Kehabisan Modal, Perajin Tempe di Jateng Kembang-Kempis

Saat ini banyak yang kolaps

Semarang, IDN Times - Para perajin tempe di Jawa Tengah mengeluhkan minimnya dukungan program dari pemerintah dalam menghadapi tantangan global. Akibatnya, saat ini banyak perajin di sejumlah daerah yang kolaps karena kehabisan modal.

1. Jumlah Kopti yang ada sekarang tinggal 22 unit

Kehabisan Modal, Perajin Tempe di Jateng Kembang-KempisKetua Puskopti Jateng Sutrisno saat menghadiri rapat koperasi. IDN Times/Fariz Fardianto

Dari data yang diperoleh dari Pusat Koperasi Tempe Indonesia (Puskopti) Jawa Tengah, dari 36 Koperasi Tempe (Kopti) yang ada selama ini, terdapat belasan perajin yang kolaps. 

"Jadinya, sekarang tinggal 22 Kopti dari kondisi semula masih 36 Kopti. Malahan di area Semarang Timur dan Semarang Barat, banyak perajin yang sudah tidak punya kantor sekretariat lagi," kata Ketua Puskopti Jawa Tengah, Sutrisno Supriantoro di sela rapat dengan Dinkop UMKM Jateng, Rabu (5/2).

Kondisi serupa, katanya juga dialami para perajin di Wonosobo, Purworejo dan Sragen. Pihaknya menekankan kebanyakan anggotanya kerap kehabisan modal usaha karena tergerus oleh serbuan produk-produk makanan impor.

Hal inilah yang membuat serapan kedelai ke tingkat perajin menjadi rendah. Puskopti mencatat hanya ada 5.000-7.000 ton dari total pasokan kedelai 30 ribu ton kedelai dari pemerintah.

Baca Juga: Hadapi Serbuan Impor, Ini Taktik yang Dilakukan Perajin Tempe

2. Pemerintah didesak perbaiki nasib para perajin tempe

Kehabisan Modal, Perajin Tempe di Jateng Kembang-KempisPantauan stok beras jelang Natal dan Tahun Baru di Gudang Bulog Purwomartani, Rabu (4/12/2019). IDNTimes/Holy Kartika

Untuk itulah, ia mendesak kepada pemerintah untuk ikut membantu para perajin tempe. Salah satunya Bulog bisa menyalurkan kedelai impor bagi para perajin di tiap daerah. "Kita minta pemerintah segera mengurus nasib perajin tempe ini, biar kita bisa bangkit lagi. Kita mendesak Bulog memberikan kedelai impor kepada perajin tempe," jelasnya.

3. Setiap perajin diajak tingkatkan inovasi produknya

Kehabisan Modal, Perajin Tempe di Jateng Kembang-Kempisyummy.co.id

Sedangkan, Rifai, Sekretaris Puskopti Jateng mengungkapkan pihaknya sedang berupaya menghadapi persaingan global dengan memberdayakan para perajin yang tersisa saat ini. 

Tiap perajin, katanya diajak magang untuk meningkatkan inovasinya sekaligus tata kelola keuangannya. Saat ini pihaknya berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM Jateng.

"Ini artinya mereka nanti tidak hanya mampu memproduksi tempe tahu, tapi juga bisa berinovasi mengolah produk yang digemari masyarakat. Mulai kripik roti brownis dan ragam olahan tempe lainnya," terangnya. 

"Kita bersama Dinkop kemungkinan dalam waktu dekat menggelar diklat pengelolaan majamenen yang modern agar pengelola Kopti yang tidak aktif, nantinya bisa aktif kembali. Serta bisa mengedukasi tata kelola manajemen yang benar," paparnya.

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya