Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Tanda Demam Anak yang Harus Segera Dibawa ke Dokter, Jangan Panik!

Ilustrasi anak demam diperiksa dokter. (freepik.com)
Ilustrasi anak demam diperiksa dokter. (freepik.com)
Intinya sih...
  • Demam lebih dari 3 hari tanpa tanda membaik
  • Kejang saat demam
  • Anak menolak minum atau terlihat dehidrasi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Demam memang sering jadi bagian dari proses tubuh melawan infeksi, tapi gak semua demam bisa dianggap ringan. Sebagai orang tua, penting banget buat tahu kapan demam anak masih bisa ditangani di rumah dan kapan harus segera cari bantuan medis. Karena kadang, gejala yang kelihatan biasa bisa jadi sinyal awal kondisi serius.

Jangan tunggu sampai anak makin lemas atau rewel tanpa henti baru kamu panik. Mengenali tanda-tanda yang butuh penanganan dokter bisa bantu kamu ambil keputusan lebih cepat dan tepat. Yuk, pelajari gejala-gejala yang sebaiknya gak kamu abaikan saat anak demam.

1. Demam lebih dari 3 hari tanpa tanda membaik

ilustrasi anak demam (freepik.com)
ilustrasi anak demam (freepik.com)

Kalau anak demam lebih dari 72 jam dan gak menunjukkan tanda-tanda membaik, itu bisa jadi sinyal infeksi yang gak ringan. Biasanya demam karena virus akan turun dalam 2–3 hari, jadi kalau lewat dari itu, perlu dicurigai. Apalagi kalau suhu tubuh tetap tinggi meski sudah diberi obat penurun panas.

Kamu juga perlu waspada kalau anak mulai terlihat makin lemas, gak nafsu makan, atau tidurnya terganggu. Jangan anggap ini sebagai fase biasa, karena bisa jadi tubuhnya butuh bantuan lebih dari sekadar istirahat. Lebih baik konsultasi ke dokter daripada menunda dan menyesal.

2. Kejang saat demam

ilustrasi anak demam (freepik.com)
ilustrasi anak demam (freepik.com)

Kejang demam bisa terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun, dan meski sering disebut “normal”, tetap butuh evaluasi medis. Kalau anak tiba-tiba kejang saat suhu tubuh tinggi, jangan panik, tapi segera cari pertolongan. Kejang bisa jadi tanda tubuh anak gak bisa mengontrol lonjakan suhu.

Setelah kejang, anak biasanya terlihat bingung atau mengantuk, dan ini wajar. Tapi kamu tetap perlu bawa ke dokter untuk memastikan gak ada kondisi lain yang menyertai. Kejang bukan hal yang bisa ditangani sendiri tanpa pemeriksaan lanjutan.

3. Anak menolak minum atau terlihat dehidrasi

ilustrasi anak demam (freepik.com)
ilustrasi anak demam (freepik.com)

Saat demam, tubuh anak butuh cairan lebih banyak untuk menjaga suhu tetap stabil. Kalau anak mulai menolak minum, bibirnya kering, atau pipisnya sangat sedikit, itu tanda dehidrasi. Dehidrasi bisa memperparah demam dan bikin tubuh makin lemah.

Kamu bisa coba tawarkan cairan dalam bentuk lain seperti sup, jus encer, atau air kelapa. Tapi kalau tetap gak mau minum dan terlihat makin lemas, segera bawa ke dokter. Cairan itu kunci pemulihan, dan tubuh anak gak bisa bertahan lama tanpa hidrasi yang cukup.

4. Napas cepat atau terlihat sulit bernapas

ilustrasi anak demam (freepik.com)
ilustrasi anak demam (freepik.com)

Demam yang disertai napas cepat, tersengal, atau dada terlihat tertarik saat bernapas bisa jadi tanda infeksi saluran napas. Ini bisa mengarah ke pneumonia atau kondisi lain yang butuh penanganan segera. Jangan tunggu sampai anak terlihat makin kesulitan bernapas baru kamu bertindak.

Kalau kamu ragu, hitung jumlah napas anak dalam satu menit dan bandingkan dengan batas normal sesuai usianya. Napas yang terlalu cepat atau tidak teratur harus segera diperiksa. Karena sistem pernapasan anak masih sensitif dan bisa cepat memburuk.

5. Anak terlihat bingung, mengantuk berlebihan, atau sulit dibangunkan

ilustrasi anak demam (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi anak demam (pexels.com/cottonbro studio)

Demam yang disertai perubahan kesadaran seperti anak terlihat linglung, sulit diajak bicara, atau terlalu mengantuk bisa jadi tanda serius. Ini bisa mengarah ke infeksi otak atau gangguan neurologis yang gak bisa ditunda penanganannya. Respons anak terhadap lingkungan jadi indikator penting yang harus diperhatikan.

Kalau anak biasanya aktif tapi tiba-tiba jadi sangat pasif dan gak merespons, segera cari bantuan medis. Jangan anggap ini sebagai efek dari kelelahan biasa. Kesadaran yang menurun saat demam harus selalu dianggap darurat.

Demam memang umum terjadi pada anak, tapi kamu tetap perlu jeli membedakan mana yang bisa ditangani di rumah dan mana yang harus segera dibawa ke dokter. Semakin cepat kamu bertindak, semakin besar peluang anak pulih tanpa komplikasi. Karena jadi orang tua bukan soal tahu segalanya, tapi soal tahu kapan harus minta bantuan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us