Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Semarang, IDN Times - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih mengintai di Kota Semarang. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang sepanjang tahun 2022 ini sudah ada 622 kasus DBD.
Baca Juga: IDI Jateng Minta Warga Jauhi Monyet dan Tikus Agar Tidak Tertular Cacar Monyet
1. Sebanyak 27 pasien DBD meninggal di Semarang
Ilustrasi pasien penderita demam berdarah (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani) Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Semarang, Nur Dian Rakhmawati mengatakan, jumlah kasus DBD sampai dengan 16 Agustus 2022 ini sebanyak 622 kasus. Dari jumlah tersebut kasus tertinggi terjadi di bulan Januari, yakni sebanyak 94 kasus.
‘’Dari total kasus itu ada 27 pasien yang meninggal dunia karena DBD di Kota Semarang,’’ ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa (16/8/2022).
Kemudian, dari data yang ada jumlah sebaran kasus DBD tertinggi ada di wilayah Tembalang, Banyumanik dan Ngaliyan dengan jumlah kasus tidak lebih dari 10 kasus.
Maka, agar tidak terjadi kenaikan kasus yang terus menerus Dinas Kesehatan Kota Semarang melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan menekan pertumbuhan kasus DBD.
2. Dinkes cegah DBD dengan Semar Greget
Ilustrasi fogging. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani Dian menjelaskan, pihaknya terus menggerakkan program Semar Greget atau Semarang Gencar Berantas Uget-Uget di permukiman warga.
‘’Melalui Semar Greget ini kami meminta warga melakukan pemantauan jentik nyamuk (PJN) pada setiap genangan air yang ada di lingkungan setiap seminggu sekali. Kemudian, melakukan 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur Ulang) pada seluruh tempat yang berpotensi menjadi genangan air. 3M ini juga dilakukan secara rutin seminggu sekali,’’ jelasnya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Selanjutnya, bagi warga juga diminta memelihara ikan pemakan jentik pada penampungan air yang sulit dikuras atau memberikan bubuk larvasida pada penampungan air yang sulit dikuras. Lalu, untuk menghindari gigitan nyamuk dapat menggunakan lotion anti nyamuk, kelambu, baju panjang.
3. Semarang jadi pilot project Wolbachia
Seorang ibu mengompres kepala anaknya yang dirawat akibat terserang demam berdarah dengue atau DBD. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha) ‘’Pencegahan lain agar nyamuk tidak masuk ke dalam rumah bisa juga dengan cara meletakkan tanaman pengusir nyamuk, tidak menggantung pakaian. Lalu, menggunakan wewangian ruangan dengan aroma yang tidak disukai nyamuk seperti sereh, pandan, lavender, dan memasang kasa anti nyamuk pada lubang ventilasi ,’’ kata Dian.
Selain melakukan pencegahan dengan cara tersebut serta memastikan PJN dan PSN secara berkualitas dan terus menerus, Dinas Kesehatan juga akan menyiapkan metode Wolbachia untuk menekan kasus DBD. Metode ini akan dilaksanakan mulai bulan depan.
‘’Kementerian Kesehatan RI menunjuk Kota Semarang sebagai salah satu kota yang menjadi pilot project Wolbachia. Selain Semarang ada Kupang, Bontang, Jakarta Barat, dan Bandung,’’ tuturnya.
Baca Juga: Bandara Semarang Antisipasi Cacar Monyet, Sopir Pati Pasien Suspek