Kegigihan Nanasaurus untuk Wacan Bocah Demi Tumbuh Kembang Anak
Minat baca anak menjadi kekuatan mimpi Ratna
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
"Ealah, Ibu isih tumandang liyane maneh. Kapan Ibu sare? Wiwit mau tekan wengi iki, aku durung weruh Ibu sare. Apa Ibu ora kesel, ya? Mbok sare…(Lha, Ibu masih juga mengerjakan hal lainnya lagi. Kapan Ibu tidur? Dari tadi sampai Malam ini, aku belum lihat Ibu tidur. Apa Ibu tidak capai, ya? Tidurlah…)."
Itu kutipan salah satu kalimat dari buku wacan bocah (bacaan anak) berjudul Ibu Ora Sare yang dibacakan Fia untuk buah hatinya berusia 3,5 tahun, Janaki Mursyid, menjelang tidur Siang, Senin (10/1/2022).
Buku berjumlah 22 halaman tersebut berkisah mengenai perasaan hati seorang anak yang menganggap bahwa Ibu tidak pernah istirahat atau tidur karena terus bekerja sejak Pagi sampai Malam hari tanpa henti mengurusi rumah. Mulai dari menyapu, memasak, mencuci perabot rumah tangga dan pakaian, memandikan adik, sampai menemani anak tersebut tidur.
Cerita dalam buku yang ditulis terbitan Lingkarantarnusa, Sleman Yogyakarta itu disajikan dalam bahasa Jawa, lengkap disertai panduan aksara Jawa, hanacaraka.
"Unik, lho. Selain memperkaya kosakata bahasa Jawa melalui cerita (fragmen kehidupan) yang sederhana dan mudah dipahami sama anak, buku ini (Ibu Ora Sare) juga sebagai sarana nostalgia melatih saya sebagai pembaca dewasa membaca aksara Jawa. Ini bagian dari nguri-nguri (melestarikan) budaya Jawa yang jarang ada di buku-buku lain," katanya kepada IDN Times.
Rupanya tidak hanya buku Ibu Ora Sare yang dikoleksi oleh Fia, yang tinggal di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Masih ada buku wacan bocah lain dari penerbit yang sama, seperti Menek Wit Jambu (Memanjat Pohon Jambu), Ana Kacang Ing Jero Irungku (Ada Kacang di Dalam Hidungku), Ndherek Langkung (Permisi) dan Bal Bekel Ambar (Bola Bekel Ambar).
Fia sengaja membeli buku-buku tersebut karena begitu relate (berhubungan) dengan kehidupan putrinya yang tumbuh dan berkembang di lingkungan rural yang kental akan budaya Jawa. Diakuinya, buku-buku itu mampu menstimulasi Janaki karena kisah-kisah yang tersaji sangat mudah dimengerti dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
"Kayak (buku) Ibu Ora Sare. Itu kan imajinasi anak-anak dan kadang mereka juga bertanya dalam hati soal itu. Lalu, saya mengenalkannya lewat buku Bal Bekel Ambar, bahwa ada permainan tradisional bernama bola bekel. Anak jadi semakin kreatif, khazanah wawasannya bertambah," imbuhnya.
Baca Juga: Masjid Somalangu: Syiar Islam Keturunan Rasulullah SAW di Selatan Jawa
Teguh pada Buku Anak
Sayangnya, buku-buku tersebut tidak gampang didapatkan di toko-toko buku konvensional di sekitar tempat tinggal Fia. Sebagian besar toko yang ada, mengisi rak-rak buku anak dengan buku-buku mewarnai dan buku belajar menulis atau berhitung (calistung).
"Buku yang isinya cerita-cerita soal anak dengan kehidupan yang dekat dengan mereka, apalagi yang bermuatan bahasa (daerah) dan keindonesiaan itu jarang sekali. Rata-rata buku-bukunya seperti itu. Buat saya, anak-anak perlu tumbuh dan berkembang dengan menyenangkan dan mengasyikkan, mengenal budaya dan kehidupan mereka, sehingga kepekaannya terlatih," ungkap Fia yang juga pedagang toko kelontong.
Wanita asli Sanggau, Kalimantan Barat tersebut terpaksa harus berburu buku wacan bocah secara online, baik melalui lokapasar (marketplace) maupun media sosial, Instagram.
Mujur, ia menemukan Nanasaurus–toko buku online lokal yang menyediakan buku-buku tersebut–pada Oktober 2020. Sejak saat itu, Fia berlangganan berbelanja buku wacan bocah sampai sekarang.
Nanasaurus menjual buku wacan bocah hanya melalui akun media sosial Instagram @nanasaurus.book dan lokapasar Tokopedia. Konsumennya paling banyak berasal dari wilayah Yogyakarta dan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).
Sang pemilik Nanasaurus, Ratna Riandhini mengaku fokus berjualan buku wacan bocah karena niat tulusnya agar anak-anak mengenali bukunya "mereka" dengan kisah dan kemasan cerita yang mengasyikkan.
"Ya saya berjualan tidak semata mengejar keuntungan. Saya ingin mengenalkan sekaligus memberi alternatif utama bahwa buku-buku anak itu ada yang asyik lho, dengan cerita yang dekat dan kontekstual sama kita, baik yang tinggal di Jawa, Kalimantan, Sulawesi atau di mana pun. Gak cuma Jawa, saya juga menjual buku bacaan anak berbahasa Muhan dari Nusa Tenggara Timur (NTT)," kata Ratna saat ditemui IDN Times di kawasan Tembalang, Semarang, Sabtu (15/1/2022).
Baca Juga: Petrokimia Pertamina, Setia Menjaga Asa dan Masa Depan Indonesia