Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Alasan Kamu Gagal Fasih Bahasa Inggris, Meski Belajar Bertahun-Tahun

ilustrasi belajar santai (pexels.com/Yaroslav Shuraev)
Intinya sih...
  • Belajar bahasa Inggris seperti lari maraton, bukan sprint
  • Fokus pada praktik daripada teori, mulailah berbicara dan latihan aktif
  • Berubah mindset menjadi terbuka, konsistensi kecil lebih baik dari belajar jarang-jarang

Belajar bahasa Inggris itu ibarat lari maraton, bukan sprint. Banyak orang sudah belajar bertahun-tahun, mulai dari sekolah dasar sampai kuliah, tapi tetap merasa kesulitan saat harus ngomong lancar. Masalahnya bukan karena kamu gak pintar, melainkan bisa jadi karena strategi belajarnya kurang tepat.

Kadang kamu terlalu fokus pada teori, tapi lupa praktik. Nah, sebelum kamu menyalahkan diri sendiri, coba cek lima alasan ini yang mungkin bikin kamu belum juga fasih bahasa Inggris.

1. Terlalu fokus grammar, lupa latihan ngomong

ilustrasi seseorang sedang belajar (freepik.com/yanalya)

Grammar memang penting, tapi kalau kamu cuma hafalin rumus tanpa pernah pakai buat ngobrol, ya bakal susah lancar. Banyak orang takut salah ngomong karena takut grammar-nya gak bener, padahal justru dari kesalahan itu kamu belajar.

Bahasa adalah alat komunikasi, bukan ujian matematika. Coba deh mulai dari obrolan ringan atau nonton film sambil ikutan ngomong. Semakin sering latihan, semakin percaya diri juga jadinya.

2. Belajar pasif, kurang interaksi langsung

ilustrasi belajar dalam semalam (pexels.com/Craig Adderley)

Kalau belajarnya cuma dari buku atau video, kamu bisa mengerti, tapi belum tentu bisa pakai. Belajar bahasa butuh interaksi dua arah, seperti ngobrol langsung, diskusi, atau debat kecil. Tanpa latihan aktif, kemampuan kamu stagnan.

Coba gabung komunitas bahasa, ikutan kelas speaking, atau cari teman tukar bahasa online. Semakin sering kamu pakai, otak bakal terbiasa mikir dalam bahasa Inggris.

3. Mindset belajar buat nilai, bukan buat komunikasi

ilustrasi seseorang belajar (freepik.com/ tirachardz)

Dari kecil kamu diajarin bahasa Inggris buat dapat nilai bagus di ujian, bukan buat ngobrol sama orang lain. Akibatnya, kamu jadi terlalu textbook dan takut improvisasi. Padahal, tujuan utama bahasa adalah komunikasi, bukan sempurna.

Ubah mindset kamu jadi lebih terbuka, belajar buat bisa nyambung sama orang, bukan cuma buat lulus ujian. Ini bakal bikin proses belajar jadi lebih hidup dan seru.

4. Kurang konsisten dan gampang menyerah

ilustrasi seseorang belajar (freepik.com/freepik)

Belajar bahasa itu soal kebiasaan. Kalau kamu semangat di awal tapi abis itu bolong-bolong, ya wajar kalau gak berkembang. Harus ada usaha kecil tapi rutin, misalnya setiap hari 15 menit dengerin podcast, baca artikel, atau tulis jurnal bahasa Inggris.

Jangan nunggu mood atau waktu luang, tapi jadikan bagian dari rutinitas. Konsistensi kecil lebih baik daripada belajar sekaligus tapi jarang-jarang.

5. Gak pakai metode yang cocok buat gaya belajar sendiri

ilustrasi seseorang sedang belajar (freepik.com/freepik)

Setiap orang punya gaya belajar beda-beda, ada yang visual, ada yang suka dengar, ada juga yang kinestetik. Kalau kamu maksa pakai metode yang gak cocok, otakmu bakal cepat capek dan gak nyantol.

Coba eksplorasi berbagai metode seperti, nonton film, main game, bikin catatan warna-warni, atau bahkan mengajar balik ke orang lain. Temukan yang bikin kamu enjoy, karena belajar yang menyenangkan lebih mudah diserap.

Gagal fasih bukan berarti kamu gagal total, mungkin cuma perlu pendekatan yang lebih tepat dan konsisten. Belajar bahasa Inggris itu proses, dan tiap orang punya jalannya sendiri-sendiri. Jangan minder kalau belum lancar, yang penting terus usaha dan gak takut salah. Yuk, ubah cara belajarmu jadi lebih aktif, menyenangkan, dan sesuai gaya kamu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us