Bleaching Ternyata Bisa Menyebabkan Kebotakan Dini, Awas Menyesal!

Bleaching atau proses penghilangan pigmen rambut telah menjadi tren populer di kalangan pencinta fashion dan gaya hidup. Warna rambut yang mencolok dan berbeda memang mampu menciptakan tampilan yang segar dan menarik. Meski di balik hasil yang memukau, terdapat risiko kesehatan rambut yang kerap diabaikan, salah satunya adalah kebotakan dini.
Penggunaan bahan kimia yang kuat selama proses bleaching bisa merusak struktur rambut dari akar hingga ujung. Ketika dilakukan secara berulang dan tidak diimbangi dengan perawatan yang tepat, efek jangka panjangnya dapat merusak folikel rambut. Akibatnya, rambut menjadi rapuh, mudah patah, dan bahkan mengalami kerontokan parah yang dilansir dari hshairclinic.co.uk:
1. Kerusakan folikel rambut akibat zat kimia yang kuat

Bleaching melibatkan penggunaan zat kimia seperti hidrogen peroksida dan amonia yang memiliki sifat sangat kuat. Zat ini berfungsi mengangkat pigmen alami rambut, namun pada saat yang sama juga dapat menembus kulit kepala dan mengganggu kesehatan folikel rambut. Folikel yang rusak tidak mampu lagi memproduksi rambut dengan baik, bahkan bisa berhenti sepenuhnya.
Jika folikel tidak lagi aktif, rambut baru tidak akan tumbuh. Proses ini dapat terjadi secara perlahan dan tak terasa, terutama bila bleaching dilakukan berulang kali dalam waktu singkat. Dalam kondisi yang parah, area tertentu pada kulit kepala bisa menjadi botak secara permanen akibat kerusakan folikel yang tidak bisa diperbaiki.
2. Rambut menjadi kering dan rapuh

Setelah mengalami bleaching, rambut biasanya kehilangan kelembapan alaminya. Zat kimia yang digunakan dalam proses ini mampu membuka kutikula rambut dan menguras semua nutrisi penting yang dibutuhkan untuk menjaga elastisitas dan kekuatannya. Akibatnya, rambut menjadi sangat kering, mudah patah, dan rontok saat disisir atau dicuci.
Kondisi ini akan semakin memburuk jika tidak diimbangi dengan perawatan intensif seperti deep conditioning atau pemakaian masker rambut secara rutin. Ketika rambut terus-menerus patah dari akar, jumlah helaian rambut akan berkurang drastis dan kulit kepala mulai terlihat jelas. Inilah awal dari kebotakan dini yang disebabkan oleh kerusakan struktural rambut.
3. Kulit kepala bisa teriritasi dan meradang

Bleaching tidak hanya berdampak pada rambut, tetapi juga pada kulit kepala. Kontak langsung antara bahan kimia dan kulit kepala bisa menyebabkan iritasi, rasa terbakar, gatal, hingga peradangan. Kondisi ini sangat berisiko jika kulit kepala tergolong sensitif atau sudah mengalami masalah sebelumnya seperti ketombe atau dermatitis.
Peradangan yang terus terjadi dapat menghambat suplai nutrisi ke folikel rambut. Ketika suplai terganggu, folikel kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan pertumbuhan rambut. Bila peradangan berlangsung lama dan tidak ditangani dengan benar, risiko munculnya kebotakan dini akan semakin besar.
4. Perubahan pH rambut yang bisa menganggu pertumbuhan rambut

Kulit kepala memiliki tingkat pH alami yang seimbang untuk menjaga kesehatan rambut dan kulit. Saat proses bleaching berlangsung, zat kimia yang digunakan dapat mengganggu keseimbangan pH ini secara drastis. Kulit kepala menjadi terlalu basa atau terlalu asam, yang keduanya sama-sama buruk bagi pertumbuhan rambut.
Ketidakseimbangan pH menyebabkan kondisi kulit kepala menjadi tidak ideal bagi pertumbuhan rambut baru. Dalam jangka panjang, ini dapat memperlambat siklus regenerasi rambut dan membuat rambut tumbuh lebih sedikit atau bahkan berhenti sama sekali. Inilah salah satu penyebab mengapa bleaching yang berulang bisa mempercepat terjadinya kebotakan.
5. Bleaching berulang akan melemahkan struktur akar rambut

Setiap kali rambut mengalami proses bleaching, struktur akar rambut mengalami tekanan besar dari zat kimia yang digunakan. Walaupun hasil pertama mungkin tidak langsung menunjukkan kerusakan besar, bleaching yang dilakukan secara berulang akan memperburuk kondisi akar. Akar menjadi lemah dan tidak mampu menahan helaian rambut dengan kuat.
Ketika akar rambut kehilangan kekuatannya, rambut menjadi mudah tercabut bahkan oleh sentuhan ringan. Hal ini menyebabkan volume rambut berkurang dan kerontokan terjadi lebih cepat. Jika dibiarkan terus-menerus tanpa jeda dan tanpa perawatan, akar rambut bisa berhenti bekerja sepenuhnya, mengakibatkan kebotakan yang permanen pada area tertentu.
Bleaching memang memberikan hasil estetika yang menarik, namun risiko di baliknya tidak bisa diabaikan. Proses ini dapat merusak folikel, mengiritasi kulit kepala, dan membuat rambut kehilangan kekuatan alaminya. Semua faktor tersebut menjadi penyebab utama kebotakan dini yang banyak dialami oleh pecinta tren warna rambut ekstrim.