TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Klaster Tenaga Kesehatan Berasal dari 37 Puskesmas di Semarang

Klaster pernikahan 10 orang dinyatakan positif

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Semarang, IDN Times - Selain klaster pernikahan, peningkatan kasus positif COVID-19 di Kota Semarang disumbang oleh klaster tenaga kesehatan. Berdasarkan data hasil tes massal dari Dinas Kesehatan Kota Semarang sebanyak 23 tenaga kesehatan terkonfirmasi positif virus corona.

Baca Juga: Klaster Baru, 63 Tenaga Medis di Semarang Positif Virus Corona

1. Begini kronologi klaster tenaga kesehatan puskesmas

ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dokter Abdul Hakam mengungkapkan, kronologi dari kasus tenaga kesehatan berawal dari tes yang dilakukan kepada 185 pegawai front office puskesmas di Kota Semarang.

‘’Kami melakukan pemeriksaan kepada tenaga kesehatan di puskesmas pada awal Juni. Pemeriksaan itu dilakukan kepada pegawai front office kami,’’ ungkapnya saat ditemui, Rabu (24/6).

Dinas Kesehatan melakukan pemeriksaan itu di 37 puskesmas di Kota Semarang dan setiap puskesmas ada lima orang yang di tes swab. Lima hari kemudian, setelah front office pemeriksaan juga dilakukan kepada dokter, perawat, dan bidan.

2. Dari pemeriksaan kepada 370 tenaga kesehatan ditemukan 23 orang positif COVID-19

Ilustrasi swab test (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

‘’Masing-masing puskesmas ada 10 nakes. Sehingga jumlahnya ada 370 nakes yang mengikuti pemeriksaan. Dari pemeriksaan itu hasilnya ada 23 nakes yang positif COVID-19,’’ katanya.

Untuk diketahui, hingga saat ini Dinas Kesehatan terus melakukan tracking dengan kontak erat para tenaga kesehatan yang positif terinfeksi itu. ‘’Kami masih terus tracking dan melakukan tes di sana. Sebab, jumlahnya masih terus berkembang,’’ tutur Hakam.

Sementara, Dinas Kesehatan sebagai bagian dari gugus tugas penanganan COVID-19 di Kota Semarang juga menyampaikan kondisi terkini dari pasien positif klaster pernikahan di Jalan Masjid Terboyo Kelurahan Tambakrejo Kecamatan Gayamsari Semarang.

3. Dinas Kesehatan beberkan kronologis klaster pernikahan

Ilustrasi Pernikahan di Tengah Pandemik. (IDN Times/Candra Irawan)

Hakam menjelaskan, klaster pernikahan yang diselenggarakan pada 11 Juni 2020 lalu, kini kondisinya ada 10 orang yang dinyatakan positif. Sedangkan, dua orang di antaranya telah meninggal dunia, yaitu adik dan ibu dari pengantin perempuan.

‘’Kemudian, delapan orang lainnya sudah melaksanakan swab kedua dan ketiga. Hasilnya, dua masih dinyatakan positif COVID-19, sedangkan sisanya sudah dinyatakan negatif,’’ jelasnya.

Untuk diketahui, dua orang yang masih positif itu kini dalam keadaan sehat dan sedang melakukan perawatan di rumah. Sebab, mereka yang tertular COVID-19 di klaster pernikahan mayoritas orang tanpa gejala (OTG).

Baca Juga: Fakta Klaster Pernikahan Semarang, Acara Dijaga Babinsa, Tamu 20 Orang

Berita Terkini Lainnya