Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Cara Memilih Buku yang Cocok sama Kepribadianmu, Gak Asal Beli Ya!

ilustrasi membaca (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi membaca (pexels.com/Mikhail Nilov)
Intinya sih...
  • Kenali gaya belajar dan cara berpikirmu sebelum memilih buku
  • Pilih genre yang mencerminkan sisi emosionalmu untuk terhubung secara batin
  • Sesuaikan dengan kebutuhan dan fase hidupmu agar buku terasa relevan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Membaca buku bisa jadi pengalaman yang menyenangkan dan membuka wawasan baru, tapi hanya kalau kamu membaca buku yang tepat. Sayangnya, banyak orang asal pilih buku hanya karena lagi tren, direkomendasikan influencer, atau tampilannya menarik di toko. Hasilnya? Buku itu malah jadi pajangan dan gak pernah benar-benar dibaca sampai selesai.

Salah satu kunci agar kamu makin menikmati membaca adalah dengan memilih buku yang benar-benar sesuai dengan kepribadianmu. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah nyambung dengan isi cerita atau topiknya, bahkan bisa merasakan keterikatan emosional yang kuat. Nah, biar gak salah pilih dan buku yang dibeli gak cuma numpuk doang, simak enam cara memilih buku yang cocok dengan kepribadianmu berikut ini

1. Kenali dulu gaya belajar dan cara berpikirmu

ilustrasi belajar (freepik.com/pressfoto)
ilustrasi belajar (freepik.com/pressfoto)

Sebelum memilih buku, penting untuk mengenali bagaimana kamu memproses informasi. Apakah kamu tipe yang suka dengan visual, logika, atau cerita yang emosional? Misalnya, kalau kamu cenderung berpikir logis dan analitis, buku nonfiksi dengan argumen dan data yang kuat bisa jadi pilihan terbaik. Sebaliknya, kalau kamu lebih suka nuansa, suasana, dan emosi, novel dengan gaya naratif yang dalam akan lebih cocok.

Mengenali gaya belajar juga membantu kamu memahami format buku yang paling nyaman dibaca. Apakah kamu suka ilustrasi, diagram, atau lebih nyaman dengan teks panjang? Jangan paksa dirimu membaca buku yang ‘katanya bagus’ tapi bertentangan dengan cara otakmu bekerja. Pilihlah buku yang sesuai dengan cara kamu menyerap informasi agar membacanya terasa lebih natural dan menyenangkan.

2. Pilih genre yang mencerminkan sisi emosionalmu

ilustrasi sedang membaca (pexels.com/nappy)
ilustrasi sedang membaca (pexels.com/nappy)

Kepribadian seseorang sering kali tercermin dari emosi yang dominan dalam dirinya. Kalau kamu orang yang suka dengan misteri, tantangan, atau ketegangan, kamu mungkin akan menikmati buku-buku thriller atau detektif. Namun kalau kamu lebih suka suasana yang damai, hangat, dan menyentuh, buku bergenre drama keluarga atau roman bisa jadi lebih cocok.

Buku yang sesuai dengan sisi emosionalmu akan lebih mudah membuatmu terhubung secara batin. Kamu bisa ikut larut dalam alur cerita, memahami karakter, bahkan merasa seolah berada dalam cerita tersebut. Itulah yang bikin kamu gak bisa lepas dari buku, dan inilah pengalaman membaca yang paling otentik dan memuaskan.

3. Sesuaikan dengan kebutuhan dan fase hidupmu

ilustrasi buku (pexels.com/Vincenzo Malagoli)
ilustrasi buku (pexels.com/Vincenzo Malagoli)

Cara terbaik untuk menikmati buku adalah memilih bacaan yang relevan dengan fase hidup yang sedang kamu jalani. Misalnya, kalau kamu sedang menjalani masa transisi seperti lulus kuliah, mulai kerja, atau menghadapi quarter life crisis, buku-buku pengembangan diri atau kisah inspiratif bisa memberi perspektif dan semangat baru. Namun kalau kamu sedang ingin healing atau butuh hiburan ringan, pilih buku dengan cerita yang menenangkan atau lucu.

Kepribadianmu akan terus berkembang seiring waktu, dan buku yang kamu butuhkan juga bisa berubah. Jadi, jangan terpaku pada satu genre selamanya. Cobalah eksplorasi genre lain sesuai kebutuhan emosional dan mentalmu saat ini. Dengan cara ini, buku akan terasa lebih relevan dan punya dampak yang lebih besar dalam hidupmu.

