara Pertamina dengan berbagai pihak. Salah satunya adalah dukungan pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri, sehingga mendorong desa-desa di Indonesia mendirikan Pertashop.

Ia menjelaskan, untuk memperluas keberadaan Pertashop di desa-desa, pihaknya juga menggaet dukungan dari perbankan melalui program permodalan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pembiayaan tersebut ditawarkan kepada pengusaha yang berminat untuk mendirikan Pertashop.

“Kami berharap dukungan tersebut akan terus mengalir sehingga percepatan Pertashop akan semakin pesat lagi di tahun 2022 dan mampu mewujudkan pemerataan energi di Indonesia,” tutur Brasto.

3. Model usaha baru yang memberikan multiplier effect

Sepanjang 2021, Perluasan Pertashop di Jateng dan DIY Capai 931 Unit Menteri BUMN, Erick Thohir bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, didampingi oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati meninjau Pertashop di Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora pada Minggu (22/8/2021). (Dok. Pertamina)

Perluasan juga diupayakan melalui program One Village One Outlet (OVOO) yang mana satu desa atau kecamatan tersedia Pertashop. Untuk itu, Pertamina terus membuka kesempatan investasi bagi pengusaha maupun Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang tertarik untuk menjalankan usaha Pertashop.

“Pertashop telah menjadi salah satu model usaha baru yang memberikan multiplier effect, khususnya bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa. Dengan hadirnya Pertashop, tidak hanya masyarakat semakin dimudahkan dalam memperoleh BBM, tapi juga menjadi ladang usaha yang menguntungkan bagi pengusaha lokal serta membuka lapangan pekerjaan,” tandas Brasto.

Baca Juga: SPBU Belum Rambah Pedesaan, 1.647 Pertashop Bakal Dibangun di Jateng

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya