TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

TNI/Polri dan Imigrasi Diminta Berantas Sindikat Perdagangan Orang di Jateng 

Imigrasi jadi ujung tombaknya

30 WNI korban TPPO di Vietnam berhasil dipulangkan ke Indonesia. (dok. KJRI HCM)

Semarang, IDN Times - Aparat TNI/Polri diminta ikut membantu memberantas praktek perdagangan orang ilegal (humans trafficking) yang kerap dilakukan secara masif di Jawa Tengah.

Menurut Perkumpulan Pengusaha Penempatan Pekerja Migran Indonesia (Perpemindo) banyaknya oknum yang terlibat perdagangan orang justru punya andil melakukan tindak kejahatan tersebut.

"Kami mendorong TNI/Polri memerangi pelaku maupun oknum terlibat kasus ini. Termasuk membantu tugas pengawasan dari Kemenaker, BP2MI dan imigrasi," kata Ketua Umum Perpemindo, Herry Dharman saat dikonfirmasi IDN Times, Sabtu (17/6/2023).

Baca Juga: Tergiur Jadi ART dan ABK, Ribuan Warga Jateng Jadi Korban Human Trafficking

1. Peran Satgas TPPO harus diperkuat

Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (GT PP TPPO). (dok. KemenPPPA)

Lebih lanjut, menurutnya praktek perdagangan orang diduga dimainkan oleh sejumlah oknum untuk meloloskan para pekerja ilegal dari Jawa Tengah ke sejumlah negara.

Ia menyarankan kepada pemerintah pusat untuk meningkatkan koordinasi dengan menguatkan peran Satgas TPPO yang dipimpin kantor imigrasi masing-masing daerah.

2. Imigrasi ujung tombak pemberantasan perdagangan orang

ilustrasi imigrasi (dok. Ditjen Imigrasi Indonesia)

Tim imigrasi, katanya harus jeli mengorek keterangan para pemohon paspor agar dokumen tersebut tidak disalahgunakan. Terutama, katanya berkaitan apakah kepemilikan paspornya diperuntukan untuk berwisata ke luar negeri, untuk bersekolah atau bekerja.

Menurutnya tim imigrasi menjadi ujung tombak pemberantasan perdagangan orang di bandar udara, pelabuhan maupun tapal batas negara.

"Jadi imigrasi merupakan ujung tombak baik di bandara, maupun pelabuhan," ujarnya.

3. Minta bantuan presiden

Presiden Jokowi mengajak masyarakat makan di restoran ketika kunjungan kerja (kunker) ke Blora, Jawa Tengah pada Jumat (10/3/2023) (dok. Sekretariat Presiden)

Ia juga mensinyalir bahwa oknum penyalur tenaga kerja ilegal punya banyak modus untik menipu petugas supaya pekerja ilegal lolos dari pengawasan. Salah satunya dengan melakukan pendekatan terhadap oknum petugas.

"Ya semoga saja presiden bisa memberantas oknum-oknum yang meloloskan penyeluran pekerja migran secara ilegal," tegasnya.

Baca Juga: 22 Calon TKW Korban TPPO Dipulangkan, Terbanyak dari Lombok Tengah

Berita Terkini Lainnya