Kisah Difabel Tanpa Kedua Lengan Buat Mainan Wayang dari Kardus

Sempat putus asa

Pati, IDN Times - Imam Rusono warga Desa Pakis Kecamatan Tayu Pati adalah seorang panyandang tunadaksa yang tak mempunyai dua lengan. Meskipun demikian, Imam tetap mandiri dan tak mau berserah bergantung kepada orang lain.

Imam berkreativitas membuat wayang dari kardus. Ia membuat berbagai macam tokoh wayang berbahan kardus, yang kemudian mainan wayang itu dijual kepada anak-anak.

 

Baca Juga: CPNS 2019 Difabel di Jateng Bisa Daftar, Ini Formasi dan Syaratnya

1. Mengerjakan sendiri mulai dari menggambar pola hingga mewarnai karakter wayang dari kardus

Kisah Difabel Tanpa Kedua Lengan Buat Mainan Wayang dari KardusIDN Times/Aji

Wayang yang ia buat bukan dari kulit pada umumnya wayang. Anak kelima dari enam saudara ini membuat wayang tersebut dari limbah kardus.

Keterbatasan kehilangan kedua lengannya tak membatasi kreativitas dan tekad Imam untuk mandiri. 

Ia terlihat lihai membuat berbagai jenis karakter wayang. Mulai dari menggambar pola, hingga mewarnai Dia kerjakan sendiri. Dengan cara mengikatkan kuas di bahu, kuas yang dibubuhi cat minyak tersbut tampak menari-nari menorehkan warna di atas kardus yang telah bergambar pola tokoh pewayangan. Imam terlihat lincah menggoreskan setiap karakter wayang yang digarapnya.

Imam mengaku setiap hari Ia mampu membuat rata-rata 10 wayang. Proses pembuatannya selain dikerjakan sendiri oleh Imam, Ia juga dibantu oleh ayahnya. 

Tugas menggambar pola dan mewarnai mainan wayang Ia kerjakan sendiri. Sedangkan untuk memotong kardus mengikat serta memasang batang bambu Imam dibantu oleh ayahnya yang seorang pensiunan.

2. Mainan wayang buatan Imam dijual Rp5 ribu hingga Rp7 ribu

Kisah Difabel Tanpa Kedua Lengan Buat Mainan Wayang dari Kardusyoutube.com/SINEBEN
Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mainan wayang buatan Imam dijual di sekolah-sekolah dasar yang ada di sekitarnya. Harga mainan wayang pun dipatok dengan harga beragaram, dan terbilang murah.

Untuk harga wayang dengan ukuran kecil dipatok dengan harga Rp5 ribu. Sedangkan untuk harga wayang dengan ukuran besar, dihargai Rp7 ribu.

“Ya itu saja sering ditawar. Tapi ndak apa-apa yang penting halal,” begitu katanya, Rabu (30/10).

Menurutnya, selain dijual di sekolah-sekolah, ada kalanya para penjual mainan justru menyambangi kediaman Imam. Mereka secara langsung membeli sejumlah wayang buatan Imam. Ia mengaku bisa tersenyum, karena bulan ini banyak acara sedekah bumi di wilayah Kecamatan Tayu.

“Karena bulan ini banyak acara sedekah bumi, sehingga banyak yang membeli wayang dari saya,” kata pria lulusan SMK di Pati ini.

3. Kehilangan kedua lengan karena kecelakaan kerja

Kisah Difabel Tanpa Kedua Lengan Buat Mainan Wayang dari KardusChina Labour Bulletin

Imam mengatakan kehilangan kedua lengannya lengannya bukan sejak lahir melainkan karena kecelakaan kerja. Tepatnya pada 10 tahun yang lalu.

Pada tahun 2009 silam, kata dia Ia bersama dengan rekan kerjanya mengerjakan proyek baja ringan di Jambi. Ia dan temannya bekerja di lantai dua. Diduga karena terjadi konsleting listrik, membuat Imam dan rekan kerjanya jatuh dari lantai dua.

“Teman saya ada yang meninggal dunia. Kemudian saya harus kehilangan kedua lengan saya,” cerita dia.

Imam sempat putus asa dengan kondisi yang dialaminya tersebut. Namun Ia percaya dan kemudian bangkit dari keterbatasan yang ada.

“Saya sadar ini semua kehendak Tuhan. Saya harus melanjutkan takdir yang telah digariskan dalam hidup saya. Sehingga akhirnya menjual mainan wayang dari limbah kardus,” pungkasnya.

Baca Juga: Pelantikan Presiden, FKDK Kudus Berharap Indonesia Ramah Difabel

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya