TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Petani di Jateng Dapat Asuransi Rp6 juta per Hektare Jika Gagal Panen

Petani direkomendasikan untuk menerapkan sistem tanah methuk

Pexels/Quang Nguyen Vinh

Semarang, IDN Times - Upaya mempertahankan dan meningkatkan ketahanan pangan di tengah pandemik virus corona (COVID-19) di Provinsi Jawa Tengah terus didorong. Salah satunya melalui percepatan tanam padi di kabupaten/kota penghasil beras.

Baca Juga: Stimulus Gerakan Menanam, 40.000 Bibit Sayuran Dibagikan ke Masyarakat

1. Aktivitas tanam padi dipercepat menjelang musim kemarau

lustrasi petani. IDN Times/Wayan Antara

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah, Suryo Banendro mengatakan, strategi percepatan tanam padi ini dilakukan demi efisiensi waktu dan meningkatkan produksi padi.

‘’Efisiensi waktu ini akan meningkatkan aktivitas tanam padi. Sehingga, tidak ada jeda waktu tanah nganggur. Selain itu, juga dalam rangka efisiensi penggunaan air, karena beberapa daerah sudah memasuki musim kemarau,’’ ungkapnya saat dihubungi IDN Times, Rabu (27/5).

2. Rekomendasi tanah methuk diterapkan

Peneapan Mindikoda oleh petani di Tabanan. Dok.IDN Times

Rekomendasi percepatan olah tanah dan tanam itu disebut tanah methuk atau menjemput tanah yang akan diolah untuk ditanami padi.

"Sehingga, kami imbau kepada penyuluh untuk mendampingi petani dalam hal tersebut agar begitu selesai panen, tanah bisa diolah dan siap ditanami lagi," tutur Suryo.

Kemudian, untuk mengamankan produksi bagi tanaman padi yang sudah ditanam perlu diamankan dari gangguan hama dan penyakit. 

Baca Juga: Gerakan Menanam, Mandiri Atasi Krisis Pangan saat Pandemik COVID-19

Berita Terkini Lainnya