TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masuk Level 4, Tingkat Kematian COVID-19 di Semarang Lampaui Nasional

Masih ada 3 rumah sakit di Semarang yang penuh pasien corona

Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 memakamkan jenazah pasien positif COVID-19 (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Semarang, IDN Times - Tingkat kematian COVID-19 di Kota Semarang masih tinggi melampaui angka rata-rata nasional. Kondisi itu membuat Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah tersebut masuk pada level 4 dan harus melaksanakan kebijakan PPKM Darurat sampai 25 Juli 2021.

Baca Juga: 13 Daerah di Jateng yang Wajib Terapkan PPKM Level 4

1. Tingkat kematian COVID-19 di Semarang capai 6,2 persen

Ilustrasi proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19. (IDN Times/Aldila Muharma dan Fiqih Damarjati)

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menjelaskan, tingkat kematian karena COVID-19 pada awal pelaksanaan PPKM Darurat 3 Juli 2021 lalu atau minggu ke-26 mencapai 340 kasus per minggu. Namun, memasuki minggu ke-28 atau 20 Juli 2021 sudah menyentuh angka 270 kasus.

"Secara persentase memang turun dari 6,4 persen menjadi 6,2 persen. Kendati demikian, ini masih tinggi diatas rata-rata nasional yang di angka 5 persen," ungkapnya dalam rekaman resmi yang diterima IDN Times, Rabu (21/7/2021).

Kondisi itu mengharuskan Kota Semarang tetap melaksanakan PPKM Darurat. Adapun, berdasarkan evaluasi penerapan PPKM Darurat di Kota Semarang pada 3--21 Juli 2021, angka COVID-19 kini sudah mulai melandai meski masih tinggi.

2. BOR ruang ICU COVID-19 di Semarang masih tinggi

Ilustrasi ruang isolasi. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Pria yang akrab disapa Hendi itu menjelaskan, dilihat dari penderita COVID-19 pada awal PPKM sebanyak 2.349 kasus, tapi per 20 Juli lalu turun di angka 1.892 kasus.

"Kemudian dilihat dari BOR atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit dan tempat isolasi, jika pada 4 Juli lalu rumah sakit penuh di angka 94 persen, ruang ICU 95 persen. Kini BOR rumah sakit 57 persen, ICU 84 persen, dan bahkan isolasi terpusat 24 persen. Jumlah tersebut jauh berkurang dibandingkan dua minggu lalu," tuturnya.

Untuk diketahui, dari 21 rumah sakit yang ada di Kota Semarang, hanya tiga yang masih penuh. Antara lain, RS Permata Medika, RS Telogorejo, dan RS Panti Wiloso.

"Alhamdulillah, tapi mayoritas rumah sakit kini sudah mulai ada cadangan kamar walaupun ruang ICU masih penuh. Paling tidak ada kemajuan dibandingkan 2--3 minggu sebelumnya, antrean di IGD mencapai 20--40 pasien. Sekarang rata-rata clear tidak ada tumpukan pasien," imbuhnya.

Baca Juga: Jelang PPKM Darurat Usai, Kasus Aktif COVID-19 Semarang 1.924 Pasien

Berita Terkini Lainnya