Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pahlawan Nasional Letjen Sarwo Edhie Wibowo, Gerak Cepat Lumpuhkan G30S

Cuplikan layar 2025-11-10 144027.png
Foto Letjen Sarwo Edhie Wibowo yang dianugerahui gelar pahlawan nasional oleh Presiden Prabowo Subianto. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Intinya sih...
  • Sarwo Edhie Wibowo, perwira militer berpengaruh pada awal berdirinya RI
  • Komandan RPKAD saat G30S/PKI, membantu menumpas pemberontakan
  • Dikenal keras namun adil, aktif dalam diplomasi dan politik
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sarwo Edhie Wibowo dikenal sebagai salah satu perwira militer paling berpengaruh pada masa awal berdirinya Republik Indonesia. Ia merupakan tokoh penting dalam sejarah TNI dan Indonesia modern—dikenal karena ketegasannya, dedikasinya pada negara, serta perannya yang besar dalam menjaga keutuhan bangsa di masa-masa genting.

Kehidupan Awal

Screen Shot 2025-11-10 at 14.40.20.png
Mengenang hari kelahiran Sarwo Edhie Wibowo (25 Juli 1927 – 2016). (Instagram.com/pdemokrat)

Sarwo Edhie Wibowo lahir di Purworejo, Jawa Tengah, pada 25 Juli 1925. Ia berasal dari keluarga priyayi Jawa yang disiplin dan menjunjung tinggi pendidikan serta kehormatan. Ayahnya bernama Raden Mas Surodiprojo, seorang pejabat di pemerintahan Hindia Belanda, sementara ibunya adalah Raden Ayu Suminah.

Sejak kecil, Sarwo Edhie dikenal cerdas dan tegas. Sikap kepemimpinan serta kedisiplinannya sudah tampak sejak masa sekolah. Ia menempuh pendidikan di Hollandsch-Inlandsche School (HIS), lalu melanjutkan ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Yogyakarta.

Karier dan Peran Penting di Militer

Diorama Mayjen TNI Soeharto ketika berbicara dengan Sarwo Edhie yang tersimpan di Museum Dharma Bhakti (www.kostrad.mil.id)
Diorama Mayjen TNI Soeharto ketika berbicara dengan Sarwo Edhie yang tersimpan di Museum Dharma Bhakti (www.kostrad.mil.id)

Nama Sarwo Edhie mulai dikenal luas ketika ia diangkat menjadi Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD)—sekarang dikenal sebagai Kopassus—pada tahun 1965. Pada masa itu, Indonesia tengah dilanda gejolak politik besar akibat peristiwa Gerakan 30 September (G30S/PKI).

Dalam situasi genting tersebut, Sarwo Edhie menjadi salah satu sosok kunci yang membantu Mayjen Soeharto menumpas pemberontakan. Di bawah komandonya, pasukan RPKAD berhasil menegakkan kembali keamanan dan mengendalikan situasi yang sempat kacau di berbagai daerah.

Kehidupan Pasca 1965

Akmil - Akademi Militer (akmil.ac.id)
Akmil - Akademi Militer (akmil.ac.id)

Setelah situasi negara mulai stabil, Sarwo Edhie tetap mendapat kepercayaan dari pemerintah. Ia diangkat menjadi Komandan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI), tempat pendidikan calon-calon perwira tinggi TNI.

Sebagai komandan, Sarwo Edhie dikenal keras namun adil—ia menanamkan nilai disiplin, nasionalisme, dan integritas kepada para taruna.

Selain di bidang militer, Sarwo Edhie juga aktif dalam diplomasi dan politik. Ia sempat menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, kemudian menjadi anggota DPR dan MPR RI pada masa pemerintahan Orde Baru.

Pribadi dan Nilai Kepemimpinan

Cuplikan layar 2025-11-10 144027.png
Foto Letjen Sarwo Edhie Wibowo yang dianugerahui gelar pahlawan nasional oleh Presiden Prabowo Subianto. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Sarwo Edhie dikenal sebagai figur militer yang berprinsip kuat. Ia menolak korupsi, menjunjung tinggi disiplin, dan sangat menjagokan moral tentara.

Meskipun dikenal tegas, banyak bawahannya yang menilai ia juga memiliki sisi humanis — terutama dalam hal pendidikan dan kesejahteraan prajurit.

Salah satu prinsip hidup yang sering ia ucapkan adalah:

“Prajurit sejati bukan yang banyak bicara, tapi yang siap berkorban untuk rakyat dan bangsa.”

Akhir Hayat dan Warisan

Logo Kopassus.png
Logo Komando Pasukan Khusus (Kopassus)

Sarwo Edhie dikenal sebagai figur militer yang berprinsip kuat. Ia menolak korupsi, menjunjung tinggi disiplin, dan sangat menjagokan moral tentara.

Meskipun dikenal tegas, banyak bawahannya yang menilai ia juga memiliki sisi humanis — terutama dalam hal pendidikan dan kesejahteraan prajurit.

Salah satu prinsip hidup yang sering ia ucapkan adalah:

“Prajurit sejati bukan yang banyak bicara, tapi yang siap berkorban untuk rakyat dan bangsa.”

Letnan Jenderal Sarwo Edhie Wibowo adalah sosok yang melambangkan ketegasan, keberanian, dan pengabdian total kepada bangsa.

Dari Purworejo, tanah kelahirannya, lahir seorang prajurit sejati yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk menjaga keutuhan Republik Indonesia.

“Disiplin adalah napas prajurit, dan kejujuran adalah jantungnya.”

— Letjen Sarwo Edhie Wibowo

Share
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us

Latest Life Jawa Tengah

See More

Pahlawan Nasional Letjen Sarwo Edhie Wibowo, Gerak Cepat Lumpuhkan G30S

10 Nov 2025, 14:54 WIBLife