Perbedaan Relish, Chutney, Salsa, dan Acar: Serupa Bentuk Beda Rasa!

Sama-sama olahan acar tapi beda rasanya, lho!

Dalam suatu hidangan tentunya tidak akan lengkap kalau tidak ada elemen kesegaran atau freshness di dalamnya. Elemen freshness ini dicerminkan dalam bentuk olahan acar.

Olahan acar dapat memberikan dimensi rasa, tekstur, dan kompleksitas yang memperkaya cita rasa suatu masakan. Biasanya dalam sebuah set menu makanan, selalu ada hidangan pelengkapnya. Misalnya dalam sajian nasi goreng biasanya tidak lengkap kalau tidak ada acar. Untuk sajian masakan India biasanya tidak lengkap kalau ada chutney. Hidangan western pun juga begitu, tidak akan enak kalau tidak ditemani dengan relish.

Peranan acar dan saus lain yang dibuat dari sayuran biasanya dilakukan untuk memberikan tekstur tambahan dalam suatu masakan. Kombinasi asam, segar, manis hingga pedas memungkinkan semuanya berpadu dengan harmonis dalam satu hidangan yang lengkap.

Tapi, tahukah kamu? Sebenarnya meskipun acar, chutney, salsa, dan relish ini sama-sama fungsinya sebagai pelengkap, mereka itu berbeda lho dalam penyajian makanannya! Kali ini, kita akan membahas tentang perbedaan dari masing-masing keempat jenis acar ini dan biasanya mereka ditemukan dalam hidangan apa saja ya? Simak, yuk!

1. Relish

Perbedaan Relish, Chutney, Salsa, dan Acar: Serupa Bentuk Beda Rasa!ilustrasi relish (unsplash.com/Ryan Concepcion)

Relish adalah jenis saus yang terbuat dari potongan-potongan sayuran, buah, atau bahan-bahan lain yang telah diolah dan biasanya diawetkan dengan cuka atau gula. Relish memiliki rasa yang cenderung manis, asam, atau pedas, tergantung pada bahan-bahan yang digunakan dan bumbu yang ditambahkan.

Relish seringkali digunakan sebagai pelengkap atau hiasan dalam hidangan makanan, terutama dalam masakan Western. Beberapa varian relish yang terkenal meliputi relish tomat, yang terbuat dari tomat yang diolah bersama dengan bawang, gula, cuka, dan rempah-rempah, serta relish acar, yang terbuat dari potongan-potongan timun, paprika, bawang, dan lainnya yang diawetkan dalam larutan cuka.

Relish biasanya digunakan sebagai pelengkap dalam hidangan seperti hot dog, burger, atau hidangan daging panggang. Rasanya yang segar dan beragam bisa menambahkan dimensi rasa yang menarik pada hidangan dimana ada kombinasi manis, asam, dan kadang-kadang pedas yang khas dalam relish.

Baca Juga: Resep Saus Parsley Bawang Putih Lemon, Bumbu Spesial Bebakaran

2. Chutney

Perbedaan Relish, Chutney, Salsa, dan Acar: Serupa Bentuk Beda Rasa!ilustrasi set menu india (unsplash.com/Zoshua Colah)

Chutney adalah sejenis saus segar yang berasal dari India dan terbuat dari campuran buah, sayuran, atau rempah-rempah yang telah dimasak bersama dengan cuka, gula, dan berbagai rempah-rempah. Chutney dapat dibuat dengan berbagai bahan, seperti mangga, apel, kelapa, tomat, bawang, cabai, dan berbagai buah dan sayuran lainnya.

Proses pembuatannya melibatkan memasak bahan-bahan tersebut bersama dengan campuran cuka dan gula, serta penambahan berbagai rempah-rempah (spices) seperti jintan, ketumbar, jahe, bawang putih, dan lain-lain. Hasilnya saus chutney ini memiliki ciri khas yaitu rasa yang kuat, kompleks, dan seringkali seimbang antara manis dan pedas.

