TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kritik Wapres dan Puan, Instagram BEM KM Unnes Diretas, Ini Kronologinya

Rektor Unnes turun tangan peringatkan mahasiswa

Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Semarang, IDN Times - Pasca mengunggah kritikan terhadap Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin yang dijuluki "The King Of Silent" dan Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai "The Queen Of Ghosting" akun Instagram resmi BEM KM Universitas Negeri Semarang (Unnes) diretas. Seluruh unggahan di akun @bemkmunnes terhapus dan menjadi non aktif, Rabu (7/7/2021). 

Baca Juga: KPK Sesalkan Unnes Beri Sanksi Mahasiswa yang Laporkan Rektor

1. Ma'ruf Amin dapat julukan "King of Silent" dan Puan Maharani "Queen of Ghosting"

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

BEM KM Unnes mengkritik Ma'ruf Amin dan Puan Maharani melalui konten media sosial, Selasa (6/7/2021). Dalam unggahan tersebut, tampak foto Ma'ruf Amin bersanding dengan Jokowi dan di bawahnya ada foto Puan Maharani. Foto Puan tampak berbayang dan tersemat julukan "Queen of Ghosting". Sedangkan, di bawah nama Ma'ruf tertulis "King of Silent". 

Dalam unggahan itu tertulis, "Ma'ruf Amin selaku Wakil Presiden, pada masa pandemik harusnya juga turut mengisi kekosongan peran yang tidak mampu ditunaikan oleh presiden. Tidak justru menihilkan eksistensi dirinya dimuka publik dan tidak memberikan jawaban yang lugas, gamblang dan jelas dalam menanggapi problem multidimensional bangsa dan negara, khususnya di masa pandemi. Secara umum, masyarakat menilai Wakil Presiden Ma'ruf Amin terlihat absen dan diam."

Sedangkan, Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI mendapat kritikan karena terlalu sering memberikan harapan palsu dan menyakiti rakyat. 

2. Pimpinan universitas memperingatkan Presiden BEM

http://unnes.ac.id/

Aksi dari BEM KM UNNES itu mendapatkan reaksi dari pimpinan perguruan tinggi yang berlokasi di Gunung Pati Kota Semarang. Berdasarkan kronologis, pada pukul 10.00 WIB, Koordinator Kemahasiswaan Unnes Wirawan Sambodo mengirimkan pesan melalui WhatsApp kepada Presiden BEM KM Unnes Wahyu Suryono Pratama. Dia menganggap BEM KM Unnes ditunggangi kepentingan politik oposisi dan mengancam jangan sampai berhadapan dengan massa PDIP.

"Kalau bisa BEM KM tidak dijadikan kendaraan parpol atau oposisi. Pikirkan masa depan mahasiswa Unnes untuk hidup di masyarakat. Mohon siang ini ketemu saya. Jangan sampai berhadapan masa PDIP. Mohon ditarik dulu," tutur Wirawan yang juga Wakil Dekan 3 Fakultas Teknik itu. 

Setelah Wirawan, Pembina BEM KM Unnes 2021, Rusyanto juga memberikan penekanan yang hampir serupa melalui WhatsApp. 

"Mas Wahyu, sebaiknya dalam berekspresi tidak usah ikut2 kampus lain njih, hati2 mas Wahyu, jejak digital tidak akan hilang, mohon dipikirkan njih dgn tim, tks," ujarnya. 

3. Rektor Unnes meminta BEM menurunkan unggahan tentang Wapres dan Puan

Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman di Gedung Auditorium Unnes Sekaran Gunungpati. Dok Humas Unnes

Tidak selesai di Pembina BEM KM Unnes, pada pukul 10.39 WIB, Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman juga melalui WhatsApp meminta Presiden BEM KM Unnes menurunkan postingan tersebut karena dianggap bernuansa penghinaan dan pelecehan agama.

"Mas mohon dipertimbangkan matang-matang dengan nuranimu. Unggahan ini bernuansa penghinaan dan pelecehan agama. Sebagai Rektor saya minta Ketua BEM Unnes untuk menurunkannya. Mohon unggahan yang edukatif," tutur Rektor. 

Melalui keterangan resmi, BEM KM Unnes menganggap respons pimpinan universitas dalam menanggapi unggahan kritikan terhadap Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dan Ketua DPR RI Puan Maharani sangat berlebihan dan di luar akal sehat. 

"Kritikan yang kami unggah sudah berbasis dengan data dan dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya. Kami lakukan ini sebagai bagian dari kebebasan berekspresi dan kebebasan akademik yang dilindungi oleh konstitusi dan undang-undang. Bahkan, kritikan itu bersifat sangat wajar dalam tradisi negara demokrasi," ungkap Presiden BEM KM Unnes, Wahyu Suryono Pratama. 

Baca Juga: Mahasiswa Hukum Unnes Diskorsing, LBH Semarang: Itu Langgar Kebebasan Pendapat

Berita Terkini Lainnya