Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Isi Kemerdekaan, Warga dan Kelompok GIR Group Banyumas Pungut Sampah

idntimes.com
Kelompok green international resource (GIR) group kumpulkan hasil mungut sampah di desa Jurangbahas, Wangon, Sabtu (9/8/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)
Intinya sih...
  • Aksi membersihkan sampah menjadi edukasi lingkungan
  • Ekonomi sirkular untuk menghadapi tantangan lingkungan
  • Langkah sederhana ditengah ancaman krisis iklim
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyumas, IDN Times - Di Desa Jurangbahas, Kecamatan Wangon, Banyumas, peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia dirayakan dengan cara yang berbeda. Alih alih hanya menggelar lomba rakyat, warga bersama Komunitas Green International Resource Recycling Group (GIR) dan Pemerintah Desa turun ke jalan untuk memungut sampah, Sabtu (9/8/2025).

Diikuti oleh sekitar 30 warga terdiri dari laki laki, perempuan, dan pemuda menyisir area permukiman, saluran air, dan tepi jalan. Mereka membawa karung, cangkul, sapu, dan alat penjepit sampah. Targetnya sederhana namun penting yakni membersihkan lingkungan dan mengurangi sebaran penyakit.

"Kemerdekaan itu bukan hanya mengenang sejarah, tapi juga memastikan bumi ini tetap layak dihuni. Kalau lingkungan bersih, kita merdeka dari banjir dan penyakit,"kata Akhmad Mudakir, perwakilan Green International Resource Recycling Group (GIR) Banyumas Raya kepada IDN Times.

1. Dari membersihkan sampah ke edukasi lingkungan

idntimes.com
Masyarakat jurangbahas bersama Green International Resource Recycling Group (GIR) yang ternyata kumpulkan sampah juga bisa menambah penghasilan, Sabtu (9/8/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Aksi ini dimulai dengan apel singkat di Balai Desa Jurangbahas, setelah itu, warga bergerak ke titik titik yang kerap menjadi lokasi penumpukan sampah. Menurut Suwono, Sekretaris Desa Jurangbahas, kegiatan ini juga menjadi bentuk adaptasi masyarakat terhadap perubahan iklim.

“Gotong royong adalah warisan para pendiri bangsa. Sekarang, kita melawan ‘penjajah’ yang bernama sampah dan pola pikir membuang sembarangan,” ujarnya.

GIR memanfaatkan momentum ini untuk memberikan edukasi mengenai pemilahan sampah dan ekonomi sirkular sebuah pendekatan yang menjaga material dan produk tetap digunakan selama mungkin. Warga diperkenalkan cara mengubah sampah plastik menjadi produk bernilai jual, serta mengolah sampah organik menjadi kompos.

2. Ekonomi sirkular untuk menghadapi tantangan lingkungan

idntimes.com
Akhmad Mudakir, inisiator aksi pungut sampah Green International Resource Recycling Group (GIR) di Desa Jurangbahas, Sabtu (9/8/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Diketahui, Green International Resource Recycling Group (GIR) adalah perusahaan inovatif yang didedikasikan untuk mempromosikan pengembangan ekonomi sirkular global.

Mereka membangun sistem yang memungkinkan masyarakat mengelola stasiun daur ulang dari rumah sekaligus mendapatkan penghasilan tambahan.

Menurut Akhmad Mudakir, konsep ini dapat membantu desa mengurangi volume sampah, menekan polusi, dan membuka peluang ekonomi baru.

"Ekonomi sirkular berbeda dengan ekonomi linier yang menganut pola ambil, buat, buang, dengan sirkular, limbah berkurang dan sumber daya tetap berputar,"jelasnya.

3. Langkah sederhana ditengah ancaman krisis iklim

idntimes.com
Langkah sederhana ditengah krisis iklim adalah memungut sampah agar terjaga kebersihan lingkungan, Sabtu (9/8/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Kegiatan di Jurangbahas ini menjadi contoh nyata bahwa perayaan kemerdekaan bisa diisi dengan aksi yang bermanfaat bagi lingkungan.

Di tengah ancaman krisis iklim, langkah langkah sederhana seperti membersihkan selokan, memilah sampah, dan mengedukasi warga bisa memberi dampak besar.

“Kalau kita kompak, kita bisa merdeka dari sampah. Itu kemerdekaan yang manfaatnya langsung terasa,”pungkas Akhmad Mudakir.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us