TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

125 Ribu Lebih Data Mahasiswa Aktif dan Alumni Undip Semarang Bocor

Data tersebut bisa diakses gratis tanpa proteksi

Twitter.com/fannyhasbi

Semarang, IDN Times - Lebih dari 125 ribu data mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang bocor. Data yang bocor tersebut merupakan informasi mahasiswa yang masih aktif dan yang sudah menjadi alumni.

Baca Juga: Undip Pakai UU ITE untuk Jerat Pihak-pihak yang Viralkan Uang Pangkal Rp87 M 

1. Data yang bocor berisi informasi lengkap mahasiswa Undip Semarang

Twitter.com/fannyhasbi

Hal itu dilaporkan oleh akun @fannyhasbi melalui media sosial Twitter, Selasa (5/1/2021). IDN Times telah meminta izin mengutip sejumlah keterangan yang ia sampaikan.

Akun tersebut menyatakan data yang bocor tersebut merupakan data lengkap pribadi mahasiswa. Meliputi nama, alamat, jalur masuk, email, username, password, IPK, riwayat sekolah, beasiswa, dan masih banyak yang lainnya.

2. Data pribadi mahasiswa bisa diakses tanpa proteksi dan gratis

Twitter.com/fannyhasbi

Fanny Hasbi, pemilik akun tersebut menyebut data tersebut dapat diakses secara bebas dan secara gratis, tanpa harus membayar bahkan memerlukan proteksi apapun.

"Data sebanyak dan selengkap ini bisa diakses secara gratis! Semurah apa coba, cuy," jelasnya.

Fanny mengatakan secara khusus kepada IDN Times bahwa data tersebut ia temukan pada sebuah forum daring secara terbuka. Forum tersebut akrab digunakan para hacker untuk mempublikasikan hasil aksi pembobolan data yang telah dilakukan.

3. Mahasiswa Undip Semarang diminta mengganti password akun yang dimiliki

Twitter.com/fannyhasbi

Atas kejadian tersebut, Fanny pun meminta kepada siapapun yang menjadi mahasiswa Undip Semarang untuk mengganti password akun-akun yang dimiliki. Baik itu email, sosial media, maupun akun dengan kata kunci yang sama.

"Kalau dilihat dari passwordnya itu cuma diamankan pake hash MD5 yang gampang banget buat dilihat hanya pakai tools online," papar Fanny.

Hash MD5 diketahui digunakan dalam kriptografi (teknik enkripsi) tetapi bukan suatu algoritma enkripsi. Namun banyak yang menilai hash MD5 merupakan sebuah enkripsi.

Baca Juga: Epidemiolog Undip Semarang: Millennial Perlu Vaksinasi Virus Corona

Berita Terkini Lainnya