Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Semarang, IDN Times - Persoalan minimnya alat pelindung diri (APD) yang dipakai para tenaga medis untuk menangani pasien virus corona (COVID-19) berhasil diatasi. Kali ini dengan kreasi dan inovasi, Provinsi Jawa Tengah mampu memproduksi APD sendiri guna memenuhi kebutuhan seluruh rumah sakit, di 35 kabupaten/kota.
1. Berawal dari langkanya APD di pasaran
Dok. Humas Pemprov Jateng APD tersebut diproduksi oleh RSUD dr Moewardi Solo. APD menggunakan bahan standar pabrikan, yakni Polypropylene Spundbound. Setiap hari, RSUD dr Moewardi mampu memproduksi 200-250 APD, yang dapat digunakan untuk para tenaga medis merawat pasien corona.
"APD ini sulit dicari, bahkan di beberapa daerah ada yang teriak-teriak kekurangan APD sampai pakai mantel. Kami kemudian berinovasi mencari bahan seperti yang dibuat pabrikan. RSUD Moewardi berhasil membuat inovasi dan kreativitas dengan membuat APD sendiri yang hasilnya sama dengan yang dijual pabrikan dan harganya jauh lebih murah," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat mengenalkan APD buatan Jateng di Kantor Dinas Kesehatan Jateng, Senin (23/3).
Baca Juga: 6 Dokter Meninggal Tangani COVID-19, Pemerintah Dituntut Siapkan APD!
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
2. Ganjar tengah mencari terobosan untuk masker
Dok. Humas Pemprov Jateng Ganjar menambahkan dengan terpecahkannya masalah kekurangan APD, saat ini pihaknya sedang berusaha mencari terobosan baru untuk pemenuhan masker.
"Kalau persoalan hand sanitizer, beberapa perusahaan dan pelajar sudah menemukan cara membuatnya sehingga dapat dipenuhi. Silahkan rumah sakut di seluruh Jateng koordinasi dengan Dinkes apabila kekurangan APD. Kalau ada yang ingin belajar membuatnya sendiri juga boleh, datang langsung ke Moewardi," tegasnya.
Ganjar menyatakan apabila sudah saatnya pemerintah daerah berusaha berinovasi dan berkreasi untuk menangani penyebaran virus corona (COVID-19). Ia menegaskan, tak selayaknya juga pemerintah daerah hanya mengandalkan pemerintah pusat dan hanya berpangku tangan.
"Kalau bisa pemerintah daerah membantu pusat, jangan hanya membebani pusat. Harus kreatif dan inovatif untuk memecahkan masalah sendiri. Yakinlah, dengan doa, ketekunan dan kemauan, semua pasti ada jalan," pungkasnya dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times.
3. APD yang dibuat sudah sesuai dengan standar
Dok. Humas Pemprov Jateng Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan RSUD Moewardi, Bambang S.W mengatakan, ide pembuatan APD tersebut berawal dari permasalahan sulitnya mencari APD di pabrikan. Pihaknya kemudian mencari bahan apa yang digunakan pabrikan untuk membuat APD itu.
"Ternyata bahannya ada. Kemudian kami beli dan kami jahit sendiri. Hasilnya ternyata bagus dan sesuai standar," ucapnya.
Dalam sehari, pihaknya mampu memproduksi 200-250 pack APD. Hasil pembuatan APD itu kemudian digunakan untuk keperluan pribadi rumah sakit.
"Kalau rumah sakit lain membutuhkan, kami juga siap membantu. Kalau ada yang mau belajar membuatnya, kami juga siap mengajari," tegasnya.
Baca Juga: Tenaga Medis di Tegal Tangani Pasien Virus Corona Pakai Jas Hujan