5 Petuah Fahri Hamzah untuk Gibran yang Terjun ke Dunia Politik

Gibran diminta menjaga reputasi Presiden Joko Widodo

Semarang, IDN Times - Mantan anggota DPR RI, Fahri Hamzah memberikan saran dan kritik yang ditujukan kepada putera sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. Fahri menilai masuknya Gibran ke dunia politik akan merusak reputasi dari sang bapak.

Kicauan Fahri muncul setelah dirinya menanggapi sebuah pranala berita melalui media sosialnya, terkait pencalonan Gibran sebagai calon Wali Kota Surakarta untuk Pilkada serentak 2020.

Seperti diketahui, Gibran memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan meinggalkan dunia usaha kulinernya, pasca ia mendaftar sebagai kader PDI Perjuangan.

Baca Juga: Ini Pesan Fahri Hamzah Bagi Pimpinan Baru KPK

1. Fahri menilai Gibran bisa dicap sebagai penjilat

5 Petuah Fahri Hamzah untuk Gibran yang Terjun ke Dunia Politiktwitter.com/KemensetnegRI

Masukan kepada Gibran dicuitkan oleh Fahri melalui akun media sosial miliknya @Fahrihamzah. Fahri menganggap terjunnya Gibran ke politik dan apabila nantinya sukses menjadi Wali Kota Surakarta, dirasa akan membenani reputasi Presiden Joko Widodo. Lebih dari itu, Gibran juga bisa diolok-olok sebagai penjilat.

"Kalau saya boleh kasi masukan ke Gibran, jangan ambil bagian dalam kekuasaan meskipun itu pilihan rakyat..itu membebani reputasi babenya...jangan mau diolok-olok oleh penjilat yang akhirnya merusak susu sebelanga...mendingan susu dibikin martabak saja...eman2..," kata Fahri dalam cuitannya, sebagaimana dikutip IDN Times, Kamis (10/10).

Fahri menyatakan hal tersebut lantaran dirinya menilai bahwa anak dan keluarga Presiden Joko Widodo masih sangat muda. Ia juga menilai masuknya suami Selvi Ananda ke dunia politik juga dinilai masih terlalu dini.

2. Fahri meminta Gibran untuk mewaspadai feodalisme

5 Petuah Fahri Hamzah untuk Gibran yang Terjun ke Dunia PolitikANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Fahri justru menyarankan yang diperlukan oleh Presiden Joko Widodo saat ini adalah dukungan, salah satunya dari Gibran, untuk menjaga reputasi baiknya.

"Anak dan keluarga presiden jokowi masih muda..sebaiknya jangan masuk politik ketika belum matang dan ketika situasi bisa menyeret publik menilai bahwa presiden ingin membangun dinasti keluasaan.. santai ajalah..berilah tenaga pada reputasi presiden itu lebih penting sekarang..," jelas cuitan Fahri.

Lebih lanjut, Fahri mewanti-wanti kepada Gibran untuk mewaspadai adanya feodalisme yang malah akan melunturkan kredibilitas dan reputasi, baik dari Gibran maupun Presiden Joko Widodo.

"Di seputar kekuasaan manapun, feodalisme menjalar seperti bara api..membakar kredibilitas dan reputasi...tetapi para penjilat sering membuatnya terasa seperti sebuah pelayanan dan pengabdian seolah ini semua seperti suatu yang benar dilakukan...ini salah, ini bahaya," lanjut Fahri.

3. Fahri mencontohkan keluarga Bung Karno sampai BJ Habibie

5 Petuah Fahri Hamzah untuk Gibran yang Terjun ke Dunia PolitikIDN Times / Larasati Rey

Pada kicauan selanjutnya, Fahri menganalogikan dengan sosok Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Bung Karno, imbuh Fahri, tidak mempromosikan anaknya dalam sebuah kekuasaan. Anak-anak Bung Karno malah tumbuh dengan sendirinya.

"Ada waktu bagi keluarga untuk mulai terjun dlm politik. Bung Karno tdk mempromosikan anaknya ke dlm kekuasaan. Bahkan mereka tumbuh sendiri. Ibu mega jadi presiden setelah perjuangan panjang. Pak Harto juga demikian, anaknya kebanyakan jadi pengusaha tapi diujung ada persoalan," terang Fahri pada tweet selanjutnya.

Di akhir unggahannya, Fahri bercerita apabila Presiden ketiga Indonesia, BJ Habibie melarang anaknya masuk dalam pemerintahan, hingga menjadi pengusaha.

4. Fahri berharap Gibran bisa menunggu momentum yang pas

5 Petuah Fahri Hamzah untuk Gibran yang Terjun ke Dunia PolitikInstagram/@jokowi

Bagi Fahri, ada saat dan waktunya bagi Gibran untuk memulai terjun ke politik, sehingga tidak tampak sebagai upaya pembentukan dinasti dan ingin terus mengincar kekuasaan.

"Pak Habibie bahkan saya dengar melarang anaknya masuk pemerintahan. Akhirnya mereka menjadi pengusaha. Jadi, ada waktu bagi keluarga untuk memulai masuk dalam politik kekuasaan sehingga tidak nampak sebagai dinasti yang ingin terus mengincar kekuasaan. Momentum itu penting," papar Fahri.

Pada akhir cuitannya, Fahri menyatakan bahwa pesan tersebut berlaku bagi siapa saja, hanya demi menjaga sebuah reputasi politik dan pemerintahan.

Baca Juga: Gibran Tinggalkan Usahanya Demi Terjun ke Politik

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya