TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

97,2 Persen Pasien di Jateng Meninggal Terpapar COVID-19, Mayoritas Lansia

Ganjar perintahkan ubah cara vaksinasi COVID-19

Ilustrasi lansia (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Semarang, IDN Times - Tim Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Tengah menyebut tingginya angka kematian pasien yang terinfeksi virus corona dipicu kondisi mereka yang belum divaksinasi. Jubir Satgas COVID-19 sekaligus Penjabat (Pj) Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo, ada 10 rumah sakit rujukan yang telah diteliti dan hasilnya terdapat 97,2 persen lansia yang meninggal akibat terpapar virus corona.

"Dari 10 rumah sakit di Jateng yang diteliti, ditemukan fakta 97,2 persen kasus kematian di rumah sakit terjadi pada pasien yang belum divaksin," terangnya, Senin (9/8/2021).

Baca Juga: Ganjar Sebut COVID-19 Jateng Turun, Tapi kok BOR RS Masih 70,42 Persen

1. Lansia yang meninggal terpapar COVID-19 berusia 45--65 tahun

Ilustrasi petugas kesehatan bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 untuk warga lanjut usia (lansia) yang berusia 104 tahun di RS Vania, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/3/2021). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Pihaknya menyatakan sebagian besar lansia yang meninggal dunia berusia antara 45--65 tahun. Menurutnya angka kematian pada kalangan lansia mencapai 58,4 persen. 

Ia bilang kematian para lansia justru lebih tinggi ketimbang kategori umur lainnya.

Tak cuma itu, pihaknya juga mengklaim ada sekitar 87 persen kasus kematian di rumah sakit terjadi pada pasien kategori rentan, termasuk pasien yang memiliki komorbid.

Prasetyo menjelaskan sebenarnya penyuntikan vaksinasi COVID-19 memberikan dampak signifikan dalam penanganan pandemik di seluruh Jawa Tengah.

2. Ganjar perintahkan bupati walikota ubah cara penyuntikan vaksinasi COVID-19

Dok. Humas Pemprov Jateng

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta seluruh bupati dan wali kota agar fokus pada penyuntikan vaksinasi terhadap kelompok rentan. Ganjar memerintahkan kepada setiap daerah bisa menyasar kelompok-kelompok tersebut.

"Makanya untuk rapat tadi kita ubah cara vaksinasi di Jateng. Sekarang kita cari daerah yang penduduknya banyak, lansianya banyak, komorbidnya banyak. Itu yang diprioritaskan jadi sasarannya," kata Ganjar.

Baca Juga: Ganjar Ngaku Tambah Vaksin Setiap Minggu, Sinopharm Disuntikan ke Difabel

Berita Terkini Lainnya