Pakar Biologi Unnes Ungkap Vape Mengandung Gas Polutan: Berbahaya!
Vape memiliki kasar racun yang membahayakan tubuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Rokok elektrik atau vape yang selama ini diklaim banyak orang cenderung menyehatkan ketimbang rokok kretek, ternyata salah kaprah.
Musababnya, berdasarkan hasil penelitian ahli biologi dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Negeri Semarang (Unnes), Prof Lisdiana meskipun dianggap lebih sehat, zat kimia juga banyak ditemukan dalam vape.
"Dalam penelitian lebih lanjut tentang vape yang diprakarsai oleh FDA di Amerika pada tahun 2009 dilaporkan bahwa vape mengandung tobacco specific nitrosamines (TSNA) yang bersifat toksik," ungkap Prof Lis, Senin (30/10/2023).
Baca Juga: Keren Guys! 3 Mahasiswi Unnes Bikin Game Berantas Korupsi, Endingnya Dirangkul KPK
1. Larutan cairan vape mengandung karbon monoksida
Prof Lis bilang kandungan pada vape memiliki gas polutan yang dihasilkan dari pembakaran larutan cairan yang telah menjadi uap atau asap.
Tak cuma itu saja, Prof Lis juga mengemukakan bahwa gas polutan dalam vape tidak sebanyak seperti dalam gas polutan rokok konvensional. Akan tetapi gas polutan hasil pembakaran cairan vape termasuk kategori karbon monoksida (CO).
Baca Juga: Cerita Margareta, Tekun Teliti Gunung Ungaran, Kini Jadi Guru Besar Biodiversitas Unnes