TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Semarang PPKM Level 3, ASN Dilarang Cuti, Tempat Isolasi Disiapkan 

Awas! Kasus COVID-19 di Semarang mulai naik

Ilustrasi kegiatan ASN (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang mengantisipasi ledakan kasus COVID-19 pada momen Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Pada PPKM Level 3, berbagai kebijakan diberlakukan termasuk melarang cuti aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. 

Baca Juga: Jadwal Vaksinasi COVID-19 buat Anak-anak di Semarang, Awas Kelewatan!

1. Tenaga kesehatan mulai disiagakan

Ilustrasi tenaga medis COVID-19 saat mengenakan APD, termasuk masker. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Larangan itu mengacu kebijakan pemerintah pusat melalui penerapan PPKM Level 3 yang berlaku nasional. Adapun, aturan berlaku mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan, saat ini mobilitas masyarakat sudah tidak bisa dihindari. Bahkan, kasus COVID-19 di sekitar Kota Semarang sudah mulai naik. Maka, pihaknya meminta para tenaga kesehatan mulai di wilayah perbatasan agar waspada.

"Aktivitas fisik dibatasi. Makanya, ASN tidak boleh cuti. Ini sebagai panduan Pak Wali untuk memberikan instruksi ke teman-teman ASN," ungkapnya dalam rekaman resmi, Jumat (26/11/2021).

2. Kampung Siaga Hebat disiapkan untuk tempat isolasi

Ilustrasi ruang Isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Selain ASN dilarang cuti, pesta atau kegiatan lain yang menimbulkan kerumunan juga tidak diperbolehkan diadakan atau sebisa mungkin ditunda terlebih dahulu.

‘’Kami mengimbau masyarakat untuk stay at home atau di rumah saja. Jika harus keluar rumah, kami mewanti-wanti agar protokol kesehatan diterapkan,’’ tuturnya.

Sementara, dalam rangka kesiapan jika terjadi lonjakan kasus COVID-19, pemerintah juga menyiapkan tempat isolasi melalui Kampung Siaga Candi Hebat. Kampung-kampung tersebut bisa digerakkan kembali jika sewaktu-waktu dibutuhkan tempat isolasi.

‘’Sebab, setiap kelurahan telah memiliki tempat isolasi bagi warga yang terpapar COVID-19. Sehingga, begitu ada kasus bisa difasilitasi dulu. Misal ada gejala, kami geser ke isolasi terpusat. Untuk mengaktifkan kembali Kampung Siaga Candi Hebat ini kami tinggal komunikasi dengan Pak Wali Kota, Forkopimda, dan semua jajaran," jelas Hakam.

Baca Juga: 4 Syarat Aman Kunjungi Wisata di Semarang saat Pandemik COVID-19

Berita Terkini Lainnya