Alasan Pemkot Semarang Belum Mau PSBB Padahal Kasus Corona Terus Naik
PKM diklaim untuk mengakomodir kepentingan masyarakat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Kasus pasien positif COVID-19 di Kota Semarang masih terus meningkat hingga saat ini. Kendati demikian, Pemerintah Kota Semarang belum mau menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tetapi justru terus memperpanjang kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang kini sudah memasuki jilid III.
Baca Juga: Kondangan Pernikahan di Semarang Bakal Pakai Sistem Shift
1. PKM diklaim sebagai jalan tengah dari berbagai kepentingan masyarakat
Sesuai rencana PKM jilid III akan dilaksanakan mulai 8 Juni sampai 21 Juni 2020 atau selama 14 hari. Ketika ditanya terkait alasan Pemkot Semarang belum menerapkan PSBB hingga saat ini, melalui rekaman resmi Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengungkapkan jika PKM sebagai jalan tengah.
‘’Ada dua kelompok. Kelompok pertama yang fokus pada kesehatan bilang, pak PSBB saja. Namun, kelompok kedua bilang jangan PSBB pak, soalnya kita tetap butuh kegiatan ekonomi agar bisa makan. Maka, sebagai jalan tengah PKM-lah yang kami tempuh, asal masyarakat harus disiplin dan menaati aturan. Jangan nawar lagi dan melanggar aturan Perwal (red: Peraturan Wali Kota),’’ ungkapnya, Minggu (7/6).
Baca Juga: Tren Kasus Corona Naik, Pemkot Semarang Longgarkan Kegiatan di PKM III