Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

10 Cara Ibu dan Anak Perempuan Ubah Hubungan Toxic jadi Bestie 

ilustrasi ibu dan anak perempuan (freepik.com/pressfoto)
Intinya sih...
  • Memahami pentingnya membangun rasa hormat antara ibu dan anak perempuan
  • Menerapkan empati untuk memahami perasaan satu sama lain, berbagi cerita pribadi, dan menunjukkan effort dalam hubungan
  • Mengubah kebiasaan buruk di lingkungan keluarga, menghargai individu yang utuh, dan belajar satu sama lain untuk menyembuhkan luka batin

Hubungan toxic antara ibu dan anak perempuan dapat memicu luka batin. Oleh sebab itu, penting untuk memahami cara menyembuhkan hubungan yang sudah terlanjur beracun. Meski jalan yang ditempuh panjang dan penuh tantangan, tetapi memperbaiki hubungan ini bisa membuat ibu dan anak perempuan kembali memiliki ikatan berharga.

Menyembuhkan luka batin dari hubungan toxic juga bisa mendatangkan kedamaian bagi ibu dan anak, serta generasi mendatang. Keduanya bakal kembali mendapatkan kepercayaan, cinta, empati, dan rasa hormat satu sama lain. Dan tentu, ibu dan anak bisa menjadi bestie. Yuk, intip cara healing hubungan ibu dan anak yang sudah terlanjur toxic.

1. Membangun rasa saling menghormati

ilustrasi ibu dan anak perempuan (freepik.com/freepik)

Membangun rasa hormat adalah tindakan paling penting saat individu berusaha memperbaiki hubungan apapun. Hal ini juga berlaku antara ibu dan anak perempuan. Cara pertama yang bisa dilakukan adalah saling mendengarkan satu sama lain dengan sungguh-sungguh.

Ibu dan anak perempuan juga belajar saling menghormati dengan tidak saling menghakimi. Hargai pula perbedaan yang terjadi, baik ibu maupun anak perempuan. Setiap orang dalam hubungan harus memahami dan menghargai perspektif dan pengalaman masing-masing.

2. Mengembangkan empati

ilustrasi ibu dan anak perempuan (freepik.com/freepik)

Empati adalah modal utama seseorang jika ingin menjalin hubungan yang sehat. Hal ini harus diterapkan oleh ibu dan anak perempuan yang ingin menyembuhkan luka batin dan memperbaiki hubungan mereka. Demi menyembuhkan luka batin, ibu dan anak harus mampu memahami perasaan satu sama lain.

Langkah tersebut bisa membuat ikatan emosional keduanya semakin kuat. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah berbagi cerita pribadi dari masa lalu. Cara ini diyakini mampu membantu memupuk hubungan keduanya.

3. Melakukan aktivitas bersama

ilustrasi ibu dan anak perempuan memasak (freepik.com/our-team)

Cara selanjutnya adalah ibu dan anak perempuan harus menunjukkan effort. Kedua belah pihak perlu sama-sama memiliki keinginan dan niat untuk memperbaiki hubungan. Hal ini bisa dilakukan dengan mencari aktivitas menyenangkan yang bisa dilakukan bersama.

Ibu dan anak perempuan bisa mencari hobi yang sama-sama disukai. Sebagai contoh melakukan aktivitas sederhana seperti memasak atau berkebun. Manfaatkan momen itu untuk mempererat hubungan yang sempat retak.

4. Meluangkan waktu untuk satu sama lain

ilustrasi ibu dan anak perempuan (freepik.com/freepik)

Effort selanjutnya yang harus diberikan adalah waktu. Jangan biarkan kesibukan hidup menghalangi satu sama lain dalam membangun ikatan yang kuat, terutama dengan orang yang dicintai. Hal ini berlaku bagi ibu dan anak perempuannya.

Selalu luangkan waktu untuk saling menyapa, baik secara langsung maupun melalui telepon, pesan, email, atau video call. Kebiasaan ini bisa dilakukan harian, mingguan, atau bulanan. Dengan komunikasi secara intens, hubungan ibu dan anak perempuan yang tadinya toxic bisa membaik.

5. Menjadi bestie atau sahabat

ilustrasi ibu dan anak perempuan (freepik.com/freepik)

Meski hubungan sempat menjadi toxic, tetapi ibu dan anak perempuan masih memiliki harapan agar dapat dekat kembali. Bahkan bukan tidak mungkin keduanya menjadi bestie alias sahabat. Lalu bagaimana caranya?

