Begini Tindakan Barantin Jateng Sikapi Peredaran Anggur Muscat

- Barantin Jawa Tengah tidak temukan zat berbahaya pada anggur muscat yang beredar.
- Kepala Barantin memastikan hasil penelusuran dan pengujian sampel aman, tidak ditemukan zat kimia berbahaya.
- Anggur muscat diimpor dari Thailand masuk ke Jawa Tengah dengan aturan ketat dan pemantauan kelengkapan surat-surat bahan makanan.
Semarang, IDN Times - Badan Karantina Indonesia (Barantin) Jawa Tengah tidak menemukan kandungan zat berbahaya pada anggur muscat yang beredar di wilayahnya.
Para petugas Barantin telah melakukan pengecekan terhadap peredaran anggur muscat yang banyak dijual di toko-toko ritel dan para pedagang buah.
1. Barantin tidak temukan zat kimia pada anggur muscat

Kepala Barantin Jawa Tengah, Shokib mengatakan dari hasil penelusuran di tiap wilayah tidak ada satupun anggur muscat yang mengandung bahan zat berbahaya.
"Dan dari pengujian sampel makanan dan tumbuhan dinyatakan aman, tidak ditemukan zat kimia. Karena tidak ada persoalan apapun, maka kami juga tidak bisa melarang penjualannya. Kami musti berhati-hati supaya tidak menimbulkan dampak yang merugikan di sektor perdagangan," kata Shokib, Jumat (1/11/2024).
Seperti diberitakan, anggur muscat yang beredar di Indonesia selama ini disebut-sebut mengandung bahan zat berbahaya. Seperti Bifenazate, Dinotefuran, Fluopyram, Boscalid, Fluopicolide, Pyrimethanil, Ametoctradin, Tetraconazole, Ethirimol, Metrafenone, Fludioxonil dan Cyazofamid.
2. Impor anggur muscat dilakukan di Jakarta dan Surabaya

Selama ini anggur muscat yang diimpor dari Thailand masuk ke Jawa Tengah melalui Jakarta dan Surabaya. Pihaknya memperkuat aturan yang ketat termasuk harus melengkapi dokumen bebas penyakit dan pengendalian kualitas bahan pangan.
Kendati begitu, Shokib memastikan petugasnya kerap memantau kelengkapan surat-surat pada bahan makanan yang masuk ke Jawa Tengah.
Terlebih lagi, Jawa Tengah merupakan area perlintasan komoditas pangan dan pertanian dari berbagai daerah.
Pintu masuk perdagangan biasanya melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap maupun daerah perbatasan dengan Jawa Barat maupun Jawa Timur.
"Jadi memang perlunya kehati-hatian supaya kami tidak digugat ke PTUN," ungkapnya.
3. Dishanpan dan BPOM bisa lacak jaminan keamanan anggur muscat

Pihaknya mengatakan Dinas Ketahanan Pangan dan BPOM bisa bertugas melacak terkait jaminan keamanan pada anggur muscat. Sedangkan pihaknya bisa memberikan jaminan dari hulu ke hilir dengan melibatkan para petugas pengawasan tumbuhan dan kesehatan hewan.
Apabila ada indikasi ketidakpatuhan dari negara importir, maka kita berhak melakukan notifikasi untuk menolak. "Tetapi untuk isu anggur muscat ini kami tidak memiliki alasan menolak karena tidak ditemukan adanya pelanggaran bahan pangan," paparnya.