Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sosok Jenderal Oerip Soemahardjo, Kepala Staf TKR Pertama Asal Purworejo

0elfh48e2ugkio9.png
Kepala Staf TKR yang pertama Jenderal Oerip Soemahardjo. (Antara)
Intinya sih...
  • Oerip Soemohardjo, jenderal pertama TKR, berupaya menyatukan kelompok militer di Indonesia.
  • Oerip memiliki bakat kepemimpinan sejak kecil dan bergabung dengan KNIL setelah lulus dari akademi militer.
  • Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Oerip bekerja sama dengan Soedirman untuk membentuk Tentara Republik Indonesia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Oerip Soemohardjo merupakan seorang jenderal sekaligus staf umum Tentara Nasional Indonesia pertama saat masa Revolusi Nasional Indonesia. Beliau selalu berupaya menyatukan berbagai kekuatan kelompok militer yang sudah terpecah belah di Indonesia.

Oerip Soemohardjo atau nama lengkap Raden Oerip Soemohardjo lahir di Purworejo pada tanggal 22 Februari 1893 dan beliau adalah putra dari Soemohardjo. Untuk mengetahui seperti apa sepak terjang salah satu pahlawan nasional Indonesia ini, simak ulasannya di bawah ini.

Kehidupan Oerip Soemohardjo

Oerip Soemohardjo mempunyai nama lahir Muhammad Sidik dan bakatnya sebagai pemimpin sudah terlihat saat dia masih anak-anak. Saat dia bersekolah di sebuah sekolah yang kepala sekolahnya adalah ayahnya sendiri, hal tersebut membuat Oerip berperilaku nakal dan juga semena-mena.

Karena hal tersebut, namanya pun diganti menjadi Oerip yang memiliki arti “Hidup” dan nama tersebut berasal dari usulan kakeknya bernama Raden Tumenggung Widjojo Koesoemo.

Pendidikan Oerip Soemohardjo

Sejak berganti nama menjadi Oerip, dia dipindahkan sekolahnya ke sekolah putri belanda bernama Europese Lagere Meisjesschool atau ELM. Hal itu dikarenakan karena sekolah putra sudah penuh dan orang tua Oerip juga berharap dia bisa belajar lebih baik di sekolah tersebut sambil mengembangkan pengetahuannya.

Pada tahun terakhirnya di sekolah dasar, Oerip sering mendatangi teman ayahnya yang dulunya ada tentara dan sering bertugas di Aceh. Oerip pun mendapatkan banyak cerita dari pria tersebut yang kemudian membuatnya terinspirasi bergabung dengan Koninklijk Nederlands-Indische Leger (KNIL) atau memiliki arti Angkatan Perang Kolonial Hindia Belanda.

Awal masuk ke Akademi militer

Tahun 1908, Oerip melanjutkan pendidikannya di Sekolah Pendidikan Pegawai Pribumi atau Opleidings School Voor Inlandse Ambtenaren (OSVIA). Pada tahun terakhirnya di OSVIA, Oerip memilih untuk mendaftarkan diri ke akademi militer di Meester Cornelis Batavia dan hal itu sempat ditentang oleh ayahnya.

Namun, pada akhirnya ayah Oerip luluh dan menyetujui putranya tersebut bergabung ke akademi militer. Pada bulan Oktober 1914, Oerip lulus dari akademi militer dan menjadi seorang Letnan Dua di KNIL.

Kehidupan di Organisasi KNIL

Di dalam KNIL, Oerip diberikan tugas sebagai pemimpin Batalion XII Meester Cornelis di Batavia. Selanjutnya, tugasnya pun dipindahkan ke Balikpapan dan jabatannya dipromosikan sebagai Letnan satu.

Pihak Kolonial Belanda pun melakukan diskriminasi padanya karena Oerip berasal dari kalangan pribumi. Sejak saat itu, dia dipindahkan lagi ke Malinau dan di sana Oerip melakukan patroli di kawasan Kerajaan Serawak yang sedang dikuasai Hindia Belanda dan Inggris.

Masa Revolusi Nasional

Sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia di tanggal 17 Agustus 1945, terbentuklah organisasi Badan Keamanan Rakyat atau BKR pada tanggal 23 Agustus. Saat itu, Oerip menjadi pemimpin kelompok untuk mengajukan petisi agar membentuk formasi militer nasional.

Tanggal 12 November 1945, diadakanlah pertemuan TKR yang saat itu Oerip bertemu dengan Jenderal Soedirman. Pada saat itu, ada pemungutan suara untuk Panglima Angkatan Perang sampai dilakukan tiga tahapan dan komandan divisi Sumatera sepakat memilih Soedirman karena memperoleh satu suara lebih banyak dari Oerip.

Kerja sama Oerip dan Soedirman

Pada 18 November, Soedirman ditetapkan sebagai panglima besar TKR serta memulai usaha untuk merangkul persatuan angkatan perang. Lalu Oerip bertugas untuk menangani masalah teknis dan organisasi sehingga kerja sama keduanya untuk membela kebenaran terbilang sukses.

Oerip dan juga Soedirman dapat mengatasi masalah salah paham antara mantan tentara PETA dan KNIL sehingga pada tahun 1946 nama angkatan perang berubah nama menjadi Tentara Keselamatan Rakyat dan terakhir menjadi Tentara Republik Indonesia.

Akhir Hayat Oerip Soemohardjo

Dengan perjuangan yang sangat panjang, kesehatan Oerip pun mulai melemah dan dia harus menjalani perawatan dari Dr. Sim Ki Ay. Lalu tanggal 17 November 1948, Oerip meninggal dunia di daerah Yogyakarta karena serangan jantung.

Jenazahnya pun dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki dan pada tanggal 10 Desember 1964, Oerip Soemohardjo ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keppres No. 314 Tahun 1964.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us

Latest Life Jawa Tengah

See More

Sosok Jenderal Oerip Soemahardjo, Kepala Staf TKR Pertama Asal Purworejo

10 Nov 2025, 08:05 WIBLife