TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pesan 100 Unit, Ganjar Cuma Dapat 35 GeNose COVID-19, Harga Rp62 Juta

Bisa mendeteksi virus corona maksimal 3 menit

Mesin GeNose. Dok. Humas Pemprov Jateng

Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membawa 35 unit alat pendeteksi virus corona (COVID-19) karya Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta GeNose C19. Semula Ganjar memesan 100 unit lantaran masih terkendala proses produksi.

"Saya mau beli 100, tapi baru dapat 35 unit. Ternyata ini baru 10 hari berproduksi karena izin edar baru keluar," kata Ganjar.

Baca Juga: UGM Ciptakan GeNose, Alat Pendeteksi COVID-19 Melalui Embusan Napas

1. Mampu mendeteksi COVID-19 dalam waktu yang singkat

Dok. Humas Pemprov Jateng

Ganjar langsung mencoba GeNose di UGM Science Technopark dengan mengembuskan napas kemudian dimasukkan ke kantong plastik khusus yang telah disiapkan, pada Selasa (5/1/2021). Kantong plastik yang berisi napas tersebut dimasukkan ke GeNose yang terhubung dengan laptop. Dalam hitungan waktu tiga menit, hasil deteksi telah diketahui. Saat itu, hasil GeNose Ganjar negatif COVID-19.

"Wah cepat sekali, hanya hitungan menit sudah keluar hasilnya," kata Ganjar sebagaimana dalam keterangan resmi yang didapat IDN Times.

2. Harga alat GeNose C19 mencapai Rp62 juta

Dok. Humas Pemprov Jateng

Ganjar mengklaim GeNose efektif untuk meningkatkan tracing virus corona karena cara kerja yang simpel dan sangat cepat.

Harga GeNose C19 mencapai Rp62 Juta. Alat tersebut mampu digunakan untuk mengetes 100 ribu orang.

"Hanya dengan meniup napas kita, kemudian diukur dengan alat ini, tiga menit sudah keluar hasilnya apakah positif atau negatif. Ini waktu yang sangat cepat, dibanding dengan tes lain misalnya PCR. Jadi nantinya laboratorium tidak pusing lagi, masyarakat juga tidak sakit lagi karena harus di-swab, cukup nyebul (red: meniup) saja sudah keluar hasilnya," jelasnya.

3. Mengecek virus corona melalui embusan napas

Ketua Tim GeNose C-19, Prof Kuwat Triyana menerangkan, cara kerja alat tersebut adalah mendeteksi senyawa organik bernama Volatile Organic Compound (VOC) hasil proses metabolik virus COVID-19 di dalam tubuh melalui saluran embusan napas.

"Kalau yang memiliki COVID-19, reaksi metabolik yang dihasilkan akan berbeda dengan patogen lain. Jadi, kalau yang mengandung virus corona, langsung bisa terdeteksi," jelasnya.

Baca Juga: Ganjar Terbitkan SE: PTM Ditunda, Acara Tahun Baru di Jateng Dilarang

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Berita Terkini Lainnya