Chutney adalah bagian yang tidak terpisahkan dari masakan India dan digunakan sebagai pelengkap dalam hidangan India yang beragam. Tentunya chutney ini juga sering disajikan sebagai saus penyegar untuk hidangan seperti biryani, tandoori, naan bread, dan butter chicken. Di luar masakan India, chutney juga telah mendapatkan popularitas sebagai saus atau pelengkap untuk hidangan penutup seperti pie.

3. Salsa

Perbedaan Relish, Chutney, Salsa, dan Acar: Serupa Bentuk Beda Rasa!ilustrasi salsa dan chips (unsplash.com/Hybrid Storytellers)

Salsa adalah jenis saus segar yang berasal dari Amerika Latin, terutama dikenal dalam masakan Meksiko. Salsa adalah campuran dari berbagai bahan-bahan segar yang dicincang, seperti tomat, bawang, cabai, dan berbagai bahan-bahan lainnya yang bisa mencakup paprika, ketumbar, bawang putih, dan sebagainya. Salsa memiliki rasa yang segar, pedas, dan asam, dengan variasi rasa yang bisa disesuaikan dengan selera masing-masing. Rasa pedas dalam salsa berasal dari komposisi cabai atau cabai merah yang digunakan. 

Salsa sering digunakan dalam hidangan Meksiko, seperti taco, burrito, nachos, dan enchilada. Namun, popularitasnya telah menyebar ke berbagai masakan lainnya di seluruh dunia dan digunakan sebagai pelengkap atau saus penyegar dalam hidangan daging, ikan, ayam, dan makanan penutup (dessert). Salsa dapat memberikan sentuhan segar dan pedas yang khas pada suatu hidangan.

4. Acar

Perbedaan Relish, Chutney, Salsa, dan Acar: Serupa Bentuk Beda Rasa!ilustrasi acar dalam menu nasi goreng (unsplash.com/R Eris Prayatama)

Acar adalah jenis saus yang terbuat dari sayuran yang telah diolah dan difermentasi dalam larutan cuka, garam, atau bahan lainnya. Acar umumnya memiliki rasa yang asam dan tajam, dengan variasi rasa yang tergantung pada jenis sayuran yang digunakan, bumbu, dan metode pengolahan.

Proses pembuatan acar melibatkan mencelupkan atau merendam sayuran dalam larutan cuka atau garam selama beberapa waktu untuk memungkinkan proses fermentasi alami. Ini dapat menghasilkan rasa yang asam dan memberikan sayuran tersebut tekstur yang khas. Selama proses ini, bakteri laktat menghasilkan asam laktat yang memberikan rasa asam pada acar.

Acar sangat umum dalam berbagai budaya dan memiliki variasi yang berbeda di seluruh dunia. Misalnya, acar timun adalah variasi populer yang terbuat dari timun yang diiris tipis dan direndam dalam larutan cuka, garam, dan gula. Selain timun, sayuran lain seperti wortel, paprika, dan lobak juga sering digunakan dalam acar.

Acar sering digunakan sebagai pelengkap dalam hidangan Asia Tenggara, terutama dalam hidangan seperti nasi goreng, sate, maupun hidangan lainnya. Rasanya yang segar, asam, dan tajam dapat memberikan kontras warna yang menarik dalam hidangan dan menghasilkan rasa yang khas.

Nah, jadi gimana? Kamu jadi tahu kan olahan saus segar lain selain acar? Jadi jangan sampai bingung untuk membedakannya ya. Sebab, beda acar beda penggunannya juga dalam masakan. Kira-kira kamu tertarik buat mencoba yang mana? Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Resep Bandeng Acar Kuning yang Yummy Abis, Gak Cuma Digoreng Nih

Reyvan Maulid Photo Community Writer Reyvan Maulid

Penyuka Baso Aci dan Maklor

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya