Mengenal Permainan Tradisional Engklek, Cara Main dan Manfaatnya

- Engklek adalah permainan tradisional Indonesia yang populer di berbagai daerah
- Permainan ini memiliki sejarah asal-usul yang tidak pasti, namun telah ada sejak abad ke-15
- Bermain engklek melatih motorik, kemampuan memecahkan masalah, dan keterampilan sosial anak-anak
Pernah dengar engklek? Permainan tradisional menjadi bagian kekayaan ragam tradisional yang dimiliki Indonesia. Pada masanya engklek cukup populer di berbagai pelosok negeri, bahkan hingga kini di beberapa wilayah masih banyak anak-anak yang masih memainkannya. Kali ini kita akan mengenal lebih dekat permainan tradisional engklek, yuk cek fakta-faktanya.
Asal nama engklek

Nama engklek sendiri merupakan bahasa Jawa yang artinya berdiri satu kaki, sebagaimana cara memainkannya. Di berbagai daerah lain, permainan ini mempunyai nama berbeda, misqlnya di Batak Toba disebut Marsitekka, di Sulawesi Tenggara dikenal Kabula dan di Sulawesi Utara dinamai Supel serta beragam nama lain di beragam daerah.
Sejarah asal-usul permainan engklek

Permainan engklek bukan asli dari tanah air, meski tidak diketahui secara pasti dari mana asalnya, diperkirakan permainan ini sudah ada sejak abad ke 15 yang dimainkan anak-anak Romawi. Catatan historis pertama terdapat pada buku berjudul Book of Games yang terbit antara tahun 1635 dan 1672.
Catatan berupa manuskrip disusun Francis Willughby yang memuat permainan scotch hop (nama engklek dalam bahasa Inggris), dimainkan dengan sepotong ubin atau sepotong timah kecil di atas lantai yang digambar dengan bentuk lonjong seperti papan. Sama halnya di Indonesia, pemain menggunakan gaco berupa potongan genteng, ubin, cangkang kerang, atau batu pipih sebagai alat permainan.
Manfaat bermain engklek melatih motorik hingga kemampuan memecahkan masalah

Meski terlihat sederhana, permainan engklek memiliki banyak manfaat, berupa latihan kemampuan motorik. Seperti terdapat dalam penelitian tahun 2016, permainan engklek dapat meningkatkan kemampuan motorik anak, sebab saat bermain melompat dengan satu kaki lalu berganti saat mendarat serta melatih keseimbangan.
Manfaat lainnya berupa kemampuan memecahkan masalah, belajar mengambil keputusan, membuat strategi untuk memenangkan permainan. Anak juga belajar keterampilan sosial melalui interaksi, penerimaan teman sebaya, membina hubungan dengan kelompok, serta mengatasi konflik ketika bermain.
Cara Seru Memainkannya

Engklek dapat dimainkan minimal dengan dua anak, bisa menjadi permainan individu atau permainan tim. Dimulai dengan menggambar pola berupa beberapa petak ruang pada bidang datar sebagai arena bermain.
Setelah arena bermain siap, barulah permainan bisa dimulai, yakni dengan melempar gaco pada petak secara perurutan. Lalu lemain harus menggunakan satu kaki untuk menapak pada setiap petak gambar, kecuali pada petak-petak tertentu boleh menggunakan dua kaki.
Selanjutnya, pemain melemparkan gaco ke petak pertama lalu mulai melompat-lompati semua petak sesuai aturan. Jika berhasil, pemain dapat melanjutkan melempar gaco ke petak kedua, ketiga, dan seterusnya hingga selesai.
Permainan terus berlanjut hingga lemparan gaco ke bagian paling ujung, bagian ini biasa disebut “gunung” atau “kepala”. Jika menyelesaikan permainan, pemaim mendapat hak satu petak sebagai hak istimewa yang boleh diinjak dengan dua kaki.
Pemain akan berganti jika gaco uang dilempar mendarat di petak yang salah, kaki pemain menginjak garis batas petak, atau tidak berdiri satu kaki serta melanggar aturan lainnya.
Itulah tentang permainan tradisional engklek, yang sayangnya sudah mulai dilupakan khususnya pada anak-anak yang tinggal di perkotaan.


















