8 Anak Kecanduan Gawai Dirawat di RSJ Semarang, Kenali Ciri-cirinya

Semarang, IDN Times - Delapan anak berusia antara 7-15 tahun yang terindikasi kecanduan gawai harus menjalani peraatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Amino Gondohutomo, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Bocah-bocah tersebut terpaksa menjalani perawatan karena dari perilaku yang diperlihatkan mereka kecanduan memainkan game di gadget atau gawai.
1. Kebanyakan anak yang dirawat karena kecanduan game online

Psikolog RSJD Amino Gondohutomo menyebutkan delapan anak tersebut dirawat karena terindikasi kecanduan bermain game online di gawai.
"Kebanyakan kecanduan gawai karena gim daring (game online)," kata Psikolog Klinis RSJD Amino Gondohutomo Sri Mulyani di Semarang, Kamis, (31/10) seperti dilansir dari Antara.
Kedelapan anak yang terindikasi kecanduan bermain gawai ini merupakan pelajar yang masih duduk di kelas 4 SD hingga SMP.
Sri Mulyani mengatakan kedelapan anak tersebut harus dirawat dan menjalani terapi karena kondisi kejiwaannya. Anak-anak tersebut marah ketika gawai diambil, mereka juga sudah tidak bisa diajak komunikasi karena sibuk dengan gawainya.
2. Ciri-ciri anak kecanduan bermain gawai

Sri Mulyani juga membeberkan beberapa ciri umum anak-anak yang kecanduan gawai. Ciri yang terlihat antara lain lupa belajar, lupa mengerjakan pekerjaan rumah (PR), bangun selalu kesiangan, sering membolos sekolah, kemudian tidak mau lepas dari gawai, dan marah ketika gawai diambil.
"Mengganggu aktifitas sehari-hari, kalau sudah sampai adiksi (candu) harus segera diobati. Kondisinya sudah tidak bisa diberitahu, mau tidak mau harus dengan obat untuk menenangkan," ujarnya.
Selain obat, kata dia, ada terapi perilaku dan pemeriksaan kondisi selama 21 hari.
3. Anak yang sudah kecanduan bermain gawai jangan malu untuk membawanya ke RSJ

Menurut Sri, jika orang tua melihat perilaku anak sudah mulai menunjukkan kecanduan gawai, maka langkah awal yang bisa dilakukan adalah membawa ke psikiater terlebih dulu.
"Penanganan harusnya ke psikiater, dokter jiwa, ada obat-obatan agar anak tenang. Setelah kondisi baik maka dilakukan terapi psikologis," katanya.
Ia menyebutkan permasalahan kecanduan gawai pada anak banyak terjadi, namun orang tua ada yang masih berpikiran RSJ untuk orang gila atau gangguan jiwa akut saja.
Padahal jika anak sudah menunjukkan kecanduan gawai, harus dibawa ke dokter jiwa atau psikiater agar tidak semakin parah.
"Banyak orang tua tidak menyadari anak ketergantungan gawai, apalagi harus datang ke RSJ. Stigmanya masih gitu," ujarnya.