Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Cara Membiasakan Anak Gaya Hidup Sederhana, Kualitas Diri dari Hati

ilustrasi anak gembira bermain di alam (pexels.com/Skyler Ewing)
Intinya sih...
  • Membiasakan anak pada gaya hidup sederhana membantu mereka menghargai apa yang mereka miliki, mengendalikan keinginan berlebihan, dan membangun fondasi mental yang kuat.
  • Orangtua perlu memberi contoh nyata bagaimana kesederhanaan membawa ketenangan dan kebahagiaan dalam keluarga agar anak bisa memahami bahwa kebahagiaan tidak selalu berasal dari materi.
  • Orangtua bisa membatasi eksposur anak terhadap gaya hidup mewah dari media sosial atau televisi, dan mengajak anak terlibat dalam kegiatan sosial untuk menanamkan nilai kesederhanaan.

Membiasakan anak untuk hidup sederhana bukanlah tugas yang mudah, terutama di era modern ini, di mana segala sesuatu tampak serba instan dan glamor. Anak-anak sering terpapar iklan, media sosial, dan lingkungan yang menanamkan nilai bahwa kebahagiaan diukur dari barang yang dimiliki atau gaya hidup yang terlihat mewah. Namun, sebagai orangtua tentunya memiliki peran besar dalam menanamkan nilai-nilai yang berbeda, nilai-nilai yang menempatkan kualitas diri, kebahagiaan, dan kepuasan hidup pada hal-hal yang lebih bermakna.

Hidup sederhana bukan berarti hidup serba kekurangan. Sebaliknya, gaya hidup sederhana mengajarkan anak untuk menghargai apa yang mereka miliki, mengendalikan keinginan berlebihan, dan menikmati hal-hal kecil dalam hidup. Dengan membiasakan anak pada gaya hidup sederhana akan membantu mereka membangun fondasi mental yang kuat, mengembangkan rasa empati, dan belajar pentingnya berbagi. Di sinilah kualitas diri mereka tumbuh dari hati, bukan dari hal-hal materi yang bersifat sementara.

Bagaimana cara memulainya? Berikut lima cara yang bisa diterapkan untuk membiasakan anak pada gaya hidup sederhana.

1. Jadilah teladan dalam kesederhanaan

ilustrasi orangtua mengajak anak ke taman (pexels.com/Agung Pandit Wiguna)

Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Sebelum mengajarkan kesederhanaan kepada anak, pastikan telah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dengan menunjukkan jika lebih memilih memasak di rumah daripada sering makan di luar, atau menggunakan barang hingga benar-benar habis sebelum membeli yang baru.

Ketika anak melihat orangtuanya tidak mudah tergoda oleh gaya hidup mewah atau barang-barang mahal, mereka akan memahami bahwa kebahagiaan tidak selalu berasal dari materi. Berikan contoh nyata bagaimana kesederhanaan dapat membawa ketenangan dan kebahagiaan dalam keluarga.

2. Mengajarkan nilai syukur

ilustrasi ibu mengajarkan anak untuk selalu bersyukur (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Rasa syukur adalah inti dari gaya hidup sederhana. Biasakan anak untuk bersyukur atas apa yang mereka miliki, baik itu makanan, pakaian, mainan, atau bahkan waktu bersama keluarga. Ajarkan melalui kebiasaan kecil, seperti berbicara tentang hal-hal baik yang terjadi dalam sehari sebelum tidur.

Dengan mengajarkan anak untuk bersyukur, mereka akan lebih menghargai apa yang mereka miliki dan tidak mudah merasa iri terhadap orang lain. Rasa syukur juga membantu anak memahami bahwa kebahagiaan sejati berasal dari hati, bukan dari seberapa banyak barang yang mereka miliki.

3. Batasi paparan konsumerisme

ilustrasi ibu mengajarkan penggunaan smartphone secara bijak (pexels/Helena Lopes)

Di era digital, anak-anak mudah terpapar iklan dan gaya hidup mewah dari media sosial atau televisi. Sebagai orangtua bisa membatasi eksposur ini dengan cara mengontrol screen time anak dan memilih konten yang sesuai. Ajarkan kepada anak bahwa apa yang mereka lihat di media sering kali tidak sepenuhnya mencerminkan kenyataan.

Selain itu, dorong anak untuk lebih banyak melakukan aktivitas yang tidak melibatkan teknologi, seperti bermain di luar, membaca buku, atau mengembangkan hobi. Dengan begitu, mereka akan belajar bahwa kebahagiaan tidak harus selalu datang dari memiliki barang baru atau mengikuti tren.

4. Libatkan anak dalam aktivitas sosial

ilustrasi anak berbagi makanan (pexels.com/Leeloo The First)

Mengajak anak terlibat dalam kegiatan sosial, seperti berbagi dengan sesama atau membantu mereka yang membutuhkan, adalah cara yang efektif untuk menanamkan nilai kesederhanaan. Ketika anak melihat realitas hidup orang lain yang mungkin tidak seberuntung mereka, mereka akan belajar untuk lebih bersyukur dan tidak berlebihan dalam menginginkan sesuatu.

Kegiatan seperti menyumbangkan mainan yang sudah tidak digunakan, ikut serta dalam kegiatan amal, atau bahkan sekadar berbagi makanan dengan tetangga, bisa memberikan pengalaman yang mendalam bagi anak. Ini juga membantu mereka memahami bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam memberi, bukan hanya menerima.

5. Bangun kebiasaan hidup bijak sejak dini

ilustrasi ibu mengajarkan anak bijak berbelanja (pexels.com/Anna Pou)

Hidup sederhana juga berarti hidup bijak. Ajarkan anak untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Misalnya, ketika anak meminta sesuatu, tanyakan kepada mereka, “Apakah ini sesuatu yang benar-benar kamu butuhkan atau hanya kamu inginkan?” Dengan cara ini, mereka akan mulai belajar untuk berpikir secara kritis sebelum membuat keputusan.

Selain itu, ajarkan anak untuk menabung. Berikan mereka celengan dan dorong mereka untuk menyisihkan sebagian uang saku mereka. Ketika mereka berhasil membeli sesuatu dari hasil tabungan sendiri, mereka akan merasa lebih bangga dan menghargai barang tersebut.

Membiasakan anak menjalani gaya hidup sederhana memang membutuhkan usaha, tetapi hasilnya akan sangat berharga. Anak yang tumbuh dengan nilai-nilai kesederhanaan cenderung memiliki kualitas diri yang kuat, rasa syukur yang mendalam, dan kebahagiaan yang sejati.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sani Eunoia
EditorSani Eunoia
Follow Us