TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nongki di Kaofee Semarang, Serasa Balik ke Zaman Dulu

Bisa ngopi sekaligus nostalgia

Instagram

Sadar atau tidak, kebanyakan coffee shop sebagai tempat nongkrong anak muda sekarang ini acapkali digarap sekreatif mungkin dengan memperhatikan tata ruang, interior dan eksterior, bahkan dekorasinya sehingga menghasilkan suatu tampilan yang modern, mewah, dan eyecatching.

Entah konsep bernuansa Jepang, Korea, Cina atau bahkan yang lebih ke alam seringkali dan cukup mudah kita jumpai dimanapun.

Tapi pernahkah kamu melihat coffee shop yang lebih menonjolkan vibes tahun 90-an? Mungkin kedengarannya kuno, namun jangan salah. Begitu masuk ke kedai kopi satu ini, dijamin sekali kamu bakalan betah berlama-lama di sana.

Terletak di kota Semarang, Kaofee beralamat di Jalan Sedane No. 6, cukup dekat dengan Stadion Citarum. Tempat ini dibuka setiap hari mulai pukul 10.00 – 20.00 tiap Senin sampai Jumat serta pukul 09.00 – 17.00 pada hari Minggu.

Baca Juga: 5 Cafe Tempat Ngopi Paling Cozy di Semarang, Nongkrong Makin Asik!

1. Semuanya serba jadul

Instagram

Mulai dari pemilihan warna cat tembok, dekorasi, perabotan yang digunakan, menu yang tersedia hingga suasananya, semua memang tidak mengusung konsep kekinian seperti kebanyakan kedai kopi di perkotaan.

Warna cat yang digunakan dominan dengan warna krem dan coklat, tipikal warna vintage khas era 90-an. Tampak jelas juga meja dan kursi kayunya yang masih memiliki ukiran sederhana, serta dekorasi berupa barang-barang antik dan kaset-kaset lagu jadul yang disusun secara teratur.

Menu yang ditawarkan pun juga bukan menu kekinian seperti pada kafe-kafe biasanya. Tempat ini lebih menawarkan menu kopi klasik, teh dan jajanan pasar.

2. Koleksi kaset yang ikonik

Instagram

Jangan heran dengan banyaknya koleksi kaset jadul yang tertata begitu rapi di etalase dan bisa kamu temukan di kedai kopi ini. Ternyata ada kisah menarik dibalik keberadaan koleksi kaset tersebut, lho!

Konon sebelum disulap menjadi kedai kopi, tempat ini merupakan toko kaset milik almarhum ayah dari sang owner kedai kopi yang punya nama Kaofee ini.

Kaset yang dijual mulai dari kaset tape recorder, kaset CD hingga VCD. Seiring dengan berkembangnya jaman, minat membeli orang-orang akan jenis kaset-kaset tersebut kian meredup hingga mengakibatkan usaha ayahnya menjadi gulung tikar.

Untuk sekarang, kaset-kaset peninggalan almarhum ayahnya hanya berfungsi sebagai pajangan saja dan tidak diperjualbelikan. Kendati demikian, sang owner akan memutarkan musik dari koleksi kaset tersebut jika ada pengunjung yang request lagu.

3. Tidak memfasilitasi WiFi

Instagram

Adalah hal yang paling tidak biasa jika dibandingkan dengan kafe-kafe pada umumnya. Pasalnya, keberadaan WiFi sangatlah dibutuhkan oleh kebanyakan orang.

Sebagai tempat yang tidak memberi fasilitas stop kontak dan WiFi, sang owner ternyata memiliki maksud tersembunyi.

Harapannya supaya pengunjung bisa lebih intens dalam berkomunikasi secara langsung dengan kawannya, layaknya orang-orang jaman dulu ketika masih belum mengenal dan memiliki gadget seperti sekarang.

Baca Juga: 5 Cafe Tempat Ngopi Paling Cozy di Semarang, Nongkrong Makin Asik!

Writer

Elvia Amelia

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya