Teknologi Solar Kalkulator Dorong Industri di Jateng Percepat Transisi ke Energi Surya

- Teknologi solar kalkulator mempercepat adopsi energi bersih di sektor industri di Indonesia, termasuk Jawa Tengah.
- Pemanfaatan alat bantu digital berbasis web ini memungkinkan perusahaan menghitung estimasi kapasitas listrik tenaga surya.
- Teknologi ini akan membantu percepat transisi ke energi surya di Jawa Tengah.
Semarang, IDN Times - Teknologi solar kalkulator akan mempercepat adopsi energi bersih di sektor industri di Indonesia, termasuk Jawa Tengah. Sebab, pemanfaatan alat bantu digital berbasis web tersebut memungkinkan perusahaan menghitung estimasi kapasitas listrik tenaga surya.
1. Hitung estimasi kapasitas listrik tenaga surya

Pemanfaatan solar kalkulator ini ditawarkan SUN Energy yang telah bekerja sama dengan Pamerindo Indonesia kepada para pelaku industri guna mendorong percepatan transisi energi bersih di wilayah Jawa Tengah melalui forum edukasi.
Dalam forum ini, SUN Energy memperkenalkan dan mendemonstrasikan pemanfaatan solar kalkulator, alat bantu digital berbasis web yang memungkinkan perusahaan menghitung estimasi kapasitas listrik tenaga surya, potensi penghematan biaya listrik per bulan maupun per tahun, serta dampak positif terhadap pengurangan emisi karbon.
Solar Kalkulator dirancang dengan dukungan teknologi berbasis AI yang memanfaatkan data seperti tagihan listrik, kapasitas daya listrik, luas dan jenis atap bangunan, serta lokasi properti yang terintegrasi dengan Google Maps. Inovasi ini dikembangkan oleh SUN Energy sejak tahun 2022 sebagai respon terhadap kebutuhan industri akan keputusan berbasis data dalam mengevaluasi manfaat energi surya.
2. Perusahaan bisa memahami manfaat bisnis energi surya

“Dengan memanfaatkan Solar kalkulator dari SUN Energy, secara real-time perusahaan dapat memahami manfaat bisnis dari energi surya, memetakan peluang penghematan biaya operasional, serta mengambil keputusan yang lebih informasional dan strategis,” ujar Group Head of Marketing SUN, Anggita Pradipta dalam keterangan resmi, Kamis (19/6/2025).
Menurut dia, kalkulator ini menjadi titik awal yang powerful, tidak hanya bagi tim engineering, tetapi juga relevan untuk divisi keuangan, sustainability, hingga top management yang ingin melihat business case dari adopsi energi surya secara konkret.
Untuk diketahui, langkah ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam RUPTL 2025–2034, yang menetapkan energi surya sebagai tulang punggung transisi energi nasional, dengan target kapasitas pembangkit baru sebesar 17,1 GW.
3. Bahas skema pembiayaan energi hijau

“Solar kalkulator hadir sebagai solusi praktis dan terukur untuk mendukung transformasi ini di tingkat industri,” imbuh Anggita.
Selain demonstrasi pemanfaatan teknologi, forum ini juga menghadirkan diskusi terbuka dan studi kasus implementasi energi surya dari berbagai sektor industri. Beberapa topik yang dibahas meliputi integrasi energi terbarukan dalam proses manufaktur, skema pembiayaan energi hijau seperti PPA (Power Purchase Agreement), pemanfaatan energi bersih sebagai solusi strategis bisnis, hingga transformasi hijau sebagai keunggulan kompetitif.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan SUN Energy dalam menghadirkan solusi inovatif, terukur, dan dapat diakses untuk mempercepat adopsi energi surya di sektor industri di Indonesia.