5 Trik Kucing saat Minta Makan, Kamu Sering Tertipu Gak Sih?

- Suara meong mereka punya makna berbeda saat jam makan tiba
- Perhatikan cara mereka berinteraksi dengan mangkuk makanannya
- Kondisi fisik kucing menjadi cerminan kebutuhannya yang nyata
Para pemilik kucing pasti sangat familier dengan pemandangan berikut ini. Saat kamu sedang santai, tiba-tiba si anak bulu (anabul) datang dengan tatapan paling memelas di dunia sambil mengeong tiada henti. Momen seperti itu sering kali membuat kamu luluh dan langsung bergegas mengisi mangkuk makanannya, bahkan jika jadwal makannya masih lama.
Namun, sering kali muncul pertanyaan di benakmu. Apakah kucing kesayanganmu benar-benar kelaparan atau mereka hanya sedang berakting untuk mendapatkan perhatian dan camilan ekstra? Memahami perbedaan antara lapar sungguhan dan sekadar drama adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan berat badan ideal mereka. Dengan mengenali tanda-tandanya, kamu bisa menjadi pawrent yang lebih bijak dan tidak mudah tertipu oleh akting brilian mereka.
1. Suara meong mereka punya makna berbeda saat jam makan tiba

Kucing menggunakan vokalisasi untuk berkomunikasi dengan manusia, dan mengeong adalah cara paling umum. Namun, tidak semua meongan berarti "aku lapar". Kamu perlu memperhatikan kapan dan bagaimana mereka melakukannya untuk memahami pesannya.
Jika kucing mengeong terus-menerus sepanjang hari tanpa peduli waktu, kemungkinan besar itu adalah cara mereka mencari perhatian atau merasa bosan. Namun, dilansir Reveal Pet Food, meongan yang secara spesifik ditujukan saat mendekati jadwal makan adalah indikasi lapar yang lebih kuat. Suaranya mungkin lebih persisten dan terfokus saat kamu berada di dekat area penyimpanan makanan mereka.
Sebaliknya, kucing yang hanya berdrama sering kali mengeong dengan lebih acak. Mereka mungkin berhenti jika perhatiannya teralihkan oleh mainan atau ajakan bermain. Kucing yang benar-benar lapar akan tetap fokus pada satu tujuan, yaitu makanan. Mereka akan terus mengikutimu ke dapur dan tidak akan mudah dibujuk dengan hal lain.
2. Perhatikan cara mereka berinteraksi dengan mangkuk makanannya

Perilaku kucing di sekitar area makan mereka bisa menjadi petunjuk besar. Kucing yang lapar secara alami akan menunjukkan minat yang tinggi pada mangkuknya. Mereka mungkin akan mondar-mandir di dekat mangkuk, menggesekkan tubuhnya ke kaki kamu, atau bahkan mencoba memandumu ke arah tempat makanan.
Tanda lapar yang tulus sering kali disertai dengan perilaku yang terfokus pada makanan. Mereka akan sabar menunggu di dekat mangkuk atau sesekali menyentuhnya dengan cakarnya. Menurut Catster, hal itu adalah bagian dari rutinitas dan jam internal tubuh mereka yang memberi sinyal bahwa sudah waktunya makan.
Di sisi lain, kucing yang hanya mencari perhatian atau iseng mungkin menunjukkan perilaku yang lebih sporadis. Mereka mungkin mengeong keras, tetapi kemudian pergi begitu saja jika tidak segera ditanggapi. Beberapa kucing yang berdrama juga cenderung lebih tertarik mencuri makanan dari mejamu daripada memakan makanan keringnya sendiri.
3. Kondisi fisik kucing menjadi cerminan kebutuhannya yang nyata

Penampilan fisik adalah salah satu indikator paling jujur untuk mengetahui kondisi kucing. Kucing yang kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi atau benar-benar kelaparan akan menunjukkan beberapa tanda fisik yang jelas seiring berjalannya waktu.
Dilansir Wellness Pet Food, tanda-tanda fisik lapar yang sesungguhnya bisa meliputi penurunan berat badan, bulu yang terlihat kusam dan tidak terawat, serta tingkat energi yang menurun drastis atau lesu. Jika kamu melihat tanda-tanda tersebut, kemungkinan besar porsi makanannya memang kurang atau ada masalah kesehatan yang mendasarinya. Segera konsultasikan dengan dokter hewan jika terjadi.
Kucing yang hanya berdrama untuk mendapatkan makanan tambahan biasanya memiliki kondisi fisik yang prima. Berat badannya normal atau bahkan cenderung berlebih, bulunya berkilau, dan energinya tetap tinggi untuk bermain. Jika kucingmu terlihat sehat dan aktif, permintaan makannya yang berlebihan kemungkinan besar hanyalah kebiasaan atau cara mencari perhatian.
4. Mereka hanya tertarik pada camilan atau semua makanan dilahap?

Ini adalah tes sederhana yang sangat efektif untuk membedakan lapar sungguhan dengan keinginan sesaat. Kucing yang benar-benar lapar tidak akan pilih-pilih. Mereka akan dengan senang hati melahap makanan utamanya, baik itu makanan kering maupun basah.
Coba tawarkan makanan rutin mereka saat mereka mulai berakting minta makan. Seperti yang dijelaskan oleh PetsCare, kucing yang lapar akan langsung memakannya dengan antusias. kondisi tersebut menunjukkan bahwa tubuhnya memang membutuhkan asupan kalori dan nutrisi untuk berfungsi.
Sebaliknya, jika kucing menolak makanan utamanya tetapi menjadi sangat bersemangat ketika kamu menawarkan camilan atau makanan manusia, itu adalah tanda besar bahwa mereka tidak benar-benar lapar. Mereka hanya menginginkan sesuatu yang lebih lezat sebagai hadiah. Hal itu adalah perilaku yang dipelajari, di mana mereka tahu bahwa akting memelas akan menghasilkan imbalan yang lebih enak.
5. Kebiasaan yang terbentuk bisa jadi kunci utama

Kucing adalah makhluk yang sangat menyukai rutinitas. Mereka bisa mengembangkan kebiasaan meminta makan karena penguatan positif dari pemiliknya. Jika kamu selalu menyerah pada rengekan mereka dengan memberikan makanan, mereka akan belajar bahwa rengekan adalah cara efektif untuk mendapatkan apa yang mereka mau.
Menurut WoPet, perilaku tersebut bisa berakar dari naluri leluhur mereka untuk selalu makan saat ada makanan tersedia, sebagai persiapan jika nanti sulit mencari mangsa. Namun, di lingkungan rumah yang aman, perilaku itu lebih sering menjadi kebiasaan yang diperkuat oleh pemilik. Kucing yang bosan juga sering kali meminta makan sebagai bentuk stimulasi atau interaksi.
Untuk mengatasinya, cobalah terapkan jadwal makan yang konsisten dan jangan menyerah pada permintaan di luar jadwal. Alihkan perhatian mereka dengan mainan interaktif atau sesi bermain singkat. Hal itu akan membantu memutus siklus "bosan lalu minta makan" dan memastikan mereka makan karena kebutuhan, bukan karena kebiasaan atau drama.
Memahami bahasa tubuh dan kebiasaan kucing memang membutuhkan waktu dan observasi. Dengan mengenali perbedaan tanda-tanda di atas, kamu dapat memastikan anabul kesayanganmu mendapatkan nutrisi yang cukup tanpa harus berisiko obesitas.