Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gen Z Semarang Datangi Job Fair Disnaker, Langsung Bawa Lima Lamaran

IMG_20250821_111432.jpg
Seorang pelamar kerja memindai barcode yang terpasang di stand job fair Disnakertrans Jateng. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Intinya sih...
  • Perusahaan sering pasang syarat pegawai berpengalaman. Dita Wahyu, lulusan baru, kesulitan mencari pekerjaan ideal karena banyak perusahaan membutuhkan pengalaman.
  • Dita dijanjikan kerja bidang pelayanan dan marketing. Dita berharap bisa diterima kerja di Bank Jateng atau BRI setelah dijanjikan posisi pelayanan dan marketing.
  • Egi bawa lima lamaran kerja di job fair. Egi Kurniawan membawa lima lamaran dan empat sudah diproses, berharap bisa diterima bekerja sebagai staf admin.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Repotnya mencari kerja benar-benar dirasakan para pelamar kerja yang datang di acara job fair di halaman kantor Disnakertrans Jateng. 

Seperti yang dialami Dita Wahyu. Perempuan berumur 22 tahun ini tampak celingukan saat berada di lokasi stand job fair. 

Ia menganggap mencari kerja lewat job fair yang diadakan pemda justru lebih aman ketimbang mengulik lowongan kerja yang beredar di medsos. 

"Buat saya lebih aman nyari loker di sini. Soalnya yang ngadain kan pemerintah. Kalau job fair lain dari swasta kayak meragukan. Juga gak ada kepastian kapan diproses," kata Dita saat berbincang dengan IDN Times, Kamis (21/8/2025). 

1. Perusahaan sering pasang syarat pegawai berpengalaman

IMG_20250821_111143.jpg
Dita, pelamar dari Gen Z tampak kebingungan saat melamar di job fair disnakertrans Jateng. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Dengan adanya acara job fair di Disnaker Jateng, dirinya membidik target loker sektor perbankan. Bagi Dita hal itu lumrah. Sebab dirinya merupakan lulusan akutansi yang baru wisuda Juli 2025 kemarin. 

Sebagai lulusan yang masih kinyis-kinyis, Dita mengaku pusing mencari celah pekerjaan yang ia anggap ideal. 

"Selama ini saya sering cari loker tapi kebanyakan perusahaan masang syarat khusus pekerja yang berpengalaman. Terus kalau buat pelamar yang baru lulus peluangnya sangat sulit. Seleksinya selama ini terlalu belibet," tutur lulusan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang ini. 

2. Dita dijanjikan kerja bidang pelayanan dan marketing

IMG_20250821_113348.jpg
Seorang pelamar sedang ikut wawancara kerja di stand PT MBG. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Soal loker yang ia bidik, Dita berkata ingin kerja jadi staf administrasi keuangan. Bekalnya ia rasa cukup. Karena dirinya pernah magang kerja tiga bulan di salah satu bank. 

Oleh sebab itulah, dengan diadakannya acara job fair, paling tidak dirinya berharap bisa diterima kerja di Bank Jateng atau BRI. 

"Di dua bank yang saya lamar tadi, Bank Jateng dan BRI, saya dijanjikan posisi pelayanan sama marketing. Di BRI juga marketing. Dua duanya terbuka buat fresh graduate," akunya. 

3. Egi bawa lima lamaran kerja di job fair

IMG_20250821_113202.jpg
Deretan pelamar kerja ngantre di stand job fair milik Alfamart. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Terpisah, perasaan deg-degan dialami Egi Kurniawan, seorang pelamar kerja dari Kecamatan Candisari saat mendatangi job fair di Disnaker Jateng. Ia membawa lima lamaran. Dan empat lamaran sudah diproses. 

"Saya tadi bawa lima lamaran. Yang di-apply empat. Semoga lamaran saya tembus di Siba Surya. Soalnya saya kepengin ngisi posisi staf admin," katanya. 

4. Disnaker Jateng masih andalkan industri padat karya

Suasana job fair di Medan (Dok. Diskominfo Medan)
Suasana job fair di Medan (Dok. Diskominfo Medan)

Egi sudah menganggur sebulan terakhir karena terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dari tempatnya bekerja di perusahaan asuransi BRI Life. Alhasil ia yang berusia 30 tahun harus kembali berjibaku mencari loker yang cocok dengan keahliannya. 

"Saya kena Layoff sebulan terakhir. Karena penjualan produk asuransi BRI Life lagi turun, kontrak saya diputus. Buat ngisi waktu di rumah, saya coba-coba usaha jual beli kendaraan," bebernya. 

Kepala Disnakertrans Jateng Ahmad Azis mengatakan sektor industri padat karya masih diandalkan di Jawa Tengah karena mampu menyerap tenaga kerja ribuan orang. 

Selain itu industri padat karya bisa memunculkan multiplayer effect karena berdampak terhadap masyarakat sekitar pabrik. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Bandot Arywono
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us