Berkah Tiktokan, Octa Kini Jago Nge-MC: Hidup Gak Melulu Soal Uang

Octa kini makin pede membawakan sebuah acara

Sambil menyelam minum air. Pepatah tersebut sangat pas disematkan kepada Octa. Wanita bernama lengkap Octaliongni Sun Hatami ini benar-benar menuai berkah selama wabah virus Corona melanda seluruh Indonesia. 

Octa yang menjadi mahasiswi semester 7 di jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang bisa dikatakan menjadi salah satu kaum rebahan yang ketiban pulung selama pandemik. Betapa tidak, ia hobi main TikTokan di rumah selama pandemik justru dilirik oleh kampusnya.

"Saya sebenarnya sudah suka ngonten di YouTube sejak 2017 silam. Tapi karena sejak 2020 ada wabah virus Corona, saya malah hobi main TikTokan di rumah. Dari situlah mungkin membutuhkan sosok yang kreatif di bidang komunikasi, jadinya saya direkrut sekalian jadi talent TikToknya Udinus," kata perempuan berusia 21 tahun itu ketika berbincang dengan IDN Times, Jumat (26/11/2021).



1. Octa sering dapat tugas ngonten saat kuliah di kelas

Berkah Tiktokan, Octa Kini Jago Nge-MC: Hidup Gak Melulu Soal UangPixabay/lukasbieri

Octa bilang jadi seorang YouTuber emang menyenangkan. Tapi lebih asyik lagi main TikTokan. Sebab, ia merasa bisa mengeksplor semua kemampuan komunikasinya termasuk cara mengolah kata yang memberikan efek positif bagi para Millennial.

Octa menyadari bahwa kegiatannya yang aktif ngonten di TikTok tak bisa dilepaskan dari proses belajarnya di bangku kuliah. Sebagai seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi, Octa kerap mendapat segala jenis pelajaran yang berhubungan dengan pembuatan konten.

Udinus yang notabene sebagai kampus yang punya corak teknologi yang sangat kuat sering membebankan tugas pembuatan konten kepada para mahasiswi seperti Octa dan teman-temannya di dalam kelas.

"Soalnya di jurusan Ilmu Komunikasi Udinus, saya sering ditugasi bikin konten juga. Jadi, sejujurnya setiap saya ngonten gak cuma mengejar follower tapi saya berusaha dapat teman-teman yang baru untuk memperluas relasi," akunya.

Baca Juga: Jurus Ampuh Udinus Kembangkan Kecerdasan Buatan dengan Pelaku Industri

2. Tiga video TikTokan dapat bayaran Rp200 ribu

Berkah Tiktokan, Octa Kini Jago Nge-MC: Hidup Gak Melulu Soal UangIDN Times/Izza Namira

Sebagai seorang mahasiswi yang hidup di era digital tentunya menjadi talent TikTok memberinya banyak manfaat. Octa mengaku juga dapat penghasilan tambahan dari Udinus. 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

"Setiap TikTokan sama Udinus, saya dapat fee Rp200 ribu. Itu untuk pembuatan tiga video TikTok dengan durasi waktu masing-masing video 15 detik. Ya, ini kesempatan yang gak boleh dilewatin. Apalagi kita bikinnya cuma di rumah, gak keluar modal," katanya.

Octa mengatakan dari hobinya main TikTokan, dirinya bisa mengambil manfaat dari perkenalannya dengan berbagai macam profesi. Bahkan belakangan ini ia sering kebanjiran tawaran pekerjaan.

3. Octa kini jago MC di dinas dinas

Berkah Tiktokan, Octa Kini Jago Nge-MC: Hidup Gak Melulu Soal UangOctaliongni Sun Hatami, seorang talent TikTok yang kini dapat pekerjaan menjadi seorang MC di Semarang. (Dok pribadi)

Sejumlah netizen yang melihatnya main TikTokan akhirnya mengajaknya jadi MC dalam sejumlah event. Setidaknya dari hasil TikTokan, Octa pernah nge-MC dalam acara start-up yang diikuti peserta seluruh Jawa Tengah. 

Selain itu tawaran nge-MC juga terus berdatangan dari kantor-kantor dinas seperti Disperindag. "Bagi saya, ngonten itu gak cuma sekedar nyari follower dan uang. Tapi belajar banyak bagaimana membangun relasi lebih luas. Pada akhirnya dapat kepercayaan dari Udinus. Ketika bertemu dengan para konten kreator lainnya, saya jadi sering sharing ilmu, kenal banyak profesi. Makanya sekarang saya juga sering dapat job jadi MC di kantor dinas," kata warga Jalan Arteri Soekarno-Hatta, Pedurungan tersebut.

4. Udinus jadi kampus pencetak konten kreator

Berkah Tiktokan, Octa Kini Jago Nge-MC: Hidup Gak Melulu Soal UangKampus Udinus. Dok humas Udinus

Sedangkan menurut Heni Indrayani, Pakar Ilmu Komunikasi Udinus, konten kreator akan menjadi pekerjaan yang menjanjikan di masa depan. Sebab, konten kreator tak bisa dilepaskan dari perilaku Millennial yang mampu mengadaptasi kecanggian teknologi untuk digunakan menyebarluaskan informasi. 

"Untuk itulah, di kampus kita yang selama ini mahasiswanya dibekali teknologi sehingga rata-rata mereka menjadi seorang calon konten kreator pada masa mendatang," jelasnya.

5. Konten kreator selaras dengan profesi humas

Berkah Tiktokan, Octa Kini Jago Nge-MC: Hidup Gak Melulu Soal Uanggoogle

Ia bilang konten kreator akan jadi profesi yang selaras dengan pekerjaan kehumasan. Setiap humas nantinya akan merekrut anak-anak muda yang konsisten bikin konten-konten yang informatif. 

"Ke depan akan dilihat bagaimana riwayat pendidikannya, jejak digitalnya dalam membuat konten kreayif. Saya rasa ngonten akan punya prospek yang cerah bagi anak muda di masa depan," bebernya.

Baca Juga: 60 Warga Timor Leste Kuliah di Udinus Semarang, Pembekalan via Online

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya