Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita Kamsani Berhasil Sekolahkan Anak dari Merawat Hutan Wanadipa

IMG-20251212-WA0033.jpg
Area tanam yang dikelola warga merupakan kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) milik pusat riset Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Intinya sih...
  • Muhammad Kamsani, warga Desa Susukan, aktif merawat hutan Wanadipa untuk penghasilan sehari-hari dan pendidikan anak.
  • PT Pertamina ikut serta dalam inisiasi penanaman puluhan ribu pohon berbatang keras untuk pelestarian lingkungan di Hutan Wanadipa.
  • Kerja sama jangka panjang antara PT Pertamina dan Universitas Diponegoro (Undip) dalam pelestarian KHDTK Wana Dipa sebagai kawasan riset, konservasi, dan pemberdayaan masyarakat di Jawa Tengah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Proses pemulihan kawasan hulu sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS) Babon sedang digiatkan oleh sejumlah elemen masyarakat. Warga dari dua desa, yaitu Desa Susukan dan Meluay Kabupaten Semarang, sekitar 2.001 jiwa mendapat manfaat langsung melalui pemanfaatan dan perawatan kawasan tanam.

Area tanam yang dikelola warga merupakan kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) milik pusat riset Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. 

Salah satu warga Desa Susukan yang aktif merawat lokasi hutan tersebut ialah Muhammad Kamsani. 

Saban hari ia menekuni aktivitas sebagai petani hutan Wanadipa. Ia tergerak menggarap sekitar 20 hektar lahan bersama kelompoknya karena penghijauan sangat vital. Apalagi tanah di Kaligawe cenderung labil.

“Saya petani KHDTK Undip, penghasilan sehari-hari nyekolahkan anak dan sebagainya dari hutan, buah-buahan seperti pisang itu hasil saya,” kata pria yang juga didampuk jadi Pak RW di Desa Susukan ini. 

Geliat yang ditunjukkan Pak RW ini setidaknya patut diacungi jempol. Sebab sebenarnya tak gampang merawat sekaligus menjaga ekosistem hutan Wanadipa. Utamanya ketika cuaca ekstrem dengan hujan lebat yang kerap mengguyur wilayah Ungaran. 

Namun apa yang dilakukan Pak RW tersebut bisa jadi suri tauladan. Hasil jerih payahnya juga bisa jadi sumber penghasilan utama. 

PT Pertamina bahkan ikut nyengkuyung dengan membantu penanaman pohon-pohon batang keras macam alpukat, Nangka, kelengkeng dan mangga demi memperbaiki ekosistem di lokasi hutan Wanadipa. 

Pertamina menginisiasi gerakan bernama hutan lestari untuk menegaskan langkah pelestarian lingkungan bersama Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. 

Pertamina inisiasi penanaman puluhan ribu pohon berbatang keras

Komisaris Independen PT Pertamina,  Condro Kirono mengatakan, program ini merupakan implementasi prinsip Environmental Social Governance (ESG) dalam bisnis Pertamina. 

“Tantangan perubahan iklim ini sudah tidak bisa diprediksi, perusahaan energi harus menerapkan environmental social governance,” akunya saat aksi penanaman pohon di Hutan Wanadipa Ungaran akhir pekan lalu. 

Pihaknya menyumbangkan 48 ribu batang pohon kategori tanaman keras dan tanaman produktif seperti alpukat, nangka, kelengkeng, dan mangga.

“Rata-rata di tempat-tempat ini masyarakat tingkat kesejahteraannya harus kita tingkatkan, kita minta masyarakat menanam yang berbuahnya cukup 2 setengah tahun seperti alpukat, mangga, nangka,” jelas Condro.

Ia memilih berkolaborasi dengan Undip dengan pertimbangan kampus tersebut punya lahan di Hutan Wanadipa lebih dari 100 hektare. 

“Oleh karenanya hutan yang ada di sini harus semakin kita perbanyak dan lestarikan kawasan-kawasan yang terdegradasi,” paparnya. 

Kick-off penanaman ini menjadi awal dari kerja sama jangka panjang pelestarian KHDTK Wana Dipa sebagai kawasan riset, konservasi, dan pemberdayaan masyarakat di Jawa Tengah.

Rektor Undip, Prof Suharnomo, menyampaikan KHDTK Wana Dipa seluas 100 hektar tersebut kini menjadi pusat riset, konservasi, dan pemberdayaan masyarakat.

Suharnomo mengatakan bibit yang diberikan sudah berukuran besar sehingga diperkirakan mulai berbuah dalam 3–5 tahun. Selain untuk vegetasi dan konservasi, kawasan ini dimanfaatkan mahasiswa sebagai laboratorium alam untuk beragam riset.

“Dari Pertamina, membantu kita 48.000 tanaman produktif. Kampus kolaborasi dengan Pertamina bisa melestarikan hutan di hulu ini sehingga kita tidak terlalu membebani yang ada di hilir,” ujar Suharnomo. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Bandot Arywono
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us

Latest Life Jawa Tengah

See More

Wajib Tahu! Cek Fakta: 7 Mitos Seputar Penyakit Diabetes

15 Des 2025, 15:00 WIBLife