Baik ibu dan anak perempuan harus belajar mengembangkan rasa percaya dan hormat satu sama lain. Keduanya juga harus rajin berkomunikasi secara terbuka. Hal ini akan membuat ibu dan anak merasa nyaman untuk saling berbagi seperti sahabat.

6. Buang jauh-jauh kebiasaan buruk

ilustrasi ibu dan anak perempuan (freepik.com/freepik)

Cara selanjutnya untuk menyembuhkan hubungan toxic ibu dan anak perempuan adalah membuang kebiasaan buruk di lingkungan keluarga. Kebiasaan yang dimaksud bisa berupa tradisi yang dirasa tidak cocok lagi untuk kebaikan keluarga. Hal ini bisa dilakukan dengan mengkomunikasikan apa saja tradisi yang menganggu di keluarga.

Dengan mengubah tradisi yang memberankan, hubungan ibu dan anak yang awalnya memperburuk perlahan bisa membaik. Selain itu, cara ini akan membantu meredakan ketegangan di antara kedua belah pihak. Keluarga pun perlahan menjadi harmonis.

7. Memandang satu sama lain sebagai individu yang utuh

ilustrasi ibu dan anak perempuan (freepik.com/master1305)

Sebagai manusia, kita tidak suka dikotak-kotakkan. Hal ini juga perlu diterapkan oleh ibu dan anak perempuan untuk memperbaiki hubungan mereka. Usahakan untuk tidak menghakimi maupun melabeli satu sama lain dengan hal tidak baik.

Sebagai gantinya, belajar untuk memandang satu sama lain sebagai individu yang utuh. Ibu dan anak perempuan harus menghargai pengalaman dan perspektif unik masing-masing. Sikap ini mampu membuat keduanya untuk memahami cara menyembuhkan hubungan mereka.

8. Belajarlah dari satu sama lain

ilustrasi ibu dan anak perempuan (freepik.com/freepik)

Buang jauh-jauh ego masing-masing saat sudah berkomitmen untuk memperbaiki hubungan. Salah satu caranya dengan mau belajar satu sama lain. Langkah ini membantu ibu dan anak perempuan saling memahami, sehingga berpotensi menyembuhkan luka batin mereka.

Pasalnya, ibu dan anak perempuan pasti sama-sama memiliki pelajaran berharga. Mereka bisa mengajarkan satu sama lain pelaran hidup itu. Berusahalah sebaik mungkin untuk tidak membiarkan hubungan menjadi sepihak.

9. Memahami trauma antargenerasi

ilustrasi ibu dan anak perempuan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Trauma antargenerasi termasuk faktor pemicu terjadinya hubungan toxic antara ibu dan anak perempuan. Pasalnya, trauma ini diwariskan secara turun temurun dan mempengaruhi hubungan antargenerasi. Oleh sebab itu, ibu dan anak harus menyadari hal ini agar bisa bersama-sama mengatasi masalah yang belum terselesaikan.

Sebagai contoh, ibu mengalami pengalaman traumatis selama masa kanak-kanak akibat gaya parenting orang tua. Hal ini dapat memicu mempengaruhi kesehatan mental di masa dewasa, seperti masalah psikologis terkait pengendalian amarah, depresi, dan kecemasan. Maka, ibu harus mengatasi trauma masa kecilnya terlebih dahulu, sebelum menyembuhkan hubungan dengan anak perempuan.

10. Kenali apakah hubungan sudah tidak bisa diperbaiki

ilustrasi ibu dan anak perempuan (freepik.com/freepik)

Langkah terakhir ini menjadi yang paling menyakitkan. Ibu dan anak perempuan harus memahami apakah hubungan mereka masih bisa diperbaiki atau sudah tidak. Ini karena dalam beberapa kasus, ada hubungan ibu dan anak yang memang sudah tidak bisa diperbaiki.

Apabila memang sudah tidak bisa diperbaiki, maka jangan takut untuk mengutamakan diri sendiri. Fokuslah pada kesembuhan diri sendiri. Meski sulit, tetapi cara ini memang yang terbaik. Pasalnya, hal yang terkadang yang kita butuhkan adalah bantuan dari luar.

Apabila kamu merasa relate dengan masalah ini, tidak ada salahnya untuk menerapkan cara-cara di atas. Namun, kamu harus ingat bahwa pemulihan diri dari luka batin membutuhkan banyak waktu. Dan yang pasti, kedua belah pihak, baik ibu dan anak perempuan, harus sama-sama memberikan effort.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aryna Meliana
EditorAryna Meliana
Follow Us