TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Kali Water Booming Berhasil Kurangi Titik Api yang Membakar TPA Jatibarang

Kepulan asap mulai menyusut

(Petugas saat melakukan water booming di wilayah kebakaran Ogan Ilir) IDN Times/istimewa

Semarang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah menyebutkan helikopter jenis Heli Bell 412 yang dioperasikan untuk melakukan water booming telah berhasil mengurangi jumlah spot titik api yang membakar TPA Jatibarang Semarang.

Water booming dilakukan tiga kali untuk menangani kebakaran yang melanda TPA Jatibarang pada Selasa (10/10/2023).

Baca Juga: Jaringan Listrik di Kawasan Terdampak Kebakaran TPA Jatibarang Diamankan

1. Water booming dilakukan tiga kali

Water Booming untuk padamkan api Karhutla Gunung Arjuno. (Dok. BPBD Jatim).

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Jawa Tengah, Muhammad Chomsul mengungkapkan Heli Bell yang dioperasikan oleh BNPB memiliki kapasitas pengangkutan bucket untuk water booming yang cukup besar. 

Ia menceritakan bila Heli Puma yang dioperasikan pihak BNPB untuk menangani kebakaran TPA Putri Cempo Solo berkapasitas angkut 45.000 liter air, maka untuk menangani kebakaran TPA Jatibarang, daya angkut helikopter yang digunakan jauh lebih besar. 

"Kami belum mendapat laporan lanjutan berapa banyak daya angkut Heli Bell untu membantu pemadaman kebakaran di Jatibarang. Tetapi hari ini BNPB melakukan tiga kali water booming. Yaitu pada pagi, dan dua kali sore hari. Masing-masing shot (tembakan) setara 50 kali dropping air," kata Chomsul saat dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon, Selasa (10/10/2023). 

2. Asap yang muncul jauh berkurang

Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di TPA Jatibarang Semarang. (IDN Times/Dok Humas Pemkot Semarang)

Ia menjelaskan tembakan air dari peralatan water booming bisa mengurangi kepulan asap di sejumlah titik zona aktif TPA Jatibarang. 

Saat pagi dilakukan tembakan water booming pertama, jumlah kepulan asap terlihat oleh petugas gabungan BPBD mulai berangsur berkurang. 

Kemudian berdasarkan keterangan para petugas di lokasi TPA, ada beberapa titik api yang mulai mengecil setelah dilakukan water booming

"Asap yang muncul sudah jauh berkurang ketimbang hari-hari sebelumnya. Terus yang bagian zona aktif sampahnya, beberapa titik api sudah tidak terlihat. Ada yang sudah hilang dan mengecil. Paling tidak progres penanganan pemadaman menggunakan water booming sudah bisa mengurangi spot kebakaran sangat banyak," tutur Chomsul. 

3. Memakan anggaran besar

Ilustrasi unit helikopter Bell 412 EP yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia untuk TNI Angkatan Darat (Dokumentasi PT DI)

Lebih jauh lagi, ia berkata pengoperasian Heli Bell pemadaman kebakaran TPA Jatibarang memang membutuhkan biaya yang besar. 

Akan tetapi pihaknya tidak mengetahui secara pasti berapa banyak anggaran yang dikeluarkan BNPB untuk membantu pemadaman kebakaran di TPA Jatibarang. 

Baca Juga: Asap Kebakaran TPA Jatibarang Merembet ke Kampung, Warga Manyaran Batuk dan Nyeri

Berita Terkini Lainnya