Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kentang Hijau dan Bertunas Tidak Layak Dikonsumsi? Ini Faktanya!

Kentang Berwarna Hijau (pixabay.com/garten-gg)
Intinya sih...
  • Kentang berwarna hijau dan bertunas berbahaya karena kadar glikoalkaloid yang tinggi
  • Kandungan nutrisi pada kentang berwarna hijau lebih rendah dan dapat menyebabkan efek samping serius
  • Kentang yang masih dapat diselamatkan harus diolah dengan hati-hati untuk menghilangkan racunnya

Kentang merupakan sumber Vitamin C dan Vitamin A yang dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Bahan makanan satu ini menjadi andalan untuk masakan Indonesia seperti kari ayam dan juga makanan western seperti french fries.

Dikenal dengan warna kulit yang coklat dan isi yang berwarna putih setelah dikupas, kentang rupanya bisa berubah menjadi warna hijau dan cepat bertunas saat disimpan. Kentang yang berubah hijau seringkali dibuang dan tidak lagi dikonsumsi, namun sebagian masih ada yang tetap mengkonsumsinya. Jadi, bagaimana cara yang tepat untuk menangani kentang yang berubah warna menjadi hijau dan sudah bertunas? Lanjut baca di bawah ini ya.

1. Alasan kentang berubah warna menjadi hijau dan bahaya mengonsumsinya

Kentang Berwarna Hijau (pixabay.com/Ray_Shrewsberry)

Kentang yang berubah warna menjadi hijau dikarenakan oleh paparan sinar matahari yang terlalu lama. Paparan sinar matahari ini berubah menjadi klorofil seperti senyawa berwarna hijau pada daun. Senyawa korofil sebenarnya tak berbahaya karena pada umumnya terbentuk dari perubahan sinar matahari yang menjadi nutrisi pada tumbuhan.

Namun, kentang yang terlalu terpapar sinar matahari dan berubah menjadi hijau perlahan meningkat pula kadar glikoalkaloid. Glikoalkaloid sendiri tidak berbahaya apabila kadarnya seimbang, namun kadar glokoalkaloid yang terlalu banyak pada kentang dapat membahayakan kesehatan konsumennya. Kadar glikoalkaloid juga seringkali meningkat pada kentang yang bertunas dan juga dapat mengandung racun yang disebut solanin.

2. Kentang yang berwarna hijau dan bertunas kualitasnya juga berkurang

Kentang Bertunas (pixabay.com/Pavlofox)

Kentang yang berwarna hijau dan bertunas seringkali memiliki rasa yang cenderung pahit sehingga mempengaruhi kualitas masakan apabila dicampur bersama bahan lain. Selain dari segi rasa, kandungan yang ada pada kentang berwarna hijau dan bertunas juga lebih rendah nutrisinya. Pada kentang berwarna hijau, nutrisi yang hilang bisa disebabkan oleh oksidasi dari paparan sinar matahari yang suhunya tinggi.

Selain kualitas, efek samping mengonsumsi bagian kentang yang berwarna hijau dan bertunas juga dapat membahayakan kesehatan. Apabila dikonsumsi terlalu banyak akan menyebabkan efek yang cukup serius seperti sakit kepala, muntah dan gejala pencernaan.

3. Masih layak dikonsumsi tapi dengan penanganan dan pengolahan yang hati-hati

Kentang yang dibersihkan (pixabay.com/dapurmelodi)

Terdapat pengecualian apabila kentang yang kalian miliki hanya terdapat sedikit bercak hijau pada kulitnya dan tunas yang tumbuh tidak terlalu banyak. Bagian-bagian hijau dan tunas yang tumbuh sedikit masih dapat diselamatkan dengan cara mengeluarkan bagian-bagian tak layak konsumsi tersebut dan mengolah bagian sisa yang masih baik.

Bagian kentang yang baik ini harus diolah dengan hati-hati karena biasanya masih terdapat sisa-sisa racun yang terkontaminasi pada sekitar area berwarna hijau dan area tumbuhnya tunas. Glikoalkaloid yang terkandung pada kentang ini dapat dihilangkan dengan panas saat dimasak. Kadar glikoalkaloid pada kentang ini dapat turun hingga 65% apabila direbus dan turun hingga 90% apabila digoreng.

Kentang yang berwarna hijau dan sudah bertunas sebaiknya diolah dengan hati-hati dan tetap memperhatikan fakta bahwa kandungan nutrisinya lebih rendah dan yang lebih beresiko adalah masih terdapat racun pada sekitar area berwarna hijau dan bertunas. Sebaiknya, pilihlah bahan makanan yang lebih sehat dan memastikan kentang yang akan kalian konsumsi adalah kentang yang segar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Putry Prastiwi
EditorPutry Prastiwi
Follow Us