TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sudaryono Temui Gus Yasin di Ponpes Sarang Rembang: Kalau Ada Jalannya Why Not

Sudaryono berdiskusi dengan Gus Yasin

Gus Yasin memberi pandangan politik ke Sudaryono. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Rembang, IDN Times - Mendekati momentum pendaftaran Pilgub Jawa Tengah, Ketua Gerindra Jawa Tengah Sudaryono semakin intens melakukan safari ke sejumlah tokoh politik.

Setelah sebelumnya menemui Ketua DPW PKB Jateng, Yusuf Chudlori, kali ini Sudaryono giliran menemui putra ulama kharismatik asal Rembang KH Maimoen Zubair, Taj Yasin Maimoen. 

Baca Juga: Ijtima Ulama Dukung Gus Yusuf Maju di Pilgub Jateng 2024

1. Gus Yasin: Butuh ikhtiar yang harus dijalani

Pertemuan Sudaryono dengan Gus Yasin digelar sederhana di Pondok Pesantren Al Anwar IV Sarang, Rembang, Selasa malam (28/5/2024). Pertemuan keduanya mengerucut pada pembahasan dinamika politik menjelang pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur Jateng.

Hampir dua jam lamanya Sudaryono dan Gus Yasin ngobrol di Ponpes Al Anwar Sarang. Keduanya punya pandangan yang sama terkait kerjasama untuk posisi gubernur dan wakil gubernur. 

Menurut Gus Yasin perlu ada ikhtiar khusus yang perlu dijalankan untuk memuluskan pencalonan di Pilgub Jawa Tengah. 

"Kami sempat ngobrol sebagai seorang muslim. Kita ada proses, ada ikhtiar, dan ada putusan-putusan di agama itu disebut qadha dan qodar Allah. Jadi proses ini juga harus kita jalankan ikhtiar kita jalankan," aku anggota DPD RI terpilih dari Dapil Jateng tersebut. 

2. Gus Yasin minta Sudaryono pasrah saja

Gus Yasin menyarankan supaya Sudaryono pasrah atas perkembangan dinamika politik yang ada saat ini. Ia ingin Sudaryono juga memberikan kontribusi kepada masyarakat Jawa Tengah. 

"Saya sampaikan ke Mas Dar, ending-nya kita pasrahkan saja. Kita sudah sama-sama jalan. Dan kita sama ikhtiar akan memberikan kontribusi kepada masyarakat, pelayanan kepada masyarakat," urainya. 

Meski mengaku sudah berkomunikasi dan memiliki visi yang sama terkait membangun Jawa Tengah, namun Gus Yasin tidak mau mendahului ketentuan sang khalik. 

"Tadi beliau menyampaikan kepada santri-santri di sini bagaimana mencapai titik yang dituju. Artinya kita memiliki visi dan membuat visi tersebut harus divisualisasikan. Dan takdir Allah yang menentukan," paparnya. 

Berita Terkini Lainnya