TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Selongsong Ketupat di Semarang Langka! Harga Satu Biji Capai Rp2.500 

Ibu-ibu beralih buat lontong

pedagang kulit ketupat di Serang, Banten (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Semarang, IDN Times - Menjelang hari Lebaran sejumlah komoditas bahan pangan di Kota Semarang sudah mengalami kenaikan. Kondisi itu juga terjadi pada harga selongsong ketupat yang umumnya diburu masyarakat sebagai sajian wajib bersama opor ayam saat merayakan Hari Idulfitri.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Harga Daging Ayam di Semarang Tembus Rp40 Ribu per Kg

1. Pasar tradisional sepi pedagang selongsong ketupat musiman

Ilustrasi ketupat. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Pada Lebaran kali ini komoditas itu tidak hanya mahal tapi juga langka. Artinya, tidak banyak pedagang yang menjual ketupat dari daun pohon kelapa atau janur itu. Seperti di Pasar Karangayu Semarang, umumnya pada H-3 Lebaran sudah banyak pedagang musiman yang menjual janur kelapa dan selongsong ketupat. Namun, jelang hari raya tahun kedua di tengah pandemik COVID-19 ini tidak tampak pemandangan pedagang yang mremo menjual ketupat.

Dari pantauan IDN Times, Senin (10/5/2021), hanya ada satu dua pedagang yang menjual selongsong ketupat. Mereka itu pun tidak berjualan di depan atau sekitar pasar seperti waktu-waktu sebelumnya, tapi di area luar agak jauh dari pasar.

Salah satu pedagang ketupat, Ratmi, menjual seikat berisi 10 biji selongsong ketupat dengan harga mulai Rp 15.000 hingga Rp 25.000, tergantung besar kecilnya. Harga tersebut tidak umum atau mengalami kenaikan dibandingkan Lebaran tahun-tahun sebelum pandemik.

2. Harga selongsong ketupat melonjak hingga Rp 25.000 per 10 biji

ANTARA FOTO/Arnas Padda

‘’Iya, sudah dua tahun ini harga selongsong ketupat naik. Jika biasanya per biji selongsong ketupat seharga Rp 800 untuk ukuran kecil hingga Rp 1.500 untuk ukuran besar, kini jadi Rp 1.500 untuk ukuran kecil hingga Rp 2.500 untuk ukuran besar,’’ kata pedagang yang datang dari Demak itu.

Kenaikan harga ini disebabkan oleh para perajin dan pengambil janur yang menjual dengan yang lebih tinggi. Itu mereka lakukan karena terdampak pandemik COVID-19. Selain itu, pandemik juga menghalangi para pedagang ketupat enggan pergi ke Semarang, sehingga tidak banyak yang berjualan pada Lebaran kali ini.

Kendati demikian, permintaan janur kelapa dan selongsong ketupat tetap tinggi. Pedagang sayur keliling di kawasan Kalipancur Semarang, Mustakim mengungkapkan, pesanan untuk dua komoditas itu sudah diterima sejak Minggu (9/5/2021). Dia menjual selongsong ketupat seharga Rp 13.000 untuk 10 biji dan janur kelapa Rp 10.000 untuk 10 lembar.

Baca Juga: Sudah 27 Ribu Kendaraan Masuk Jateng Lewat Tol Sebelum Larangan Mudik

Berita Terkini Lainnya