6 Ciri Pria yang Tidak Gentleman, Jangan Sampai Kamu Terpikat di Awal

Sudah sepantasnya perempuan menginginkan pria yang gentleman sebagai pasangannya. Namun, apakah kamu sudah benar-benar memahami seperti apa pria gentleman? Jangan keliru mengartikannya sebatas dari ciri fisik.
Misalnya, pria yang gentleman punya bentuk tubuh yang bagus, tinggi, dan berotot. Bukan itu arti gentleman atau dalam bahasa Indonesia sama dengan jentelmen. Pria jentelmen berarti pria dengan pendidikan yang baik. Ini gak cuma dilihat dari latar belakang pendidikan formalnya, tapi juga kesopanan dan kemampuannya dalam berbahasa.
Pria yang gentleman juga bersifat kesatria. Dia pemberani, tapi bukan suka berkelahi atau sok jagoan. Sebaliknya, pria dengan enam ciri berikut menunjukkan dia sama sekali gak jentelmen. Kamu jangan teperdaya oleh tampilan luarnya saja.
1. Tidak pernah meminta maaf atas kesalahannya

Sekalipun dia belum pernah berbuat salah padamu, coba perhatikan sikapnya terhadap orang lain. Pria yang gentleman akan selalu bersedia mengakui serta meminta maaf bila memang bersalah. Ini diterapkannya di mana pun.
Seperti ketika dia berselisih dengan temannya atau urusan pekerjaan. Lisannya gak berat buat meminta maaf. Ia tidak menomorsatukan gengsinya. Seakan-akan meminta maaf atas kesalahan diri bakal mempermalukannya.
Sementara itu, pria yang tak jentelmen paling jago berkelit dari kesalahannya. Bukannya penuh kesadaran meminta maaf, ia justru bereaksi keras seperti tidak terima. Atau, mencari-cari orang yang bisa dijadikan kambing hitam.
2. Lari dari masalah

Bukan pria jentelmen kalau seperti ketakutan dengan berbagai persoalan. Keberaniannya cuma sebatas di bibir. Kemunculan serta momen menghilangnya dapat ditandai. Ia akan muncul saat situasi baik-baik saja.
Bahkan ketika itu, dari bicaranya seakan-akan dia orang orang yang bakal berani menghadapi apa pun. Namun, begitu peristiwa yang tidak diinginkan terjadi, ia malah mendadak menghilang.
Sekalipun suatu masalah berkaitan juga dengannya, dia bak lenyap ditelan bumi. Ia tidak berani menghadapi persoalan apa pun secara langsung. Dia berusaha bersembunyi di balik orang lain. Alasannya bisa macam-macam, tetapi pola kemunculan dan raibnya selalu sama.
3. Mengabaikan tanggung jawab

Karena kalian belum menikah, dirimu mungkin bingung cara mengukur rasa tanggung jawabnya. Namun, ini sebenarnya mudah. Dalam banyak hal, orang dewasa punya tanggung jawab. Bukan hanya tanggung jawab suami pada istri dan anak-anaknya.
Contoh perilaku yang menunjukkan rendahnya tanggung jawab ialah tidak disiplin dalam bekerja. Sekalipun ia sembarangan meliburkan diri demi bisa jalan sama kamu, ini sudah tanda yang kurang baik. Demikian juga tanggung jawab pada keluarganya.
Bila orangtua atau saudara kandungnya sakit dan dia seperti gak peduli, artinya rasa tanggung jawabnya rendah. Atau, jika ia seharusnya masih kuliah tapi malah tidak menyelesaikannya. Padahal, tak ada masalah biaya.
4. Sikapnya saat sendirian dan di depan orang berbeda

Kenapa sikapnya bisa berbeda saat di depan orang lain atau sendirian? Akar penyebabnya cuma satu, dia gak punya nyali yang cukup untuk jujur. Ini jelas bertolak belakang dengan sifat kesatria yang harus ada dalam diri pria gentleman.
Ia cuma mau mencari aman bagi dirinya sendiri sekalipun mesti membuka tutup topeng berulang kali. Contoh perilakunya, dia sampai membungkuk-bungkuk penuh hormat di depan bosnya. Akan tetapi, di belakang bos ia memaki-maki.
Jelas aslinya dia gak seberani ucapannya ketika atasan tidak ada. Berpasangan dengannya sama seperti kamu menempatkan diri dalam posisi bosnya. Dirimu tidak tahu apakah sikap baiknya di depanmu asli atau cuma dibuat-buat.
5. Bukannya melindungi malah menindas orang lemah

Jika kamu menonton film tentang kesatria pasti ada ciri utama. Yaitu, seorang kesatria menggunakan kekuatannya buat menolong kaum lemah. Malah ia siap untuk mengorbankan diri sendiri bila diperlukan.
Sikapnya pada orang-orang lemah amat mengayomi. Sebaliknya, ia bersikap keras melawan orang yang jahat pada kaum tertindas. Bagaimana dengan pria incaranmu atau yang sedang mendekatimu?
Bila dia gak memperlihatkan sikap kesatria seperti di atas, waspadai. Terlebih ia justru paling suka mempermainkan orang yang dilihat dari segi apa pun agak di bawahnya. Seperti secara materi, pendidikan, atau kesehatan. Dia memakai posisinya yang lebih kuat buat menekan.
6. Sibuk urusannya sendiri dan gak peduli lainnya

Tentu saja semua orang punya urusan masing-masing. Kamu juga tidak bisa apabila setiap hari diminta mengurus orang lain atau berbagai hal. Akan tetapi, pria yang tidak jentelmen seakan-akan cuma hidup di dunianya sendiri.
Ia tak memiliki kepedulian sedikit pun pada persoalan-persoalan di luar kepentingannya. Dia bersikap masa bodoh sekalipun itu berkaitan dengan orang-orang terdekatnya. Ia seperti terlalu pelit buat memakai energinya guna memperhatikan apalagi membantu orang lain.
Gawat kalau kamu sampai berpasangan dengan orang seperti ini. Segera setelah masa bulan madu habis, dirimu akan merasa terasing. Kamu gak dipedulikan oleh orang yang seharusnya memperhatikanmu siang dan malam.
Sifat tidak jentelmen bisa dengan cepat diketahui atau butuh waktu. Oleh karena itu, hindari kamu terlalu percaya sampai terpesona pada tampilan awal seseorang. Kenali dulu karakter aslinya ketimbang dirimu terjebak dalam hubungan yang jauh dari memuaskan.