Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan Menyimpan yang Bikin Beras di Rumah Muncul Banyak Kutu

Ilustrasi beras (Unsplash.com/ Helina Pfisterer)
Ilustrasi beras (Unsplash.com/ Helina Pfisterer)
Intinya sih...
  • Beras disimpan terlalu lama bisa jadi tempat berkembang biak kutu, telur serangga menetas dan menjadi kutu di dalam beras.
  • Kondisi wadah penyimpanan yang lembap mempercepat pertumbuhan kutu, pastikan beras disimpan di wadah yang kering dan sejuk.
  • Terpapar sinar matahari langsung membuat suhu di dalam wadah naik, simpan beras di tempat yang teduh agar kualitasnya tetap baik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah heran kenapa beras di rumah tiba-tiba dipenuhi kutu padahal disimpan dengan baik? Masalah ini ternyata sering terjadi saat kita kurang teliti dalam cara penyimpanannya. Sekali kutu muncul, mereka bisa berkembang biak cepat dan merusak seluruh stok beras yang ada. Sayang banget, kan, kalau persediaan beras jadi terbuang sia-sia hanya karena cara penyimpanannya kurang tepat.

Supaya beras tetap bersih dan bebas dari kutu, yuk kenali lima faktor pemicu kutu beras berikut ini dan mulai lebih hati-hati saat menyimpannya!

1. Beras disimpan terlalu lama

Ilustrasi beras (Unsplash.com/Inkiipow)
Ilustrasi beras (Unsplash.com/Inkiipow)

Beras yang terlalu lama disimpan dalam wadah tanpa digunakan bisa jadi tempat berkembang biak kutu. Biasanya, kutu beras berasal dari telur serangga kecil yang sudah ada sejak beras dikemas. Saat beras disimpan terlalu lama, telur tersebut menetas dan menjadi berubah menjadi kutu di dalam beras.

Semakin lama beras menumpuk, semakin besar peluang kutu berkembang biak tanpa terdeteksi. Mereka bisa memperbanyak diri dengan cepat karena lingkungan di dalam wadah yang tertutup terasa hangat dan gelap. Jadi, ada baiknya membeli beras secukupnya agar tidak disimpan terlalu lama di rumah.

2. Kondisi wadah penyimpanan yang lembap

Ilustrasi beras (Pexels.com/ Ron Lach)
Ilustrasi beras (Pexels.com/ Ron Lach)

Tempat penyimpanan yang lembap bisa mempercepat pertumbuhan kutu. Suhu yang hangat dan udara yang lembap bisa menciptakan lingkungan ideal bagi kutu untuk berkembang biak. Jika kamu menyimpan beras di dekat kompor atau tempat yang sering terkena uap air, risikonya bisa semakin tinggi.

Wadah yang lembap juga bisa membuat beras cepat rusak dan berbau apek, yang justru makin menarik perhatian serangga kecil. Karena itu, pastikan beras disimpan di wadah yang kering, sejuk, dan tidak terkena cahaya matahari langsung. Menjaga wadah tetap kering bisa jadi langkah sederhana yang sangat efektif.

3. Terpapar sinar matahari langsung

Ilustrasi beras (Unsplash.com/ Daniel Bernard)
Ilustrasi beras (Unsplash.com/ Daniel Bernard)

Menyimpan beras di tempat yang terkena sinar matahari langsung juga bisa memicu munculnya kutu. Sinar matahari yang panas membuat suhu di dalam wadah naik, menciptakan kondisi ideal bagi telur kutu untuk menetas. Suhu yang tidak stabil juga bisa membuat kualitas beras menurun.

Beras yang kualitasnya menurun biasanya lebih mudah diserang kutu karena teksturnya melembek dan aromanya berubah. Supaya aman, simpan beras di tempat yang teduh dan tidak terpapar panas matahari secara langsung. Ini bisa membantu menjaga kualitas beras lebih lama.

4. Wadah beras yang tidak tertutup rapat

Ilustrasi beras (Pexels.com/ Victoria Bowers )
Ilustrasi beras (Pexels.com/ Victoria Bowers )

Wadah beras yang tidak tertutup rapat memudahkan serangga dari luar masuk ke dalam. Serangga kecil bisa menyelinap lewat celah kecil yang tidak terlihat mata. Ketika serangga berhasil masuk, mereka bisa bertelur dan memulai koloni baru di dalam beras.

Selain itu, udara luar yang masuk bisa membuat kelembapan di dalam wadah berubah-ubah. Perubahan kelembapan ini mendukung telur kutu menetas lebih cepat. Jadi, penting banget untuk memastikan tutup wadah beras benar-benar rapat dan kedap udara agar isinya tetap aman.

5. Kualitas beras yang kurang baik

Ilustrasi beras (Pexels.com/ Viktor Smith)
Ilustrasi beras (Pexels.com/ Viktor Smith)

Beras berkualitas rendah biasanya lebih rentan diserang kutu karena proses pengolahannya yang kurang bersih. Sering kali pada beras masih ada kotoran atau sisa gabah yang menempel, dan ini bisa menjadi tempat menempelnya telur kutu. Semakin banyak kotoran, semakin besar peluang kutu berkembang.

Selain itu, beras berkualitas rendah juga lebih cepat rusak saat disimpan, sehingga makin menarik perhatian kutu. Oleh karena itu, penting untuk memilih beras yang bersih, kering, dan tampak mengkilap saat membeli. Kualitas awal yang baik bisa membantu mengurangi risiko munculnya kutu saat disimpan di rumah.

Menjaga beras tetap bersih dan bebas kutu sebenarnya tidak sulit, asalkan kita telaten dalam cara menyimpannya. Pastikan wadah selalu kering, tertutup rapat, dan jangan biarkan beras menumpuk terlalu lama di rumah. Dengan lebih hati-hati, kamu bukan cuma menjaga kualitas beras, tapi juga kenyamanan seluruh isi dapur. Yuk, mulai terapkan kebiasaan menyimpan beras dengan benar agar stok beras di rumah selalu aman dan layak dikonsumsi!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us

Latest Food Jawa Tengah

See More

5 Kesalahan Menyimpan yang Bikin Beras di Rumah Muncul Banyak Kutu

14 Sep 2025, 07:00 WIBFood