Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lawan Kecanduan Gadget, Ratusan Pelajar Asyik Main Dolanan Tradisional

idntimes.com
Siswa ini nampak gembira saat memainkan mainan bakiak sandel jawa, Jumat (5/9/2025).(IDN Times/Foto : Saladin)
Intinya sih...
  • Egrang dan permainan tradisional menarik minat siswa
  • Banyak siswa penasaran mencoba egrang, ketapel, dan dam-daman yang sebelumnya tidak mereka kenal.
  • Festival permainan tradisional sebagai alternatif sehat
  • Tujuan festival adalah mengurangi ketergantungan anak pada gadget dan mengajarkan nilai kebersamaan serta sportivitas.
  • Dindik Banyumas mendukung hidupkan kembali mainan tradisional
  • Kepala Dinas Pendidikan Banyumas menyambut baik inisiatif tersebut karena permainan tradisional memiliki nilai edukasi dan bisa menjadi sarana pembentukan karakter.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Purwokerto, IDN Times - Ratusan pelajar tumpah ruah di lapangan SMP Al Irsyad Al-Islamiyah Purwokerto, Sabtu (5/9/2025), dalam sebuah festival permainan tradisional massal.

Mereka tampak riang mencoba beragam permainan tempo dulu, mulai dari tembak jepret karet, ketapel, egrang, motor kayu-bambu, jalan bakiak, tarik tambang, hingga tulup.

Total ada 72 permainan tradisional yang ditampilkan, membuat suasana lapangan berubah menjadi arena nostalgia yang penuh keceriaan.

1. Permainan sulit, namun siswa makin penasaran

idntimes.com
Permainan dam daman yang jadi favorit anak anak tahun 80-90an yang dikenalkan siswa era kini, Jumat (5/9/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Diantara banyak permainan, egrang menjadi salah satu primadona. Banyak pelajar yang penasaran mencoba, meski tidak semuanya berhasil menyeimbangkan diri di atas bambu. Beberapa anak terlihat harus dibantu oleh guru maupun teman mereka agar tidak jatuh.

"Beberapa permainan ini saya tidak mengerti, tapi ada yang sedikit tahu. Di lingkungan rumah, kadang ada yang main egrang, sandal bakiak, ketapel, dan tarik tambang," ujar Meisya dan Bening, siswi Al Irsyad Purwokerto, yang mengaku baru pertama kali menjajal sebagian besar permainan tersebut.

Selain egrang, permainan sederhana seperti ketapel dan dam-daman juga menarik perhatian. Banyak anak yang mengaku sama sekali tidak mengenal permainan itu sebelumnya.

2. Alternatif sehat kurangi main gadget

idntimes.com
Ketua LPP Al-Irsyad, Fahmi Abdul Karim sebut festival mainan tradisional sebagai alternatif sehat, Jumat (5/9/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Festival ini digelar oleh Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyah Purwokerto dalam rangka milad ke-111. Ketua LPP Al-Irsyad, Fahmi Abdul Karim, menegaskan bahwa tujuan utama acara ini adalah untuk memberikan ruang anak anak beraktivitas fisik, sekaligus mengenalkan kembali permainan tradisional yang mulai ditinggalkan.

"Sekarang anak-anak sering terpengaruh gadget dan teknologi. Melalui permainan tradisional, mereka diajak bergerak aktif, bermain bersama teman, dan mengenal keragaman permainan khas Indonesia,"jelas Fahmi.

Fahmi juga menambahkan, tidak hanya mengurangi ketergantungan anak pada gadget, permainan tradisional juga mengajarkan nilai kebersamaan, kerja sama, dan sportivitas. Dari tarik tambang yang membutuhkan kekompakan, hingga bakiak yang mengasah koordinasi, semua memberi pengalaman berbeda yang jarang ditemukan dalam permainan virtual.

3. Dindik Banyumas support hidupkan kembali mainan tradisional

idntimes.com
Kepala dinas pendidikan kabupaten Banyumas Joko Wiyono dukung sekolah yang hidupkan kembali permainan tradisional, Jumat (5/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Kepala Dinas Pendidikan Banyumas, Joko Wiyono, yang hadir dalam acara, menyambut baik inisiatif tersebut. Menurutnya, permainan tradisional memiliki nilai edukasi dan bisa menjadi sarana pembentukan karakter.

"Ini peluang bagus agar anak-anak mengenal permainan yang sudah langka, banyak menghibur, permainan tradisional bisa menjadi bagian dari penguatan karakter,"kata Joko.

Ia menambahkan, Dinas Pendidikan Banyumas berencana menjadikan gelaran permainan tradisional sebagai agenda rutin, agar warisan budaya ini tetap hidup di tengah gempuran permainan digital.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us

Latest Life Jawa Tengah

See More

Lawan Kecanduan Gadget, Ratusan Pelajar Asyik Main Dolanan Tradisional

05 Sep 2025, 19:50 WIBLife