TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

21,3 Juta Pemudik Serbu Jateng saat Lebaran 2022, 18,7 Persen Naik Motor

Akan ada lonjakan pemudik yang sangat tinggi

Ilustrasi Pemudik. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Semarang, IDN Times - Sebanyak 21,3 juta pemudik diperkirakan masuk ke Jawa Tengah saat arus mudik Lebaran, Mei 2022 mendatang.

Dari jumlah tersebut, sekitar 18,7 persen di antaranya akan menempuh perjalanan menuju berbagai daerah di Jawa Tengah dengan menggunakan sepeda motor. 

Baca Juga: Syarat Vaksin Booster bagi Pemudik, Dishub Jateng Ngaku Susah Memantau

1. Jumlah pemudik bakal meningkat pesat

Petugas Kepolisian melakukan memutarbalikkan pemudik motor yang akan melintas di posko penyekatan mudik di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (9/5/2021). (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro mengaku, berdasarkan kajian teknis yang dilakukan Kemenhub, saat momentum arus mudik nanti bakal terjadi lonjakan jumlah pemudik yang signifikan. 

"Karena bila dilihat dari survei lapangan yang dilakukan Kemenhub, total pemudik yang masuk Jateng pas arus mudik nanti mencapai 21,3 juta orang. Ini memang angka yang sangat tinggi ya karena mungkin masyarakat akan melampiaskan keinginannya untuk mudik di tahun ini. Sebab, beberapa tahun terakhir mayoritas warga terkena dampak larangan mudik," ungkap Henggar, Selasa (29/3/2022). 

2. Sekitar 26,8 persen pemudik pilih naik mobil dan 18,7 persen naik motor

Ilustrassi penutupan akses bagi pemudik. IDN Times/Tunggul Damarjati

Henggar mengatakan, sebagian besar pemudik Lebaran bakal memilih naik mobil pribadi agar dapat pulang kampung lebih cepat. Jumlah pemudik yang naik mobil, katanya diprediksi mencapai 26,8 persen. 

Selanjutnya ada 16,3 persen pemudik yang memilih naik bus maupun angkutan umum sejenisnya. Menurut Henggar untuk 18,7 persen pemudik akan memilih naik sepeda motor. Sedangkan yang naik pesawat terbang sebesar 12,10 persen, pemudik naik kereta api sebesar 9 persen dan sisanya memilih naik kapal laut. 

"Kalau dari prediksi kenaikan pemudik, maka ada 18,7 persen yang pakai sepeda motor, yang naik mobil pribadi ada 26,8 persen, yang naik bus dan angkutan umum ada 16,3 persen, yang naikpesawat 12,10 persen, yang naik kereta api ada 9 persen. Sisanya pilih naik kapal laut. Tapi masih banyak juga orang-orang yang belum memutuskan apakah tahun ini mau mudik atau tidak," kata Henggar. 

Ia pun masih menunggu arahan resmi dari Kemenkes untuk mewajibkan pemudik menunjukan bukti vaksinasi booster. Kalau aturan itu diberlakukan, Henggar berkata secara teknis akan sulit terpantau. 

3. Masyarakat punya energi besar untuk mudik ke Jateng

ilustrasi Para pemudik di Pelabuhan Semayang Balikpapan (IDN Times/Hilmansyah)

Terpisah, Pakar Transportasi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Bambang Pujianto sependapat dengan Henggar soal adanya lonjakan jumlah pemudik di tahun ini. Ia menilai masyarakat Indonesia khususnya warga perantauan sudah mencapai titik jenuh karena terlalu lama terkena imbas pandemik COVID-19. 

"Apalagi kan penularan virusnya sudah menurun. Tentunya ini akan membuat energi yang sangat besar bagi masyarakat untuk memutuskan pulang kampung saat Lebaran nanti. Saya lihat kondisi sekarang merupakan saatnya mencari keseimbangan baru untuk hidup normal lagi. Yang bisa dilakukan ya hanya mengalir aja mengikuti alur dinamika masyarakat," paparnya kepada IDN Times

Baca Juga: Sidak ke Pasar dan Grosir, Kapolda Jateng Klaim Stok Minyak Goreng Cukup 3 Bulan 

Berita Terkini Lainnya