TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

ASN Kota Semarang Diajak Donorkan Plasma Konvalesen, Cek Syaratnya!

Kebutuhan plasma konvalesen sudah darurat

Perawat menunjukan darah milik pasien sembuh COVID-19 untuk dijadikan sampel plasma konvalesen di Unit Donor Darah (UDD) PMI DKI Jakarta, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.

Semarang, IDN Times - Tingginya angka kasus sakit akibat tertular virus Corona menyebabkan kebutuhan plasma konvalesen saat ini sudah dalam keadaan darurat. Untuk memenuhi kebutuhan plasma konvalesen, para ASN di Kota Semarang yang pernah terpapar COVID-19 diminta ikut mendonorkan plasmanya agar dapat membantu penyembuhan pasien di rumah sakit.

"Kebutuhan plasmanya sudah darurat dan sebagian masyarakat juga belum paham manfaatnya. Harapan kita, dari kalangan ASN bisa ikut mendonorkan. Dan ada baiknya juga para pasien yang dikarantina di Rumah Dinas Walikota diminta ikut donor plasma juga," ujar Willy Leo Santiko, Koordinator Relawan Bantu Sesama Plasma Konvalesen (Basoka) saat dihubungi IDN Times belum lama ini. Seperti apa syarat donor plasma konvalesen untuk pasien COVID-19?

Baca Juga: Sehari Butuh 80 Kantong, PMI Jateng Kewalahan Penuhi Plasma Konvalesen

1. Relawan Basoka ajak warga Semarang donorkan plasmanya

Instagram

Ia mengatakan selama ini banyak misinformasi yang beredar di tengah masyarakat mengenai syarat donor plasma konvalesen. Pihak PMI Semarang, kata Willy kemungkinan juga belum menyeluruh mengedukasi masyarakat mengingat pelayanan yang ada saat ini sudah overload.

Ia mengungkapkan komunitas relawannya yang baru dibentuk bertujuan menggalang dukungan untuk meningkatkan minat masyarakat dalam mendonorkan plasma konvalesen. 

Untuk sejauh ini, Willy bilang yang sudah siap mendonorkan plasmanya ada 10 orang.

2. Warga biasa dan Ketua RT bisa gabung WAG Basoka untuk galang dukungan

nextren.grid.id

Lebih lanjut, mengizinkan kepada siapapun untuk masuk dalam WhatsAapp Grup (WAG) Basoka. Tak cuma para penyintas COVID-19, masyarakat umum juga bisa masuk WAG serta mengajak tetangganya dengan harapan tertarik mendonorkan plasmanya.

"Sementara ini sebagian besar yang menghubungi kami malah memohon permintaan plasma konvalesen. Dan yang berminat masih sedikit. Cuma kondisinya cukup baik karena sudah ada separuh anggota WAG yang aktif menyetor data tetangga, teman pengurus RT yang pernah mengalami gejala COVID-19. Sekarang kita punya 50 data warga yang sudah menjalani isolasi selama 14 hari dan yang pernah didiagnosa positif COVID-19," urainya.

3. Donor plasma konvalesen cukup bawa hasil swab positif dan negatif

Ilustrasi Swab Test. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Pihaknya mengaku syarat donor plasma konvalesen saat ini sudah dipermudah. Willy berkata penyintas COVID-19 cukup membawa hasil swab positif dan negatif maupun surat keterangan dokter yang menangani saat isolasi mandiri di tempat isolasi terpusat, rumah maupun Rumdin.

Setelah kelengkapan syaratnya terpenuhi, ia menyarankan kepada penyintas untuk datang langsung ke PMI Kota Semarang atau menunggu keluarga pasien yang membutuhkan pertolongan.

"Syarat lainnya yaitu umur minimal 18-60 tahun, untuk golongan darahnya resus positif, jenis kelamin laki-laki atau wanita yang belum pernah mengandung. Dan yang penting masih nyimpen hasil swab antigen negatif dan positifnya. Karena sekarang kalau mau donor plasma gak perlu lagi memakai PCR," ujarnya.

Baca Juga: Waiting List Plasma Konvalesen di Semarang Sampai 1.211 Kantong

Berita Terkini Lainnya