Beli Minyak Goreng Pakai PeduliLindungi Rawan Penyelewengan
Bisa memicu konflik antara pembeli dan penjual
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Kebijakan pembelian minyak goreng dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi yang diberlakukan pemerintah rawan dengan penyelewengan. Tidak hanya itu saja, jika kebijakan ini berjalan bisa memicu konflik antara pembeli dan penjual.
Baca Juga: Perusahaan di Semarang Ketahuan Cuma Produksi 16 Persen Minyak Goreng
1. Tidak semua masyarakat punya dan bisa pakai PeduliLindungi
Ketua Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Jawa Tengah, Abdul Mufid mengatakan, kebijakan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk membeli minyak goreng subsidi memang tidak salah kalau tujuannya agar distribusinya sesuai sasaran.
"Namun, persoalannya apakah kebijakan ini akan efektif bagi masyarakat untuk mengaksesnya. Sebab, tidak ada jaminan masyarakat yang berhak memperoleh minyak goreng subsidi itu memiliki aplikasi PeduliLindungi," ungkapnya saat dihubungi, Jumat (1/7/2022).
Belum selesai masalah punya atau belum punya aplikasi PeduliLindungi, masyarakat juga akan menghadapi masalah terkait pengunaan teknologi tersebut. Apalagi, PeduliLindungi ini bukan aplikasi yang bisa berjalan tanpa ada kuota internet.
Baca Juga: Sedih! Pedagang Semarang Puyeng, Minyak Goreng Mahal, Pasokan Seret