4. Coba cari buku dari penulis yang punya suara dan gaya narasi yang serupa denganmu

ilustrasi seorang penulis (freepik.com/katemangostar)
ilustrasi seorang penulis (freepik.com/katemangostar)

Penulis juga punya ‘kepribadian’ lewat gaya tulisannya. Ada yang lugas dan to the point, ada yang puitis dan mengalir, ada pula yang filosofis dan penuh refleksi. Kamu bisa mencari tahu penulis yang punya gaya menulis sesuai dengan cara berpikirmu. Kalau kamu suka spontanitas dan humor, cari penulis yang gaya bahasanya ringan dan santai. Kalau kamu suka sesuatu yang serius dan mendalam, pilih penulis dengan gaya narasi yang reflektif.

Gaya menulis penulis bisa sangat mempengaruhi kenyamanan membaca. Kadang, isi buku menarik, tapi cara penyampaiannya membuatmu cepat bosan. Makanya penting untuk baca kutipan, sinopsis, atau review sebelum membeli. Dengan begitu, kamu bisa tahu apakah gaya narasinya cocok dengan seleramu atau gak. Ini bisa jadi penentu besar apakah kamu akan menyelesaikan bukunya atau menyerah di tengah jalan.

5. Jangan abaikan minat kecil yang kamu anggap sepele

ilustrasi seseorang membaca (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi seseorang membaca (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Minatmu, sekecil apa pun itu, bisa jadi pintu masuk ke dunia literasi yang lebih luas. Misalnya kamu suka memasak, suka kucing, suka film horor, atau bahkan sekadar suka suasana musim gugur, ada banyak buku yang bisa menjawab rasa penasaranmu. Jangan merasa minat itu terlalu sempit atau remeh. Justru dari situlah kamu bisa menemukan buku yang benar-benar bikin kamu betah baca berjam-jam.

Minat yang otentik membuat kamu lebih penasaran dan terbuka menerima informasi. Saat kamu membaca buku yang sesuai minat pribadi, kamu akan merasa seperti menemukan bagian dari dirimu sendiri di dalam buku itu. Pengalaman membaca jadi lebih personal dan mendalam, bahkan bisa mengubah cara kamu melihat dunia.

6.. Manfaatkan tes kepribadian atau rekomendasi berbasis tipe diri

Ilustrasi membaca hasil tulisan (pexels.com/RDNE Stock project)
Ilustrasi membaca hasil tulisan (pexels.com/RDNE Stock project)

Kalau kamu masih bingung harus mulai dari mana, coba gunakan bantuan tes kepribadian seperti MBTI atau enneagram. Hasil tes ini bisa memberi gambaran tentang kecenderunganmu dalam berpikir, merasa, dan berinteraksi. Banyak rekomendasi buku sekarang yang berbasis tipe kepribadian, seperti ‘buku terbaik untuk INFJ’ atau ‘bacaan inspiratif untuk ESTP.’ Ini bisa jadi panduan awal yang berguna.

Tes kepribadian memang bukan jawaban mutlak, tapi bisa jadi alat bantu untuk menyaring pilihan. Selain itu, kamu juga bisa lihat rekomendasi dari platform seperti Goodreads, TikTok, atau Instagram berdasarkan hashtag tertentu. Dari situ, kamu bisa menemukan buku-buku yang mungkin gak muncul di rak toko buku biasa, tapi justru cocok banget buat kamu.

Membaca buku bukan sekadar mengikuti tren atau asal beli karena cover-nya estetik. Supaya kamu benar-benar menikmati proses membaca dan mendapatkan manfaat maksimal, penting banget memilih buku yang sesuai dengan kepribadianmu. Mulai dari mengenali cara berpikir, emosi, hingga minat sehari-hari, semua bisa jadi petunjuk dalam memilih bacaan yang tepat.

Jangan takut untuk eksplorasi dan mencoba berbagai genre atau gaya penulisan. Kadang, buku yang paling mengena justru datang dari pilihan yang gak terduga. Terpenting, kamu membaca dengan hati, bukan karena paksaan atau ikut-ikutan. Karena ketika kamu menemukan buku yang benar-benar cocok, membaca bisa jadi pengalaman yang menyentuh, menyenangkan, dan bikin nagih!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us