Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Perbedaan Kista Vs Tumor, Diagnosis dan Pengobatan

ilustrasi tumor (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi tumor (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Intinya sih...
  • Kista berisi cairan, sering muncul karena infeksi, sumbatan, atau peradangan.
  • Kista biasanya terasa lunak dan bisa digerakkan, sementara tumor terdiri dari jaringan padat yang sulit dipindahkan.
  • Tumor bisa tumbuh lebih cepat, menyebar ke bagian tubuh lain, dan memerlukan penanganan yang lebih kompleks.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat menemukan benjolan di bawah kulit, banyak orang langsung panik. Bisa jadi kista, bisa juga tumor. Tapi apa sebenarnya perbedaannya? Memahami perbedaan antara kista dan tumor bisa membantumu tetap tenang, tahu langkah apa yang harus diambil, dan nggak buru-buru panik.

Nah, ini dia 5 perbedaan utama antara kista dan tumor, termasuk bagaimana dokter menanganinya dari awal sampai pengobatan. Yuk simak selengkapnya! 

1. Kandungannya berbeda

ilustrasi tumor (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi tumor (pexels.com/Ivan Samkov)

Kista biasanya berisi cairan. Bisa berupa nanah, udara, atau zat lainnya, tergantung jenisnya. Kista sering muncul karena infeksi, sumbatan pada kelenjar, atau peradangan jangka panjang. Di sisi lain, tumor terdiri dari jaringan padat yang terbentuk akibat pertumbuhan sel yang tidak normal.

Banyak tumor yang jinak alias tidak berbahaya, tapi sebagian bisa bersifat ganas atau kanker. Berbeda dengan kista yang cenderung lunak dan bisa digerakkan, tumor biasanya lebih keras dan sulit dipindahkan saat ditekan. Isi dari benjolan adalah petunjuk utama untuk membedakan mana kista dan mana tumor sumber. Ini alasan kenapa pemeriksaan awal sangat penting untuk menghindari salah diagnosis.

2. Bentuk dan rasa saat ditekan

ilustrasi sakit (unsplash.com/National Cancer Institute)
ilustrasi sakit (unsplash.com/National Cancer Institute)

Kista biasanya muncul sebagai benjolan bulat, terasa lunak, dan kadang bisa terlihat jelas di permukaan kulit. Beberapa kista bisa membengkak atau memerah kalau terinfeksi, tapi umumnya tidak menimbulkan rasa sakit kecuali sudah meradang. Tumor, di sisi lain, terasa lebih keras, cenderung tidak berubah ukuran, dan biasanya muncul lebih dalam di jaringan tubuh.

Perubahan pada kulit, seperti warna kulit yang gelap, pendarahan, atau luka yang tidak sembuh-sembuh lebih sering terkait dengan tumor, terutama yang bersifat ganas. Ciri fisik ini bisa memberi petunjuk awal bagi dokter saat pemeriksaan sumber. Itu sebabnya penting untuk memperhatikan bentuk dan tekstur benjolan sejak awal.

3. Kecepatan pertumbuhan dan perilaku

ilustrasi tumor (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi tumor (pexels.com/Thirdman)

Kista memang bisa membesar, tapi biasanya pertumbuhannya lambat dan terkait dengan penyebab tertentu seperti infeksi atau sumbatan. Bahkan, beberapa kista bisa mengecil sendiri atau hilang tanpa pengobatan. Tumor, terutama yang ganas, bisa tumbuh lebih cepat dan menyebar ke bagian tubuh lain.

Salah satu perbedaan paling menonjol adalah perilakunya. Kista cenderung bersifat lokal dan tidak menyebar, sedangkan tumor, terutama kanker, bisa sangat agresif. Pola pertumbuhan ini jadi perhatian utama dokter dalam menentukan langkah selanjutnya sumber. Ini yang bikin pemantauan rutin itu penting, terutama kalau benjolannya terus bertambah besar.

4. Cara diagnosis oleh dokter

ilustrasi konsultasi dokter (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi konsultasi dokter (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Pemeriksaan awal biasanya dilakukan lewat pemeriksaan fisik. Tapi untuk tahu lebih jelas isinya, dokter akan menggunakan tes pencitraan seperti USG, MRI, atau CT scan. Tes ini bisa menunjukkan apakah benjolan berisi cairan (kemungkinan kista) atau jaringan padat (kemungkinan tumor). Kalau masih belum jelas, dokter akan melakukan biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan untuk diperiksa di lab.

Tes darah atau pencitraan saja belum cukup untuk memastikan apakah benjolan itu kanker atau tidak. Biopsi adalah cara paling akurat untuk mendapatkan diagnosis pasti sumber. Jadi kalau kamu disarankan menjalani biopsi, itu langkah yang wajar dan penting dalam proses pemeriksaan.

5. Pilihan pengobatan yang tersedia

ilustrasi dokter (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi dokter (pexels.com/Thirdman)

Kista yang tidak menimbulkan masalah biasanya tidak perlu diobati. Tapi kalau menimbulkan rasa sakit, infeksi, atau gangguan penampilan, dokter bisa mengeluarkan cairannya atau mengangkat kistanya lewat prosedur kecil. Jika ada infeksi, antibiotik bisa diberikan untuk meredakannya.

Pengobatan tumor jauh lebih bervariasi. Tumor jinak bisa tetap diangkat kalau menekan organ atau menimbulkan ketidaknyamanan. Tumor ganas membutuhkan penanganan yang lebih kompleks seperti operasi, kemoterapi, atau radiasi. Penentuan metode pengobatan tergantung dari jenis, lokasi, dan stadium tumornya. Deteksi dini sangat berpengaruh pada kesuksesan pengobatan sumber. Ini alasan penting untuk tidak menunda-nunda pemeriksaan jika ada yang mencurigakan.

Kalau kamu menemukan benjolan di tubuhmu, jangan langsung panik, tapi juga jangan diabaikan. Segera periksa ke dokter agar kamu tahu itu kista, tumor jinak, atau sesuatu yang harus diwaspadai. Mengetahui perbedaannya bisa bikin kamu lebih tenang dan membantumu mengambil tindakan yang tepat lebih cepat. Kesehatan itu bukan soal menebak, tapi soal tahu apa yang sedang terjadi di tubuh sendiri. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us