TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus Positif Corona Semarang Meroket, Wali Kota: Lupakan New Normal!

R0 virus corona di Semarang di angka 1,47

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi cek kesiapan pos pantau di pintu masuk ibu kota Jateng. Dok. Pemkot Semarang

Semarang, IDN Times - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan pihaknya akan melupakan rencana penerapan new normal pada 8 Juni 2020 mendatang. Saat ini Pemerintah Kota Semarang bakal fokus menangani kasus virus corona (COVID-19) yang melonjak dalam sepekan terakhir. 

Baca Juga: 6 Klaster Baru Virus Corona Muncul di Semarang Pasca Lebaran, Waspada!

1. Kasus positif virus corona melonjak di angka 127 orang

Pasar Rejomulyo atau Pasar Kobong ditutup setelah ditetapkan sebagai klaster baru COVID-19 di Kota Semarang. Dok. Pemkot Semarang

Menurut lelaki yang akrab disapa Hendi itu, penerapan new normal atau normal baru dalam beberapa kriteria sebenarnya sudah bisa dipenuhi. Namun, ada kendala yang mau tidak mau new normal harus ditunda dulu.

"Dengan kondisi seperti sekarang ini, rencana new normal untuk 8 Juni 2020 nanti secara keseluruhan lupakan saja dulu. Sebab, kasus positif COVID-19 di Kota Semarang pagi tadi saja melonjak lagi di angka 127 orang," ungkapnya dalam rekaman resmi, Selasa (2/6). 

2. R0 atau tingkat penularan COVID-19 di Semarang pada angka 1,47

Ilustrasi pengunjung mal di Kota Semarang jalani swab test. Dok. Pemkot Semarang

Selain itu, secara ketentuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk penerapan new normal suatu daerah disyaratkan angka reproduksi (R0) di bawah 1.

"Per 30 Mei 2020 reproduction number (R0) atau tingkat penularan COVID-19 di Kota Semarang berada di angka 1,47. Padahal untuk new normal, R0 harus di bawah 1. Kalau lima hari ke depan kita kejar 127 kasus ditekan menjadi 50 kasus tentu saya rasa sangat berat," beber Hendi.

Namun, lanjut dia, pihaknya belum bisa memutuskan apakah PKM diperpanjang atau tidak. Ia menambahkan, "Kalau lihat angkanya kan ini terus naik. Namun, saya melihat hingga saat ini belum perlu PSBB, kita masifkan lagi patroli dan tes massal secara acak."

Baca Juga: Kasus COVID-19 Melonjak di Semarang, New Normal Tak Jadi 8 Juni 

Berita Terkini Lainnya