TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ditutup Kapolri, Jawa Timur Juara Umum PORSENI NU 2023 

Jatim raih 22 medali emas, 12 perak, dan 20 perunggu.

Penutupan Porseni NU 2023. (IDN Times/Larasati Rey)

Surakarta, IDN Times - Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) Nahdlatul Ulama Tingkat Nasional 2023 yang berlangsung di Solo berlangsung sukses.

Acara yang berlangsung selama sepekan itu ditutup oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, pada Sabtu (21/1/2023).

Baca Juga: Nusron Wahid Buka Kick Off Bulu Tangkis Porseni NU

1. Listyo ungkap Porseni NU jalin persaudaraan se Tanah Air.

Penutupan Porseni NU 2023. (IDN Times/Larasati Rey)

Dalam sambutannya, Listyo menyambut positif acara PORSENI NU yang untuk pertama kalinya digelar ini. Ia menilai, PORSENI ini sangat berguna untuk mengembangkan bakat para santri, pelajar dan mahasiswa NU seluruh Indonesia, dan bermanfaat untuk terjalinnya silaturahim dan persatuan antara nahdliyin di seluruh tanah air.

"Yang penting bukan masalah menang dan kalah, tapi datang kesini untuk bersilaturahim, menjaga ukhuwah, persatuan dan kesatuan, itu yang nomor satu," kata Listyo dalam sambutannya di upacara penutupan yang berlangsung di Gor Bhineka Sritex, Solo.

Listyo menilai upaya menjaga kekompakan dan persatuan diantara Nahdliyin amat lah penting. Sebab, NU adalah garda terdepan dalam menjaga Nekara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Masalah yang namanya menjaga NKRI, maka kader NU, Nahdliyin menjadi garda terdepan," katanya.

Jenderal bintang empat Polri itu menambahkan, TNI-Polri selama ini melaksanakan tugas menjaga NKRI karena memang sudah tugasnya. Namun, berbeda dengan NU yang terus menjaga kesatuan NKRI dengan sukarela. Bahkan, komitmen NU itu sudah dibuktikan jauh sebelum Indonesia merdeka dengan slogan 'Hubbul Wathon Minal Iman', yang artinya 'cinta tanah air bagian dari iman.'

"Artinya komitmen seluruh Nahdliyin tak perlu diragukan lagi dan ke depan harus terus kita jaga," jelasnya.

2. Ingatkan soal tahun politik.

Kapolri saat tutup Porseni NU 2023. (Dok/Porseni NU)

Lebih lanjut, Kapolri mengingatkan bahwa sebentar lagi Indonesia akan kembali memasuki tahun politik. Menjelang pemilu, menurutnha situasi perpecahan menjadi rentan karena masalah beda pilihan.

Listyo pun mengingatkan bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang wajar, namun jangan sampai melakukan hal yang bisa memecah belah.

"Perbedaan pendapat biasa. Yang tidak boleh, perbedaan pendapat dimunculkan dengan provokasi, hoaks, ancaman kekerasan, yang berisiko pecahnya persatuan NKRI," kata Listyo.

"Kita harap di 2024 itu tak terjadi. Siapa pun pemimpinnya, persatuan dan kesatuan jadi prasyarat," sambungnya.

Baca Juga: Nusron Wahid Buka Kick Off Bulu Tangkis Porseni NU

Berita Terkini Lainnya